Pemakaian perasa dan pemanis buatan merupakan hal yang lazim dalam industri pangan. Ditunjau dari segi rasa, perasa buatan hampir tidak ada bedanya dengan perasa alami. Otak manusia termasuk mudah dikecoh dalam soal mengindetifikasi rasa.
Dengan mencampurkan beberapa zat kimia, perasa buatan nyaris mirip dengan rasa asli dari buah atau bahan makanan, hanya saja perasa buatan memiliki rasa dan bau yang lebih kuat dibandingkan rasa asli dari bahan makanan.
Meski demikian, penggunaan perasa buatan pada makanan ini sudah lama menuai kontroversi dari sejumlah kritikus yang menilai bahwa zat aditif tersebut memiliki efek negatif bagi kesehatan jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Dilansir dari Parents.com, baru-baru ini FDA (Food and Drug Administration) secara resmi merilis larangan penggunaan tujuh perasa buatan yang digunakan pada makanan setelah ahli keamanan pangan dan aktitivis lingkungan menunjukkan bukti bahwa ketujuh perasa buatan tersebut dapat memicu kanker berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap sejumlah hewan.
Salah satu perasa bahkan sudah setahun ini tidak lagi digunakan oleh para produsen makanan di Amerika Serikat.
