Kepada Refinery29, Michelle Obama mengungkapkan bahwa perhatian dan keprihatinan terhadap status pendidikan untuk perempuan lebih baik diselaraskan dengan tindakan nyata. Hal tersebut turut dibuktikan oleh Michelle sendiri melalui organsiasi Obama Foundation yang mengajak Refinery29 dalam perihal ini.
Secara khusus, Michelle bersama Obama Foundation dan Refinery29 melakukan sebuah pergerakan membangun komunikasi dengan bertemu 4 perwakilan perempuan yang memiliki latar belakang kultur masing-masing yang berbeda.
Mereka datang dari Nepal, Ghana, Guatemala dan Chicago.
Michelle menjadi sosok yang membangun percakapan yang serius dan kritis mengenai kesetaraan pendidikan untuk perempuan yang ditujukan untuk membangun kesadaran akan pentingnya pendidikan untuk perempuan serta mengingatkan bahwa hal ini merupakan isu yang masih kita hadapi di berbagai negara-negara di dunia.
Seorang perwakilan bernama Pearl Quarmyne (20) dari Ghana, mengungkapkan bahwa percakapan tersebut membuatnya sadar bahwa, "Pendidikan untuk perempuan tidak hanya berbicara mengenai kesempatan perempuan duduk di bangku sekolah. Sebaliknya, ini merupakan bagaimana mempertahankan mereka tetap duduk di sana dan aman."
Itu kenapa, memahami fakta tersebut, seorang perwakilan perempuan bernama Alejandra Santizo (17) dari Guetamala berharap bahwa suatu hari nanti ia bisa menjadi seorang guru untuk membuat perubahan positif dari keadaan sistem pendidikan untuk permepuan.
Pasalnya, melalui percakapan dengan Michelle Obama, masing-masing dari perwakilan menyadari bahwa pendidikan merupakan hal yang memang sungguh-sungguh penting. Seperti kata Nirupa Katural (21) dari Nepal, "Sekarang aku menyadari nilai dan kontribusi yang bisa aku lakukan untuk dunia ini (lewat pendidikan)."
Benar sekali! Melalui pendidikan, perempuan dapat membuat sebuah perubahan positif yang nyata, termasuk dalam perihal isu SARA yang masih menjadi salah satu permasalahan umum di berbagai negara di dunia. Kata seorang perempuan bernama Eva Lewis (18) dari Chicago, "edukasi menjamin kita memperjuang sebuah kesempatan."
Dari sini, kita dapat melihat bahwa upaya nyata dalam memperjuangkan kesetaraan pendidikan untuk perempuan dapat dimulai dari komunikasi seperti yang ditunjukkan oleh Michelle Obama.
Semoga saja, suatu hari nanti, pendidikan dapat dirasakan oleh semua perempuan dan laki-laki tanpa terkecuali.