Photoshoot dilakukan secara vitual saat pandemi virus corona - Popmama.com/Michael Andrew
Menanggapi banyaknya perundungan yang diterima banyak orangtua terhadap pola asuh yang diterapkan, Fanny mengatakan sebaiknya kita bisa fokus dengan pola asuh dan urusan dalam keluarga kita saja, tanpa ikut melakukan bully atau bahkna hingga mencampuri pola asuh orangtua lain. Bagi Fanny, setiap orangtua punya hal untuk memilih yang terbaik untuk anak-anaknya.
"Bully terhadap sesama orangtua biasanya terjadi di media sosial, nggak sedikit orang yang meninggalkan komentar hingga menyakiti orang yang punya media sosial ini. Menurut saya, kita harus bijak menggunakan media sosial, lebih baik fokus dengan urusan keluarga sendiri saja. In my opinion, jika memang mau komentar, cobalah tinggalkan komentar yang sopan dan hormati pilihan orangtua lain," kata pemeran Amanda dalam film Hari Untuk Amanda ini.
Sebagai informasi, perilaku merendahkan orang lain di media sosial sudah sangat marak, fenomena negatif ini termasuk menganggu secara psikologis lho.
Dalam sebuah studi yang dilansir frontiersin.org ditemukan bahwa rang-orang yang terlibat dalam perilaku merendahkan orang lain secara online memiliki tingkat Psikopati yang tinggi. Dilansir dari indy100.com, pembenci online lebih cenderung memiliki ciri-ciri psikopat, menurut satu studi untuk jurnal Frontiers in Psychology.
Jadi, bersikap penuh kebencian dalam media sosial mungkin berarti tidak memiliki banyak empati dengan orang lain atau benar-benar hanya cemburu.
Menariknya, tidak ada korelasi antara kebencian online dan narsisme atau kepribadian seperti yang dimiliki Machiavellian, di mana seseorang akan melakukan apa saja untuk kepentingannya sendiri.
Tentu saja ada batasan untuk penelitian di luar ukuran sampel yang relatif kecil. Seperti yang ditunjukkan oleh penulis, penelitian mereka "mencerminkan karakteristik pribadi hanya dari penggemar olahraga, dan bukan populasi umum".
Menganalisis psikologi pembenci dalam media sosial masih dalam tahap awal. Tetapi tampaknya memposting kata-kata kasar tentang orang yang tidak kita kenal di media sosial bukan hal yang baik.
Jadi, jika kita tidak mau disebut seorang psikopat maka bijaklah dalam menggunakan media sosial, tinggalkan komentar yang baik, dan fokus dengan urusan pribadi ya.
Itulah obrolan seru tim Popmama.com dengan Fanny Fabriana. Banyak banget pesan positif yang bisa kita dapatkan dari Mama yang energik ini. Semoga bisa menginspirasi banyak Mama ya!
#MillennialMama of the Month Edisi Agustus 2020 – Fanny Fabriana
Editor in Chief - Sandra Ratnasari
Fashion & Beauty Editor - Onic Metheany
Reporter – FX Dimas Prasetyo, Putri Syifa Nurfadilah
Social Media - Sekar Retno Ayu
Art Designer – Shalsabilla Nursyah
Photographer - Michael Andrew