Popmama.com/Michael Andrew
Saat ini nggak sedikit orang yang selalu ingin mengomentari keputusan yang dipilih seorang perempuan ketika sedah punya anak. Seperti, komentar yang bilang 'Suami kamu kan kerja, kenapa sih kamu kerja juga, kan kasihan anak-anak kamu' atau komentar lainnya, contohnya 'Duh, ngapain sih kuliah tinggi-tinggi kalau ujung-ujungnya harus mengurus anak di rumah".
Ya, seakan komentar orang lain tentang keputusan seorang Mama untuk menjadi ibu rumah tangga atau ibu yang bekerja nggak akan pernah selesai. Mungkin sebagian Mama yang menerima hal ini akan santai menanggapinya, namun tak sedikit juga yang merasa stres mendengar ocehan tersebut.
Bagaimana pendapat dokter Reisa akan dua keputusan Mama ini?
"Bagi saya, full time mother at home adalah keputusan yang sangat hebat bagi seorang perempuan. Dengan pilihannya, ia akan mengorbankan banyak hal seperti mimpi, waktu, dan kariernya untuk fokus mengurus anak-anaknya. Saya nggak bisa ngejudge, mana yang baik atau buruk antara ibu rumah tangga dan ibu yang bekerja. Alasanya, idealis seseorang dan kebutuhan ekonomi orang-orang itu berbeda-beda dan setiap Mama pastinya punya keputusan masing-masing atas apa yang mereka pilih dalam kehidupannya," kata dokter Reisa.
Itulah sebabnya, seorang perempuan yang telah menjadi Mama harus berani mengemukakan pendapatnya mengenai apa yang mereka anggap baik untuk perkembangan anak-anaknya.
"Penting banget perempuan speak up tentang apa yang mereka inginkan selama itu baik untuk pertumbuhan anak mereka. Jangan sampai kita berada di zaman dimana hak perempuan bersuara dibatasi dan membuat kita sulit tertindak. Sebaiknya kita bisa mengatakan apa yang kita inginkan dan merealisasikannya dengan baik. Menurut saya, harusnya, perempuan era millennial sudah lebih maju dari zaman tersebut," tambahnya.