Malaysia Darurat Covid-19, Banyak Anak Muda Menjadi Korban

Larangan penerbangan dari India diberlakukan di Malaysia

5 Mei 2021

Malaysia Darurat Covid-19, Banyak Anak Muda Menjadi Korban
Unsplash.com/mkjr

Covid-19 masih menjadi mimpi buruk bagi masyarakat di dunia. Setelah lebih dari 1 tahun, kita belum bisa sepenuhnya melwan virus corona.

Kini, varian baru ditemukan. Setelah dari Afrika dan Inggris, kini berasal dari India yaitu B.1.617.

Varian baru dari India disebut-sebut lebih berbahaya dan mematikan dibandingkan sebelumnya. Semua negara pun waspada agar B.1.617 tak masuk.

Sayangnya, Malaysia kecolongan. Varian baru B.1.617 telah terdetesi di negaranya.

Sepertiapa perkembangan kasusnya, cek informasinya di Popmama.com.

1. Korban anak muda mendominasi di Malaysia

1. Korban anak muda mendominasi Malaysia
pixabay/F. Muhammad

Dalam kasus Covid-19 biasanya menyerang kelompok rentan, seperti lansia, ibu hamil atau anak-anak. Namun di Malaysia, koban Covid-19 justru masih muda.

Menurut laporan dari Reuters, banyak pasien berusia produktif. Hal ini menjadi sorotan, menjadi salah satu tanda kondisi Covid-19 di Malaysia memburuk.

Data kematian Covid-19 Malaysia dari 31 Maret sampai 30 April, 3,7% kematian terjadi di kalangan usia 25-34 tahun.

Sementara, usia 35-44 tahun terdapat 7,45%. Dari 19 pasien meninggal virus corona Malaysia sebulan terakhir, 10 di antaranya (47,4%) berusia 23-50 tahun. 

Editors' Pick

2. Larangan penerbangan dari India

2. Larangan penerbangan dari India
Freepik/4045

Malaysia langsung mengambil kebijakan terkait masalah ini. Menteri Kesehatan Malaysia Adham Baba mengatakan pemerintah menerapkan larangan penerbangan dari India, diwartakan Chanel News Asia.

"Varian, bernama B.1.617, terdeteksi di skrining nasional India di Bandara Internasional Kuala Lumpur," katanya.

3. Masyarakat diminta tetap tenang

3. Masyarakat diminta tetap tenang
Freepik/kjpargeter

Organisasi Kesehatan Dunia menggambarkan B.1.617 sebagai "varian yang menarik. Mutasinya membuat virus ini lebih menular, menyebabkan penyakit yang lebih parah atau kebal vaksin.

Meski begitu, pemerintah Malaysia meminta warga untuk tetap tenang. Bersama-sama memecahkan rantai infeksinya.

"Kami menyarankan masyarakat untuk tetap tenang. Semua upaya kesehatan masyarakat akan berlanjut untuk memecahkan rantai infeksi dan memastikan keselamatan publik," kata Adham.

4. Wistawan dari India juga dilarang masuk

4. Wistawan dari India juga dilarang masuk
Unsplash.com/@ravinathjha

Tak hanya penerbangan dari dan ke India yang dilarang, wisawatan asal negara asal Bollywood itu juga tak boleh menginjakkan kaki di Malaysia. Hal itu dilakukan demi memutus rantai Covid-19. 

Pemerintah dengan gencar mulai melakukan vaksinasi massal. Pada bulan Februari meluncurkan program vaksinasi Covid-19 secara nasional. Tujuannya untuk menginokulasi 80% dari 32 juta orang dalam setahun.

Kasus Covid-19 di Malaysia dikonfirmasi menjadi total 415.012. Jumlah kematian 1.533 kematian jiwa.

5. Darurat Covid-19 di Malaysia

5. Darurat Covid-19 Malaysia
Pexels/Pixabay

Malaysia sempat memberlakukan kondisi darurat Covid-19.  Raja Malaysia Yang Dipertuan Agong Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al Mustafa Billah Shah menyetujui rencana Perdana Menteri Mühyiddin Yassin memberlakukan keadaan darurat pada awal Januari 2021 hingga 1 Agustus 2021.

Status darurat bisa dicabut lebih cepat jika kasus virus corona bisa dikendalikan. Kondisi ini terpaksa dilakukan untuk menekan angka Covid-19.

Pemerintah juga memberlakukan lockdown lewat perintah kontrol pergerakan (MCO). Hal itu berlaku mulai 3 Mei 2021 hingga dua minggu ke depan.

Kasus Covid-19 jika tak diatasi akan semakin mewabah. Meski berat harus menerapkan status darurat, Malaysia berusaha menekan angka Covid-19 dengan membatasi pergerakan warganya.

Baca juga:

The Latest