Kemenhub Pesan 200 Unit Genose C19 untuk di Stasiun Jawa dan Sumatra

Metode pengetesan genose C19 melalui hembusan napas dan hasilnya lebih cepat

25 Januari 2021

Kemenhub Pesan 200 Unit Genose C19 Stasiun Jawa Sumatra
Instagram.com/ugm.yogyakarta

Pandemi Covid-19 sejak Maret 2020 di Indonesia belum juga usai, justru mengalami peningkatan dalam sehari. Kementrian Perhubungan (Kemenhub) telah memesan alat pendeteksi Covid-19 yang bernama Genose C19.

Alat ini digunakan untuk screening atau mendeteksi virus corona melalui hembusan napas yang dikembangan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM).

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberitahukan bahwa sudah memesan sebanyak 200 unit Genose C19 yang akan disebar ke sejumlah titik stasiun di seluruh Jawa dan Sumatra.

Jika Mama ingin mengetahui lebih lanjut mengenai alat Genose C19 untuk mendeteksi Covid-19, kali ini Popmama.com telah merangkumnya.

1. Penerapan Genose C19 pada moda transportasi kereta api

1. Penerapan Genose C19 moda transportasi kereta api
Instagram.com/ugm.yogyakarta

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan bahwa Genose C19 mulai diterapkan sejak 5 Februari 2021 pada moda transportasi kereta api.

Vice President Public Relations KAI Joni Martinus juga mengatakan bahwa pihaknya mendukung secara penuh langkah dan kebijakan pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang semakin meningkat pada masyarakat. Ia juga menuturkan akan mengikuti aturan dari pemerintah terkait harga yang akan ditetapkan sekitar Rp. 20 ribu.

“Prinsip KAI mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah,” ucap Joni Martinus.

Editors' Pick

2. Genose C19 akan diterapkan pada moda transportasi bus

2. Genose C19 akan diterapkan moda transportasi bus
Instagram.com/ugm.yogyakarta

Budi Karya mengatakan bahwa Genose C19 juga akan diterapkan pada moda transportasi bus untuk mendeteksi Covid-19 mulai 5 Februari 2021. Pelaksanaan pengecekan pada transportasi bus ini bersifat tidak wajib, hanya dilakukan secara acak kepada masyarakat.

Budi telah mengarahkan Dirjen Perhubungan Darat untuk melakukan kerja sama dengan Kepala Dishub di seluruh Indonesia dalam menjalankan Genose C19.

Dirjen Perhubunga Darat Budi Setiyadi memberitahukan bahwa terminal pertama yang akan dilakukan pengecekan Genose C19, yaitu Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur. Ia juga menyebutkan telah memesan sebanyak 100 alat Genose C19 untuk sebarkan ke daerah-daerah.

3. Masyarakat diimbau untuk tidak berpergian dalam kondisi tubuh kurang sehat

3. Masyarakat diimbau tidak berpergian dalam kondisi tubuh kurang sehat
Instagram.com/ugm.yogyakarta

Menhub mengimbau bagi seluruh masyarakat yang kondisi tubuhnya sedang kurang sehat, sebaiknya tetap di rumah saja agar tidak tertular Covid-19. Tak hanya itu, transportasi bus akan melakukan cek Genose C19 secara acak yang memungkinkan untuk terdeteksi virus ini.

“Keinginan Bapak Presiden yaitu untuk memastikan konektivitas tetap berjalan, tetapi protokol kesehatan juga dijalankan secara baik. Kita ingin semua masyarakat tertib dan membantu pemerintah untuk menjaga protokol kesehatan dengan baik,” kata Budi Karya Sumadi.

4. Harga untuk melakukan tes Genose C19

4. Harga melakukan tes Genose C19
Instagram.com/ugm.stp

Salah satu yang menjadi kelebihan Genose C19, yaitu harga untuk setiap tes tergolong murah hanya sekitar Rp. 20 ribu. Jika dibandingkan dengan rapid antigen dan tes PCR, harga tes Genose C19 lebih murah untuk seluruh masyarakat.

“Kalau rapid antigen Rp. 100 ribu tergolong mahal, tetapi Genose C19 hanya Rp. 20 ribu atau nanti dapat menjadi Rp. 15 ribu,” ungkap Budi Karya.

Budi menyukai alat Genose C19 karena berasal dari karya anak bangsa dan merupakan produk buatan Indonesia yang telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mendeteksi Covid-19.

5. Tingkat Sensivitas dari alat Genose C19

5. Tingkat Sensivitas dari alat Genose C19
Instagram.com/ugm.stp

Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro menjelaskan bahwa Genose C19 memiliki sensivitas hampir 100%. Tingkat akurasi sekitar 92% dari alat ini telah disampaikan kepada Kemenkes sebelum mendapatkan izin untuk mengedarkan Genose C19.

Bambang menegaskan kepada seluruh masyarakat bahwa Genose C19 bukan alat untuk mendiagosa Covid-19. Alat ini hanya untuk membantu pelacakan masyarakat yang terkena virus corona melalui hembusan napas.

Alat yang digunakan untuk diagnosa Covid-19 hanya Polymerase Chain Reaction (PCR) karena hasil yang diberikan lebih akurat dan terpercaya.

Ketika penerapan Genose C19 telah berlangsung ada masyarakat yang dinyatakan positif, maka dirinya tidak diperbolehkan untuk melanjutkan perjalanan. Setelah dinyatakan positif, orang tersebut juga diharuskan untuk melakukan pengecekan kembali melalui Genose C19. Namun, jika masih dinyatakan positif dalam tahap yang kedua, maka diharuskan melakukan tes PCR untuk memastikan kondisi tubuhnya.

Itulah beberapa informasi mengenai Genose C19 yang akan mulai diterapkan pada stasiun di Jawa dan Sumatra. Semoga dengan adanya alat ini penyebaran Covid-19 akan menurun dan Indonesia kembali pulih.

Baca juga:

The Latest