4 Musim di Korea yang Bikin Kamu Ingin Balik Lagi

Sekitar Maret sampai Mei, Korea Selatan diselimuti warna pastel dari bunga-bunga yang bermekaran, terutama cherry blossom alias bunga sakura. Suasananya seperti kamu lagi jadi tokoh utama dalam drama Korea, lengkap dengan latar bunga jatuh perlahan.

Menurut Japan Meteorological Corporation, musim semi bisa meningkatkan hormon serotonin, bikin kamu merasa lebih bahagia. Di Korea, tempat-tempat seperti Yeouido Park di Seoul atau Jinhae di Busan jadi surga untuk pencinta fotografi.

Korea mengalami musim panas dari bulan Juni hingga Agustus. Suhunya cukup tinggi dan lembap, tetapi justru waktu yang tepat untuk menjelajahi pantai-pantai indah seperti Haeundae di Busan.

Di musim ini, banyak festival seru seperti Boryeong Mud Festival. Kunjungan wisatawan ke lokasi outdoor selama musim panas meningkat lebih dari 25%. Jadi buat kamu yang doyan petualangan, ini musim paling cocok!

Dari September hingga November, Korea berubah jadi kanvas besar berwarna merah, oranye, dan emas. Daun-daun berguguran dengan indahnya, dan kamu bisa menikmati keindahan itu di Namsan Tower.

Musim gugur sering dianggap paling romantis karena langitnya cerah dan suasananya tenang. Jadi wajar kalau banyak orang yang ingin healing pas musim ini.

Desember sampai Februari, Korea diselimuti salju. Buat kamu yang belum pernah lihat salju secara langsung, ini waktu paling tepat untuk datang ke Korea. 

Kamu bisa sekadar jalan-jalan di gang kecil Itaewon sambil ngopi dan ngunyah hotteok (pancake isi gula kayu manis). Ada juga Christmas market dan festival lampu yang bikin suasana makin hangat, meski udara dingin menggigit.

Nah, itu tadi, ya  4 musim di Korea. Apa pun musim yang kamu pilih untuk liburan ke Korea, akan selalu ada hal baru yang bisa kamu temukan. Siap-siap aja jatuh cinta, ya!