Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
freepik/freepik
freepik/freepik

Dalam dunia yang terus berkembang, peran ibu semakin berkembang menjadi tantangan ganda. Ibu yang bekerja sambil tetap merawat kebutuhan rumah tangga menunjukkan kemampuan luar biasa untuk menjalankan peran ganda ini.

Dalam keseimbangan antara karier yang membanggakan dan tugas-tugas rumah tangga yang kompleks, para ibu ini tidak hanya berusaha untuk meraih kesuksesan di tempat kerja tetapi juga merajut hubungan harmonis di dalam rumah.

Jika Mama pernah merasa khawatir atau bersalah saat meninggalkan rumah, berikut Popmama.com telah merangkum apakah Ibu bisa bekerja sambil mengurus rumah tangga?

1. Tuntutan berlebih dalam peran ibu

Freepik/pressfoto

Menurut Rininda Mutia, Co-Founder Amanasa dan psikolog klinis, tuntutan yang terlalu banyak dan tidak mungkin untuk dicapai dapat memberikan tekanan yang berat, terutama bagi seorang ibu.

Mama sering kali dihadapkan pada harapan dan ekspektasi yang tinggi, baik dari lingkungan sekitarnya maupun dari diri sendiri.

Tidak jarang, masyarakat mengharapkan Mama untuk menjadi figur yang sempurna dalam menjalani peran sebagai pendamping hidup, pekerja, dan ibu yang luar biasa.

Sulit bagi Mama untuk mencapai standar yang diharapkan, dan hal ini dapat menyebabkan stres, kelelahan, dan rasa bersalah yang mendalam.

Pemberian dukungan dari pasangan, keluarga, dan lingkungan sosial dapat menjadi kunci untuk membantu ibu mengatasi rasa bersalah dan menemukan keseimbangan yang sehat dalam menjalani kehidupan sehari-hari, lho!

2. Peran gender yang kaku

Pexels/Vlada Karpovich

Mama mungkin diberikan kebebasan untuk bekerja di luar rumah, namun, hal ini juga berarti Mama harus menyeimbangkan antara pekerjaan profesional dan tugas-tugas rumah tangga.

Meskipun memberikan kesempatan karier dan kemandirian finansial, Mama masih dihadapkan pada tuntutan kompleks mengenai peran dalam mengurus anak-anak dan rumah tangga.

Dilema ini menciptakan tekanan psikologis dan emosional, dengan Mama merasa terbagi antara pencapaian di karier dan tanggung jawab di rumah.

Kendati masyarakat semakin menyadari kesetaraan gender, namun ekspektasi sosial terkadang masih menekankan peran tradisional ibu sebagai pengasuh utama.

Pentingnya mendiskusikan isu-isu ini secara terbuka dan mencari dukungan dari pasangan, keluarga, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang mendukung peran ganda ibu.

3. Perasaan bersalah Mama saat bekerja

Ilustrasi - Pexels/Liza Summer

Rasa bersalah yang dialami oleh ibu yang bekerja seringkali muncul karena tekanan sosial dan ekspektasi tradisional yang menempatkan ibu sebagai pengasuh utama.

Meskipun kesetaraan gender ramai disuarakan, perasaan ini bisa timbul karena rasa kurang memberikan waktu dan perhatian kepada keluarga.

Meski berkarier membawa keuntungan seperti kemandirian finansial, rasa bersalah tetap ada karena adanya harapan bahwa ibu harus menyeimbangkan pekerjaan dan tugas rumah tangga.

Masyarakat perlu lebih memahami kompleksitas peran ibu bekerja dan memberikan dukungan yang sesuai untuk mengurangi beban emosional.

Komunikasi terbuka dengan pasangan dan keluarga juga penting untuk memastikan ibu merasa didukung dan dihargai.

4. Mengatasi rasa bersalah saat bekerja

Freepik/lookstudio

Menjadi ibu rumah tangga sambil mengejar karier adalah hal yang tidak mudah. Berikut ada beberapa tips dari Amanasa Indonesia agar Mama tidak merasa bersalah dengan keputusan yang telah Mama ambil:

  • Sadari bahwa Mama tidak bisa mengerjakan semua sendiri, mengakui kebutuhan untuk dukungan dan kolaborasi dalam mengelola peran sebagai ibu rumah tangga dan pekerja.
  • Sadari bahwa Mama tidak bisa mendapatkan semua, menerima kenyataan bahwa mencapai kesempurnaan dalam semua aspek kehidupan tidak selalu mungkin.
  • Berdasarkan nilai-nilai dalam diri, buatlah pilihan yang paling sesuai untuk kondisi Mama saat itu, mengidentifikasi nilai-nilai pribadi dan membuat keputusan berdasarkan prioritas dan kebutuhan saat itu.
  • Sadari bahwa setiap pilihan memiliki konsekuensi, memahami bahwa setiap keputusan membawa dampak tertentu dan mempertimbangkan konsekuensinya.
  • Ambil pilihan dengan konsekuensi yang dapat Mama terima, memilih opsi yang sejalan dengan tujuan dan nilai-nilai pribadi, sambil mempertimbangkan dampak yang dapat diterima.

Dengan menggabungkan kesadaran akan batasan, nilai-nilai pribadi, dan pemahaman akan konsekuensi, Mama dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana dan sesuai dengan situasi yang dihadapinya sebagai ibu yang bekerja dan pengelola rumah tangga.

Itulah apakah Ibu bisa bekerja sambil mengurus rumah tangga? Semoga bermanfaat!

Editorial Team