Banjir & Longsor di JABODETABEK, Ini Daftar Korban Meninggal Dunia

Ini daftar nama orang meninggal dan hilang akibat banjir dan longsor di awal tahun 2020

2 Januari 2020

Banjir & Longsor JABODETABEK, Ini Daftar Korban Meninggal Dunia
Dok. Popmama.com

Badan Nasioan Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengeluarkan data sementara korban banjir di wilayah Jabodetabek yang terjadi pada awal tahun baru 2020, sejak Rabu (1/1/2020).

Selain kerusakan dan kerugian harta benda, sementara tercatat 9 korban meninggal dunia karena bencana banjir tersebut. Berikut Popmama.com sampaikan selengkapnya:

1. Data orang meninggal karena banjir di JABODETABEK

1. Data orang meninggal karena banjir JABODETABEK
IDN Times/Bagus F

Kapusdatinkom BNPB, Agus Wibowo menyampaikan data yang telah dihimpun dari berbagai sumber. Di mana 9 korban meninggal dunia telah tercatat karena bencana banjir dan tanah longsor.

Berikut adalah daftar nama sementara:

  1. M Ali (82), Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur (Korban mengalami hipotermia)
  2. Siti Hawa (72). Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur (Korban mengalami hipotermia)
  3. Willi Surahman, Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur (Korban mengalami hipotermia)
  4. Rumsinah (68), Jalan Al Barokah RT 07, RW 01, Kelurahan Pangkalan Jati Baru, Kecamatan Cinere, Kota Depok (Korban tertimbun tanah longsor)
  5. N (8), Jalan Al Barokah RT 07, RW 01, Kelurahan Pangkalan Jati Baru, Kecamatan Cinere, Kota Depok (Korban tertimbun tanah longsor)
  6. Amelia (27), Jalan Al Barokah RT 07, RW 01, Kelurahan Pangkalan Jati Baru, Kecamatan Cinere, Kota Depok (Korban tertimbun tanah longsor)
  7. Marsdianto (20), Perumahan Puri Citayam Permai 2, Desa Rawa Panjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor (Korban terseret arus banjir saat aliran kali yang berada persis di depan rumahnya menjebol tanggul).
  8. Arfiqo Alif (16) warga Kemayoran, Jakarta Pusat. Kesetrum listrik
  9. Ibu Kusmiyati (30 thn), korban tertimpa tanah longsor, Tanah Sereal, Kota Bogor.

Agus menambahkan berdasarkan prediksi BMKG, masih berpotensi terjadi hujan pada hari ini sehingga masih mungkin terjadi banjir lagi.

"BNPB menghimbau kepada masyarakat yang tinggal di daerah yang potensi banjirnya akan meningkat agar evakuasi ke tempat aman terlebih dahulu. Yang penting selamatkan jiwa terlebih dahulu" demikian himbauan dari Kepala BNPB seperti yang disampaikan Agus dalam siaran persnya hari ini, Rabu (1/1/2019).

2. Banjir dan longsor di Bogor

2. Banjir longsor Bogor
Dok. Popmama.com

Longsor di Bogor setelah terjadi hujan terus-menerus sejak 31 Desember 2019. 

Telah terjadi bencana longsor berlokasi di Kp. Sinar Harapan dan Kampung Banar  Rt. 02-03 Rw. 07 dan RT 02/08 Desa Harkat Jaya Kec. Sukajaya Kab. Bogor Pukul 08:00 WIB (Rabu, 01/01/2020)

Longsor menimbun 11 rumah warga setempat. Setelah kejadian longsor ini juga dikabarkan 7 orang menghilang, 5 ditemukan dalam keadaan tewas dan 3 orang lainnya masih dalam pencarian.

Berikut daftar nama warga yang sempat hilang dan masih dalam pencarian:

1. Serli (ditemukan meninggal)
2. Hudri (ditemukan meninggal)
3. Rumsah (ditemukan meninggal)
4. Asti (ditemukan meninggal)
5. Amri 60 tahun
6. Saroh 25 tahun
7. Cicih 5 tahun

3. Daerah lain sekitar Bogor yang juga terdampak banjir dan longor

3. Daerah lain sekitar Bogor juga terdampak banjir longor
Dok. Popmama.com

Banjir dan longsor melanda 14 kecamatan di Kabupaten Bogor. Di antaranya Kecamatan Jasinga, Cigudeg, Sukajaya, Nanggung, Parung Panjang, Babakan Madang, Cibinong, Citeureup, Cileungsi, dan Gunung Putri.

Banjir terparah terjadi di Kecamatan Jasinga, 11 desa di wilayah itu terendam banjir akibat meluapnya Sungai Cidurian. Banjir bandang menyeret dua unit minibus dan seorang remaja bernama Hilman warga Kampung Parung Sapi, Desa Kalong Sawah, Kecamatan Jasinga.

Warga dilarang mendekati bibir suangat Cidurian yang arusnya masih deras demi keamanan.

Tim SAR gabungan termasuk SAR Wapalapa hingga kini masih melakukan evakuasi korban banjir dan pencarian. Semua dikerahkan demi menyelamatan warga yang menjadi korban. 

Kondisi medan berat karena desa-desa terdampak bencana berada di pegunungan, pinggir hutan dan akses sulit dijangkau karena rusak.

"Masih banyak jalan tertutup longsor atau ambles, ada juga jembatan putus. Kita mau minta bantuan ke Basarnas juga mereka lagi sibuk penanganan banjir di Jakarta dan sekitarnya. Akhirnya kita lakukan penanganan dengan jumlah personel dan alat seadanya," ungkap Kepala BPBD Kabupaten Bogor Yani Hasan.

Baca juga:

The Latest