Menstruasi merupakan fitrah bagi setiap muslimah yang sudah mencapai usia baligh, yang umumnya dimulai ketika seorang perempuan memasuki usia 9 tahun.
Dalam masa menstruasi itu, seorang muslimah terlepas sementara dari kewajibannya untuk melaksanakan ibadah, mulai dari sholat, puasa, hingga membaca lembaran Al-Quran.
Namun ada kalanya seorang wanita mengalami keluarnya darah dari kemaluan lagi, padahal ia belum lama ini telah menstruasi. Tentu hal ini menjadi pertanyaan kan, Ma. Apakah hal ini dapat membatalkan sholat dan puasa, atau tidak?
Lantas, bagaimana perbedaan antara darah haid dan istihadhah? Berikut telah Popmama.com rangkum dari berbagai sumber. Simak sampai tuntas ya, Ma!
1. Pengertian menstruasi dan istihadhah
Freepik
Menstruasi atau haid adalah darah yang keluar dari kemaluan seorang perempuan, saat usianya telah masuk usia baligh. Darah menstruasi ini keluar dalam keadaan sehat, bukan karena penyakit, dan juga tidak saat melahirkan.
Sementara Istihadhah adalah darah yang muncul atau keluar dari kemaluan wanita di luar masa menstruasi dan nifas. Istihadhah sendiri tidak bisa masuk dalam kategori menstruasi sebab tidak memenuhi syarat-syarat haid.
Editors' Pick
2. Masa keluar haid dan istihadhah
Freepik/Freepik
Kemudian, salah satu hal yang tak kalah penting yang harus diketahui muslimah dalam menentukan masa haidnya adalah lewat adah atau kebiasaan keluarnya darah. Sebagaimana yang dituturkan dalam mahzab syafi'i.
Siklus haid yang paling sedikit adalah kira-kira 1-3 hari. Kemudian masa haid sebagaimana hasil riset Imam Syafi'i, sebagaimana dikutip dari NU online, umumnya terjadi 6-7 hari. Adapun masa maksimal seorang wanita haid yakni 15 hari 15 malam.
Masih dikutip dari laman NU Online, apabila haid seorang wanita adahnya 6 hari, maka sucinya ia adalah 24 hari. Apabila haidnya 7 hari, maka sucinya 23 hari. Maka, ketika ada darah yang keluar lebih dari masa tersebut, maka darah itu bukan lah darah menstruasi, melainkan dihukumi darah istihadhah.
Sehingga penting sekali untuk para muslimah- termasuk Mama, agar selalu mencatat kapan 'awal dan akhir' keluarnya darah menstruasi, untuk membedakan antara darah menstruasi dan istihadhah yang keluar.
3. Karakteristik darah keduanya
lifealth.com
Nah selain dilihat dari waktu kebiasaan keluarnya darah, untuk bisa membedakan antara darah haid dan istihadhah juga bisa Mama lihat berdasarkan karakteristik darah yang keluar. Beberapa di antaranya:
Warna: Darah haid berwarna hitam, kemerahan bahkan sangat merah sehingga tampak hitam. Sedangkan warna darah istihadhah umumnya merah segar
Kelunakan: Darah haid sifatnya keras ketika dipegang, sementara darah istihadhah lunak saat dipegang.
Kekentalan: Darah haid punya kekentalan yang khas, sedangkan darah istihadhah ketika keluar langsung mengental sebab berasal dari urat yang pecah.
Bau: Darah haid umumnya berbau darah segar seperti besi dan tidak busuk, dan terkadang punya bau yang amis. Sementara darah istihadhah seperti bau darah biasa.
4. Hukum melaksanakan ibadah
Karena istihadhah bukan bagian dari menstruasi atau nifas yang tidak menentu kapan berakhirnya, maka muslimah yang sedang mengalami Istihadhah tetap diwajibkan untuk beribadah ya, Ma.
Adapun ibadah yang wajib dilakukan dan tak boleh dilewatkan ini mulai dari sholat, puasa, hingga membaca dan memegang Al-Quran.
Selain itu, berbeda dengan masa menstruasi, bagi wanita yang sedang dalam masa istihadhah diperbolehkan untuk berhubungan dengan suami.
5. Cara melaksanakan ibadah sholat saat istihadhah
Pexels/Thirdman
Karena istihadhah bukan bagian dari darah nifas atau haid, maka wajib hukumnya untuk para muslimah- termasuk Mama menjalankan ibadah shalat ya, Ma.
Nah untuk tata cara sholatnya sebagaimana sholat pada umumnya ya, Ma. Akan tetapi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar sholat menjadi sempurna, selagi Mama masih dalam masa istihadhah.
Dikutip dari laman NU Online sebagaimana dari Sayyid Abdurrahman bin Abdullah bin Abdul Qadir as-Saqaf dalam kitab al-Ibanah wal Ifadhah fi Ahkamil Haidh wan Nifas wal Istihadhah, ada lima hal yang harus dilakukan muslimah istihadhah saat mengerjakan sholat, di antaranya:
Membasuh kemaluannya sebelum mengerjakan sholat
Meyumbat atau menutup kemaluannya dengan kapas atau bisa juga dengan pembalut, apabila darah istihadhah keluar saat hendak mengerjakan sholat
Membalut kemaluannya setelah menyumbat dan menutupnya (langkah di nomor 2)
Berwudhu setelah masuknya waktu sholat. Penting untuk diketahui, wanita istihadhah tidak boleh wudhu sebelum masuknya waktu shalat, karena wudhu yang dilakukan saat istihadhah termasuk dari bagian bersuci yang dharurah atau darurat.
Harus cepat-cepat tanpa jeda waktu yang panjang antara kewajiban pertama hingga kelima. Sehingga bisa Mama pahami, wajib ketika waktu shalat sudah masuk untuk segera membasuh kemaluan, kemudian menyumbat dan menutupnya, dilanjut membalut, setelah itu wudhu dan shalat.
Terakhir, wajib bagi wanita istihadhah untuk selalu wudhu dalam setiap sholat wajib. Sebab ia tidak bisa menggunakan wudhu untuk dua shalat wajib, meski wudhunya masih terjaga. Selain itu, wajib juga untuk kembali membasuh kemaluannya dan memperbarui pembalutnya (langkah 1-3).
Nah itulah beberapa pengertian dan perbedaan antara menstruasi atau haid dengan istihadhah yang wajib para muslimah ketahui. Agar ibadah wajib tetap terjaga, jangan lupa untuk terus pantau masa awal dan akhir haidnya ya, Ma. Semoga bermanfaat!