Kenali Penyebab Kanker Menyebar Meski Sudah Operasi

Sel kanker masih tertinggal menjadi penyebab kanker kambuh

23 September 2023

Kenali Penyebab Kanker Menyebar Meski Sudah Operasi
Unsplash/National Cancer Institute

Penyanyi Tanah Air, Vidi Aldiano kembali berjuang melawan kanker ginjal yang dideritanya. Vidi memang telah menjalani operasi pengangkatan kanker ginjal beberapa tahun lalu.

Sayangnya, sel kanker tersebut sudah menyebar dan memaksanya untuk melakukan perawatan intensif. Lalu, mengapa kanker masih menyebar meskipun sudah menjalani operasi?

Berikut Popmama.com telah merangkum informasi seputar kenali penyebab kanker menyebar meski sudah operasi. Simak di bawah ini. 

1. Alasan kanker datang kembali

1. Alasan kanker datang kembali
Unsplash/National Cancer Institute

Bagi Mama atau keluarga pejuang kanker mungkin bertanya-tanya mengapa setelah operasi pengangkatan sel kanker masih berisiko terkena kanker kembali.

Melansir Cancer Research UK, kanker mungkin muncul kembali beberapa saat setelah pengobatan pertama. Ada berbagai alasan mengapa kanker bisa muncul kembali antara lain:

  • Pengobatan awal tidak menghilangkan semua sel kanker dan sel-sel yang tertinggal tumbuh menjadi tumor baru.
  • Beberapa sel kanker telah menyebar ke tempat lain di tubuh dan mulai tumbuh di sana membentuk tumor.

Kanker juga dapat muncul kembali setelah operasi karena beberapa sel kanker tertinggal selama operasi, beberapa sel kanker telah terlepas dari kanker primernya tetapi terlalu kecil untuk dilihat.

2. Kemunculan kanker setelah pengobatan

2. Kemunculan kanker setelah pengobatan
Unsplash/Jon Tyson

Cancer Research UK juga melaporkan, kanker terkadang muncul kembali setelah pengobatan kanker atau radioterapi. Hal ini bisa terjadi karena pengobatan tidak menghancurkan semua sel kanker. 

Obat kemoterapi membunuh sel kanker dengan cara menyerang sel yang sedang dalam proses penggandaan hingga membentuk dua sel baru. Namun, tidak semua sel kanker membelah pada saat yang bersamaan.

Pengobatan kemoterapi tidak mungkin membunuh setiap sel kanker di dalam tubuh. Maka dari itu, dokter berusaha mengurangi jumlah sel kanker sebanyak mungkin.

Radioterapi juga membuat kerusakan kecil pada DNA di dalam sel. Kerusakan ini menghentikan pertumbuhan dan pembelahan sel kanker dan seringkali menyebabkan kematian.

Sel-sel normal yang dekat dengan kanker juga dapat rusak akibat radiasi, namun sebagian besar dapat pulih dan kembali bekerja secara normal.

Editors' Pick

3. Kanker bisa resisten terhadap pengobatan

3. Kanker bisa resisten terhadap pengobatan
Pexels/Ivan Samkov

Perlu Mama ketahui, kanker bisa menjadi kebal terhadap pengobatan obat kanker. Kanker berkembang dari sel-sel normal yang telah berubah atau bermutasi menjadi kanker.

Beberapa mutasi dapat membuat sel kebal terhadap obat kanker seperti kemoterapi. Sel kanker juga memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan pengobatan.

Ini berarti bahwa sel kanker dapat mengubah jalur sinyal mereka atau mengaktifkan mekanisme pertahanan untuk menghindari pengaruh pengobatan. Untuk itu, penyakit ini tidak dapat diremehkan, Ma!

4. Risiko kanker kambuh

4. Risiko kanker kambuh
Pexels/RODNE Production

Risiko kanker kambuh setelah pengobatan awal tergantung pada berbagai faktor, termasuk jenis kanker ataupun jenis pengobatan yang telah diterima. Melansir Cancer Center, setidaknya ada 5 faktor berikut ini:

  • Jenis kanker
  • Stadium kanker
  • Tingkat tumor asli
  • Perawatan sebelumnya
  • Usia dan kesehatan pasien
  • Riwayat keluarga

Sebuah penelitian tahun 2018 yang diterbitkan dalam jurnal Diseases of the Colon & Rectum mengamati pasien kanker usus besar di Swedia untuk mengetahui risiko kanker muncul kembali.

Hasil penelitian menemukan bahwa dalam waktu lima tahun setelah pengobatan awal, tingkat kekambuhan mencapai 5 persen untuk stadium 1,12 persen untuk stadium 2, dan 33 persen untuk stadium 3.

5. Kanker dengan tingkat kekambuhan tinggi

5. Kanker tingkat kekambuhan tinggi
Freepik/freepik

Ada beberapa jenis kanker yang memiliki risiko kekambuhan lebih tinggi. Melansir Cancer Center, glioblastoma atau jenis kanker otak yang paling umum, memiliki tingkat kekambuhan hampir 100 persen.

Besarnya kemungkinan tersebut berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Neuro-Oncology tahun 2017. Adapun kanker ovarium epitel memiliki tingkat kekambuhan sebesar 85 persen.

Besarnya kemungkinan tersebut juga berdasarkan sebuah penelitian, kali ini diterbitkan dalam Expert Review of Anticancer Therapy tahun 2017. 

Terakhir, kanker kandung kemih setelah operasi pengangkatan kandung kemih dapat kambuh secara lokal sebanyak 30 persen hingga 54 persen, menurut penelitian yang diterbitkan dalam World Journal of Urology tahun 2017.

6. Diagnosis dan pengobatan

6. Diagnosis pengobatan
Pexels.com/JESHOOTS.com

Gejala fisik kanker dapat bervariasi menurut jenis kanker dan lokasinya. Melansir Cancer Center, ada beberapa gejala kanker yang perlu Mama perhatikan, sebagai berikut:

  • Benjolan atau bengkak
  • Luka yang tidak kunjung sembuh
  • Berkeringat di malam hari
  • Kelelahan yang ekstrim
  • Kehilangan atau kenaikan berat badan sebanyak 10 pon atau lebih yang sulit dijelaskan
  • Batuk atau suara serak yang terus-menerus
  • Perubahan kebiasaan buang air besar atau kecil
  • Kotoran atau urin berdarah
  • Sakit saat buang air kecil
  • Memiliki permasalahan dalam menelan
  • Sakit perut
  • Mual
  • Penyakit kuning

Jika Mama atau anggota keluarga ada yang mengidap kanker, segara lakukan pengobatan dan terus mendukung mereka agar tetap kuat untuk terlepas dari penyakit satu ini. 

Nah, itu dia informasi seputar kenali penyebab kanker menyebar meski sudah operasi. Semoga bermanfaat untuk Mama.

Baca juga:

The Latest