Semakin Tinggi! Tidak Lagi Merah, Surabaya Kini Menjadi Zona Hitam

Surabaya menjadi kota di Jawa Timur dengan angka tertinggi yaitu 2.748 kasus positif Covid-19

3 Juni 2020

Semakin Tinggi Tidak Lagi Merah, Surabaya Kini Menjadi Zona Hitam
Freepik

Kabar mengenai perkembangan virus corona datang dari Surabaya. Tercatat pada Selasa, 2 Juni 2020, sudah ada 5.132 kasus positif di Jawa Timur menurut infocovid19.jatimprov.go.id. Surabaya menjadi kota dengan angka tertinggi yaitu 2.748 kasus positif. 

Angka ini cukup mengkhawatirkan bagi warga Surabaya karena kota ini bukan lagi dinyatakan zona merah melainkan sudah menuju zona dengan warna merah pekat mendekati hitam sejak empat hari terakhir. 

Apa yang membuat Surabaya berubah status menjadi zona hitam? Cek informasi yang telah Popmama.com rangkum dari berbagai sumber berikut ini.

1. Apa yang membuat sebuah wilayah dinyatakan zona hitam?

1. Apa membuat sebuah wilayah dinyatakan zona hitam
Infocovid19.jatimprov.go.id

Surabaya kini sudah menjadi wilayah dengan zona hitam dalam penyebaran virus corona di Indonesia. 

Menurut Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, dr Joni Wahyuhadi, warna hitam menunjukkan kasus Covid-19 di daerah tersebut lebih dari 1.025 kasus.

Ia menambahkan semakin banyak catatan kasusnya, warna di peta sebaran akan semakin pekat hingga berwarna hitam. 

Pada peta penyebaran virus korona, terdapat warna lain yaitu merah pekat di wilayah Kabupaten Sidoarjo dengan 683 kasus dan Kabupaten Gresik 183 kasus. Pekatnya warna tergantung dari jumlah kasus yang ada di wilayah tersebut. 

2. Kasus Covid-19 terus melonjak, Surabaya bisa menjadi seperti Wuhan?

2. Kasus Covid-19 terus melonjak, Surabaya bisa menjadi seperti Wuhan
Freepik

Penyebaran virus corona di Surabaya termasuk yang sangat cepat dan tinggi. Bahkan beberapa rumah sakit rujukan melaporkan bahwa jumlah pasien dengan Covid-19 terus meningkat. 

Menurut Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi, pada Rabu (27/5/2020), 65 persen Covid-19 ada di Surabaya Raya. "Ini tidak main-main, Surabaya bisa jadi Wuhan kalau warganya tidak disiplin," tegasnya. 

Berikut perincian perkembangan virus corona di Surabaya yang dilansir dari infocovid19.jatimprov.go.id, data terakhir pada tanggal 2 Juni 2020, pukul 19.04 tercatat:

  • Orang Dalam Pantauan 3771
  • Pasien Dalam Pengawasan 3083
  • Pasien yang sudah terkonfirmasi dengan Covid-19 sebanyak 2748. 

3. Surabaya tengah menjalani PSBB tahap ketiga, Mal tetap buka

3. Surabaya tengah menjalani PSBB tahap ketiga, Mal tetap buka
Pixabay/stevepb

Saat ini, Surabaya tengah menjalani status PSBB Surabaya Raya Tahap 3. PSBB Surabaya Raya Tahap 3 berlangsung hingga Senin (8/6/2020) nanti. Namun, tidak sedikit warga yang mempertanyakan bahwa pusat perbelanjaan seperti mal di Surabaya masih tetap beroperasi di saat PSBB. 

Menugutip pernyataan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dari channel YouTube Apa Kabar Indonesia tvOne pada Selasa (2/6/2020), Khofifah mengatakan bahwa pembukaan mal itu kewenangan Pemerintah Kota.

Menurutnya, setahu beliau di Surabaya tidak pernah tutup mal, itu merupakan kewenangan kota bukan kewenangan provinsi. Pada kesempatan tersebut, Khofifah juga membandingkan PSBB di Surabaya dan di Malang. 

"Saya ingin membedakan PSBB Surabaya Raya dan PSBB Malang Raya. PSBB Malang Raya awal ditetapkan 17 Mei memang mereka bersepakat mal tutup kecuali apotik dan jualan sembako," katanya. 

PSBB di Malang terbilang sukses, PSBB hanya diterapkan dalam satu periode saja.

Itulah informasi mengenai kabar perkembangan penyebaran Covid-19 di Surabaya. Semoga kasus penyebaran virus corona bisa terus menurun ya, Ma.

Bagi Mama yang tinggal di Surabaya, sebaiknya tetap melakukan protokol kesehatan dengan baik. Tetap #DiRumahAja jika tidak ada keperluan yang mendesak untuk keluar ya Ma. Jika semuanya bisa disiplin, harapan Surabaya bisa lebih baik dalam penanggulangan virus corona bisa cepat didapatkan. 

Harapan bisa muncul jika kita bisa patuh dengan himbauan dari pemerintah. Yuk, bersama lawan corona!

Baca juga:

The Latest