Drakor Hometown Cha-Cha-Cha baru saja selesai kemarin. Banyak pesan moral yang bisa dilihat.
Tamat dengan rating tertinggi, drakor ini berhasil mengaduk perasaan para penontonnya. Mulai dari kehidupan sehari-hari warga Desa Gongjin, hingga perkembangan cerita masing-masing karakter.
Mulai dari cara mengasuh, hubungan dengan pasangan, hingga masalah finansial.
Popmama.com akan membahas tentang pesan moral finansial dari drakor Hometown Cha-Cha-Cha
Di episode 1, terlihat bagaimana Yoon Hye Jin langsung memutuskan untuk berhenti tanpa berpikir matang-matang. Akhirnya, ia kebingungan sendiri saat harus membayar tagihan sementara ia belum menemukan pekerjaan yang baru.
Mengintip akun Instagram financial planner Prita Hapsari Ghozie, ada beberapa hal yang bisa dilakukan saat menghadapi situasi tidak nyaman dan berpotensi kehilangan sumber penghasilan.
Yang pertama adalah, hitung komitmen kewajiban yang tersisa. Lalu, miliki dana darurat minimal 3 kali pengeluaran rutin bulanan kamu. Terakhir, miliki proteksi kesehatan yang sebelumnya diberikan sebagai manfaat dari menjadi karyawan tetap.
Di era digital, kamu sudah tidak perlu khawatir jika ketinggalan dompet. Asal bawa ponsel, segalanya bisa dilakukan. Mulai dari membayar via M-banking, E-wallet, dan lainnya.
Namun bukan berarti sama sekali tidak membawa uang fisik. Seperti yang dialami Hye Jin saat kembali ke Gongjin dan sistem ATM sedang rusak karena ada kendala.
Alhasil, ia harus bekerja di pelabuhan untuk mendapat uang tunai.
Menurut Prita, sistem cashless bukan berarti sama sekali tidak punya uang tunai. Saat sedang bepergian, backup transaksi diperlukan dengan membawa dana tunai secukupnya, lalu, memiliki rekening digital jika sistem core-banking sedang dalam masalah atau kendala.
Dalam episode 14, disebutkan bahwa Choi Eun-chul kerap membelikan barang-barang mahal untuk pacarnya, Pyo Mi-seon. Mi-seon sempat khawatir karena dianggap bisa menghabiskan tabungannya.
Dari sana Eun-chul mengungkapkan bahwa ia memiliki tabungan yang terstruktur. Ia menabung 70% dari pendapatannya. Ia juga memiliki asuransi kesehatan, dan memisahkan tabungan untuk rumah.
Saat bekerja dan bertambah dewasa, tabungan-tabungan seperti ini sangatlah penting untuk menjaga kestabilan keuangan kamu.
Salah satu karakter yang terkenal pelit menurut Hye Jin adalah Jo Nam-sook. Perempuan paruh baya ini rela mencari tukang gigi untuk menyelesaikan perawatannya karena dianggap lebih murah dan hemat.
Di lain waktu, ia tiba-tiba mendapat tawaran investasi dengan bunga yang besar namun transaksinya mencurigakan. Karena sudah terlalu tergiur, ia sampai tidak sadar bahaya yang sedang mengintai.
Hal ini sering dialami banyak orang. Terlebih mereka yang tergiur mendengar besarnya keuntungan yang akan didapat. Kadang, hal ini bisa membuat orang gelap mata dan malah berujung rugi berkali lipat.
Ayah dari Kim Do-ha pernah ikut investasi sampai-sampai mengambil semua tabungan pensiunnya dan bahkan meminjam uang untuk mendapat keuntungan maksimal.
Sayangnya, bursa saham hancur dan membuatnya pailit tiba-tiba. Tak siap dengan keadaan yang menimpanya, ia memilih bunuh diri dan berujung diselamatkan oleh Do-ha. Akhirnya, ia hidup dalam keadaan lumpuh.
Dari sini kita bisa belajar, bahwa tidak bisa sembarang memasukkan uang untuk investasi. Menurut Founder OneShildt Financial Planning Risza Bambang alokasi dana untuk investasi idealnya sebanyak 10% saja dari pendapatan.
Sedangkan jika pengelolaan keuangan seseorang sudah tertata baik, maka bisa saja lebih dari 10%.
Hye-jin memiliki kebiasaan memberikan hadiah pada diri sendiri di momen-momen tertentu. Bahkan, ia tak masalah membeli kalung yang senilai 5,5 juta Won karena memang sudah jadi incarannya sejak lama.
Namun jangan sampai self reward malah membebani keuanganmu. Karena bagaimanapun, kebahagiaan takkan bisa membayar tagihanmu.
Jika ingin membahagiakan diri sendiri atau berfoya-foya, Prita menyarankan jangan lebih dari 20% penghasilan.
Itu dia beberapa pesan moral finansial yang bisa dipetik dari drakor Hometown Cha-Cha-Cha. Semoga bisa menjadi inspirasi, ya!