Kanker kelenjar getah bening sempat ramai dibicarakan. Itu karena sejumlah selebriti menderita penyakit mematikan ini. Sebut saja almarhum Olga Syahputra, Aldi Taher, Ria Irawan dan Fitri Tropica. Bagai wabah yang menular, seketika salah satu jenis kanker ini ditakuti banyak orang. Padahal kanker kelenjar getah bening muncul akibat menjalani pola hidup nggak sehat.
Kanker kelenjar getah bening atau sistem limfe terdiri dari dua jenis, yaitu limfoma hodgkin dan limfoma non-hodgkin. Data tahun 2015 yang dilansir pada laman patient.co.uk persentase kanker non-hodgkin lebih banyak terjadi pada kasus limfoma yaitu sebanyak 80%. Sedangkan kanker hodgkin menyumbang 20%. Keduanya punya sifat sel kanker yang agresif dan mematikan.
Meski persentase kanker hodgkin lebih kecil, angka kasus kanker ini secara global cukup memprihatinkan. Menurut data tahun 2015 yang dilaporkan situs lyphomacoalition.com, kanker hodgkin mencapai 62.000 kasus setiap tahunnya dengan 25.000 pasien meninggal.
Di Indonesia, seperti yang dilaporkan Globocan.iarc.fr yang merupakan lama resmi penelitian kanker internasional mencatat angka kasus limfoma hodgkin tahun 2012 sebanyak 1.168 dengan 687 pasien meninggal dan angka tersebut dipresdiksi meningkat pada tahun 2020. Penyakit ini rentan terjadi saat usia 30-70 tahun. Rata-rata pasien penderita kanker hodgin di Indonesia adalah yang berusia 35 tahun dan banyak terjadi pada pria (60%), perempuan (40%).
Salah satu penyebab tingginya angka ini, dikatakan Ketua Perhimpunan Hematologi-Onkologi Medik (PERHOMPEDIN) Prof. Dr. dr. Arry H. Reksodiputro, SpPD-KHOM bahwa banyak orang yang terlambat mendeteksi gejala kanker hodgkin. Mereka baru datang ke dokter pada stadium lanjut. Padahal deteksi dini bisa dilakukan sejak stadium awal dengan beberapa cara.
"Sayangnya, karena tidak umum, banyak masyarakat, tidak mengenali faktor risiko dan gejalanya. Padahal 80% dari kasus limfoma hodgkin dapat disembuhkan melalui kemoterapi jika terdeteksi dini, Penting untuk tidak meremehkan benjolan pada tubuh meski ukurannya kecil," Terang Prof Arry dalam diskusi bersama media dengan tema "Inovasi Terapi Baru Kini Tersedia Untuk Pasien Kanker Limfoma Hodgkin di Indonesia" di Jakarta.
Penting untuk diketahui gejala umum kanker kelenjar getah bening ini ditemui benjolan pada leher, ketiak dan pangkal paha. Jika gejala baru ditemukan di leher, pasien termasuk stadium 1. Sedangkan gejala kanker ditemukan diatas diafragma pasien dikategorikan stadium 2, dan pada stadium lanjutan atau 3 dan 4 jika sel kanker sudah menyebar ke organ lainnya yang berada dibawah diafragma.
Gejala lainnya ditandai dengan demam, berkeringat meski di malam hari, terjadi pembesaran limpa/hati, berat badan menurun signifikan hingga 10 persen dalam waktu singkat, kelelahan berlebihan, kekurangan energi, dan batuk yang berkepanjangan. "Yang paling penting beratnya turun tiba-tiba, hanya ada tiga penyakit yang membuat berat badan turun drastis yakni diabetes, gondok atau kanker," kata Arry.
