Minimnya literasi keuangan di kalangan masyarakat dapat menyebabkan berbagai dampak negatif yang signifikan. Pertama, individu yang tidak memiliki pemahaman cukup tentang konsep keuangan dasar akan cenderung mengalami kesulitan dalam mengelola anggaran pribadi.
Hal ini berpotensi mengakibatkan masalah keuangan jangka panjang dan ketidakstabilan ekonomi bagi keluarga. Selain itu, kurangnya pengetahuan tentang produk keuangan, seperti tabungan, investasi, dan asuransi, membuat masyarakat rentan terhadap penipuan serta praktik keuangan yang merugikan.
Dalam skala yang lebih luas, rendahnya literasi keuangan juga berdampak pada perekonomian nasional. Sebab, masyarakat yang tidak terdidik secara finansial akan kurang berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi produktif.
Oleh karena itu, peningkatan literasi keuangan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang lebih mandiri secara finansial dan berdaya saing.
“Kehadiran CERITA di Jakarta tidak hanya memberikan pemahaman terkait literasi keuangan, namun juga edukasi pengelolaan keuangan yang bijak. Harapannya, mereka tumbuh menjadi agen perubahan yang bijak mengelola keuangan dan peduli lingkungan,” ungkap Dayan Sadikin, Direktur HR Permata Bank.
Program ini juga mendukung inisiatif nasional seperti ‘Ayo Menabung’ dari Bank Indonesia dan gerakan OJK, termasuk Bulan Inklusi Keuangan dan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN).
Itu dia informasi seputar pentingnya peningkatan literasi keuangan dan inisiatif menabung. Semoga bisa menjadi ilmu baru ya, Ma!