Para ahli menyatakan kalau kondisi kaki kram nokturnal disebut bersifat idiopatik. Dalam hal ini, penyebab pastinya masih belum diketahui. Namun, Mama bisa saja mengalaminya disebabkan oleh posisi kaki saat tidur.
Jadi, ada sebuah posisi tidur yang disebut fleksi plantar. Posisi tersebut merujuk kepada kaki dan jari kaki yang memanjang dari bagian tubuh lainnya. Nah, fleksi plantar ini memperpendek otot betis sehingga membuat kram semakin mungkin terjadi.
Tidak hanya itu, melansir laman Healthline, ada faktor lain yang juga dapat memicu terjadinya kram, yakni:
- Gaya hidup yang kurang aktif. Buat Mama yang jarang bergerak, otot perlu diregangkan secara teratur agar berfungsi dengan baik, lho. Sebab, duduk terlalu lama bisa menyebabkan kram;
- Kelelahan otot. Kram bisa saja muncul karena otot yang terlalu dipaksa bergerak akibat olahraga;
- Posisi duduk yang tidak tepat. Duduk dengan kaki disilangkan terlalu lama dapat memperpendek otot betis, yang lalu menyebabkan kram;
- Berdiri terlalu lama. Di saat berdiri terlalu lama pun, Mama mungkin mendapati kaki kram di malam hari;
- Aktivitas saraf yang tidak normal. Menurut studi elektromiografi, kaki mengalami kram dikarenakan peningkatan jalannya impuls saraf secara tidak normal;
- Terjadinya pemendekan tendon. Tendon, yang menghubungkan otot dan tulang, memendek secara alami seiring waktu. Hal ini dapat menyebabkan kram pada otot.
Kendati bukan sebuah pertanda gangguan medis serius, kaki kram saat malam hari juga mungkin dipicu oleh kondisi-kondisi berikut:
- Kehamilan;
- Masalah struktur tubuh, seperti kaki datar atau stenosis tulang belakang;
- Gangguan neurologis, seperti penyakit neuron motorik atau neuropati perifer;
- Gangguan neurodegeneratif, seperti penyakit Parkinson;
- Gangguan muskuloskeletal, seperti osteoarthritis;
- Kondisi hati, ginjal, dan tiroid;
- Gangguan metabolisme, seperti diabetes;
- Kondisi kardiovaskular, seperti penyakit jantung atau penyakit pembuluh darah perifer;
- Obat-obatan, seperti statin dan diuretik;