Penyebab rasa sakit yang dialami ketika kencing dapat berbeda antara perempuan dan laki-laki. Menurut Mayo Clinic yang dilansir dari laman Healthline dikatakan bahwa perempuan cenderung memiliki risiko lebih tinggi mengalami infeksi saluran kemih sehingga rentan terhadap rasa nyeri saat kencing.
Hal tersebut dikarenakan uretra pada perempuan lebih pendek daripada uretra laki-laki.
Uretra yang lebih pendek menyebabkan perjalanan bakteri menuju kandung kemih dapat terjadi lebih cepat.
Selain itu, jika Mama sedang dalam masa kehamilan atau menopause, infeksi ini juga menjadi faktor besar yang menyebabkan infeksi saluran kemih.
Sedangkan pada laki-laki, rasa nyeri saat kencing dapat disebabkan oleh prostatitis. Sebuah kondisi yang disebabkan oleh radang kelenjar prostat.
Peradangan tersebut memicu rasa panas yang terbakar, bau air seni yang menyengat, dan ketidaknyamanan saat buang air kecil.
Adanya infeksi menular seksual (IMS) juga dapat menjadi salah satu penyebab rasa sakit saat kencing. Beberapa IMS yang memicu rasa nyeri tersebut, yaitu herpes genital, gonore, dan klamidia.
Maka, Mama perlu mewaspadai IMS ini karena umumnya timbul tanpa gejala-gejala yang jelas.
Penyebab lain dari kencing yang menyakitkan adalah sistitis, atau radang selaput kandung kemih. Interstitial cystitis (IC) dikenal sebagai sindrom kandung kemih yang menyakitkan.
Gejala IC ditandai dengan rasa sakit disertai nyeri pada kandung kemih dan di bagian panggul.
Terkadang, buang air kecil dengan rasa sakit ini juga dapat terjadi selain karena infeksi. Bisa juga karena pengaruh produk yang digunakan pada daerah genital, seperti sabun, lotion, dan mandi busa.
Pewarna dalam detergen atau produk perlengkapan mandi lainnya juga bisa memicu iritasi yang menyebabkan rasa sakit saat kencing.