Mengalami atau merasakan getaran gempa dapat menyebabkan seseorang menjadi "parno" berlebihan atau selalu merasakan gempa meskipun tidak ada gempa. Kondisi ini disebut phantom quakes.
Keadaan ini dapat terjadi meskipun tidak ada gempa bumi, sehingga berbeda dengan earthquake sickness. Kondisi ini cukup umum terjadi di daerah rawan gempa.
Orang-orang yang mengalami phantom quake mungkin tiba-tiba merasakan kursi atau tempat tidur mereka bergetar hebat, mengira itu berasal dari gempa bumi. Dengan kata lain, phantom quake dapat menyebabkan "earthquake sickness" meskipun tidak ada gempa yang terjadi.
Kasus yang lebih serius dapat dipicu oleh bentuk gangguan stres pascatrauma setelah gempa besar dan dapat bertahan selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Untuk mengatasinya, pasien dapat diberikan resep obat anti-kecemasan atau anti-depresan.
Dr. Ushio juga menambahkan bahwa mereka harus segera mencari konseling medis termasuk orang-orang dengan gejala seperti mudah jatuh, demam dan muntah. Semua itu adalah efek potensial dari jenis mabuk yang lebih umum, tetapi tidak terkait dengan mabuk pascagempa.
Demikian informasi mengenai penyebab pusing setelah gempa bumi. Semoga cepat mereda, apabila Mama mengalaminya.