Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Freepik
Freepik

Stretch mark di paha sering kali menjadi masalah kulit, terutama bagi Mama yang mengalami perubahan fisik seperti kehamilan dan penurunan berat badan. Meski tidak berbahaya, stretch mark dapat memengaruhi rasa percaya diri, apalagi jika muncul di area tubuh yang cukup terlihat. 

Munculnya stretch mark bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Mengutipp dari American Academy of Dermatology, sekitar 80% perempuan mengalami stretch mark pada suatu titik dalam hidup mereka.

Namun, tahukah Mama bahwa faktor genetik ternyata bisa menjadi penyebab munculnya stretch mark? Mari, kita simak satu per satu bareng Popmama.com mengenai 9 penyebab stretch mark di paha.

1. Faktor genetik

Freepik

Jika anggota keluarga Mama memiliki stretch mark, maka kemungkinan Mama juga akan mengalaminya. Jadi, jika Mama memiliki riwayat keluarga dengan masalah kulit ini, kemungkinan besar Mama juga akan mengalaminya.

Ketika produksi kedua komponen ini berkurang, kulit akan lebih mudah meregang dan robek. Jadi, meski Mama menjaga berat badan ideal dan gaya hidup sehat, faktor genetik bisa menyebabkan munculnya stretch mark ini. 

Cara mengatasinya: Meskipun Mama tidak bisa mengubah faktor genetik, Mama bisa meminimalkan risiko dengan menjaga kelembapan kulit. Pemakaian krim atau minyak yang kaya akan vitamin A dan E juga bisa membantu meningkatkan elastisitas kulit.

2. Perubahan berat badan secara drastis

Freepik/Onlyyouqj

Perubahan berat badan yang cepat menjadi salah satu penyebab utama munculnya stretch mark di paha. Ketika tubuh menambah berat badan dengan cepat, kulit tidak selalu bisa mengikuti perubahan tersebut, sehingga kulit meregang terlalu cepat. 

Begitu juga jika Mama menurunkan berat badan dengan cepat, kulit bisa menjadi kendur dan menyebabkan munculnya garis-garis stretch mark di bagian paha. Proses ini bisa terjadi saat Mama menjalani diet ketat.

Cara mengatasinya: Untuk menghindari masalah ini, Mama sebaiknya menjaga pola makan dan tidak menjalani diet yang terlalu drastis. Selain itu, Mama juga bisa menggunakan produk perawatan kulit yang dirancang khusus untuk mengurangi stretch mark.

3. Perubahan hormon yang signifikan

Freepik

Peningkatan hormon estrogen dan progesteron dapat menyebabkan kulit menjadi lebih tipis dan kurang elastis. Hal ini membuat kulit lebih rentan terhadap robekan dan menyebabkan munculnya stretch mark, terutama di area paha yang sering mengalami pergerakan.

Pada masa kehamilan, Mama mungkin akan melihat perubahan, termasuk munculnya stretch mark pada paha. Begitu pula saat memasuki masa pubertas, tubuh mengalami lonjakan hormon yang bisa menyebabkan pertumbuhan tubuh.

Cara mengatasinya: Menggunakan pelembap yang mengandung vitamin E dan C juga dapat membantu meningkatkan kesehatan kulit. Jika stretch mark sudah muncul, ada berbagai produk perawatan yang dapat membantu, seperti krim anti stretch mark atau minyak alami.

4. Kehamilan

Freepik/Yanalya

Kehamilan adalah salah satu waktu yang paling sering menyebabkan stretch mark. Paha menjadi area tubuh paling sering terkena dampaknya, mengingat perut Mama yang membesar mengarah ke bawah dan dapat memengaruhi area paha.

Saat kehamilan, kulit akan meregang untuk memberi ruang bagi janin yang tumbuh. Proses ini dapat membuat kulit di paha menjadi lebih tipis dan kurang elastis, yang akhirnya menyebabkan stretch mark. 

Cara mengatasinya: Untuk mencegah stretch mark saat hamil, Mama bisa menggunakan minyak atau krim khusus untuk ibu hamil yang mengandung bahan alami seperti cocoa butter atau shea butter. Jangan lupa untuk selalu menjaga kulit tetap terhidrasi dengan pelembap yang aman untuk ibu hamil.

5. Kurangnya kelembapan kulit

Freepik/Master1305

Kulit yang kering dan kurang terhidrasi lebih rentan terhadap kerusakan dan robekan. Jika Mama tidak cukup menjaga kelembapan kulit, kemungkinan stretch mark akan muncul lebih cepat, terutama di area paha yang sering mengalami gesekan. 

Jika kulit tidak cukup lembap, proses perbaikan kulit pun menjadi lebih lambat. Selain itu, kondisi kulit yang dehidrasi membuat kulit kurang fleksibel, sehingga kulit tidak mampu mengimbanginya dengan baik.

Cara mengatasinya: Untuk menjaga kelembapan kulit, Mama sebaiknya rutin menggunakan pelembap yang cocok dengan jenis kulit. Selain itu, Mama juga bisa mengonsumsi banyak air setiap hari untuk menjaga kulit tetap terhidrasi dari dalam.

6. Penggunaan obat-obatan tertentu

Freepik

Obat-obatan tertentu, seperti kortikosteroid dapat memengaruhi produksi kolagen di tubuh. Beberapa jenis obat lainnya, seperti obat untuk mengatasi obesitas, juga dapat memengaruhi kadar hormon yang berhubungan dengan stretch mark.

Kortikosteroid mengurangi produksi kolagen, yang menyebabkan kulit kehilangan kekuatan dan elastisitasnya. Akibatnya, kulit lebih mudah robek dan meregang, dan hal ini bisa memicu munculnya stretch mark

Cara mengatasinya: Jangan lupa untuk menghidrasi kulit dengan baik dan gunakan produk perawatan yang bisa mendukung pembentukan kolagen secara alami. Meskipun tidak bisa sepenuhnya dihindari, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk meminimalkan atau mengurangi tampilan stretch mark.

7. Aktivitas fisik yang berlebihan

Freepik/Drobotdean

Peningkatan aktivitas fisik yang berlebihan juga bisa menjadi salah satu penyebab munculnya stretch mark di paha. Ketika tubuh tidak terbiasa dengan jenis latihan atau beban tertentu, otot-otot bisa berkembang dengan cepat. 

Pada saat yang sama, kulit tidak selalu bisa mengikuti perubahan tersebut dengan sempurna. Hal ini menjadi kemungkinan munculnya stretch mark di paha dan area tubuh lainnya.

Cara mengatasinya: Mama bisa mengonsumsi makanan kaya akan protein untuk mendukung pertumbuhan otot yang sehat. Jangan lupa untuk menjaga kelembapan kulit dengan pelembap yang cocok.

8. Usia

Freepik

Seiring bertambahnya usia, kulit cenderung kehilangan elastisitas dan kolagen secara alami. Pada usia yang lebih tua, kulit menjadi lebih tipis dan lebih mudah untuk robek saat tubuh mengalami perubahan yang cepat.

Pada usia dewasa, perubahan hormon juga mempengaruhi elastisitas kulit. Hal ini menyebabkan kulit lebih mudah meregang dan menyebabkan stretch mark, bahkan dengan perubahan kecil pada tubuh. 

Cara mengatasinya: Menggunakan produk perawatan kulit yang mengandung kolagen atau retinoid dapat membantu meningkatkan produksi kolagen dan elastin pada kulit yang menua. Mama juga bisa menjaga kelembapan kulit dengan rutin menggunakan pelembap yang mengandung hyaluronic acid. 

9. Diet yang tidak seimbang

Freepik

Diet yang tidak seimbang bisa memengaruhi kesehatan kulit Mama dan memicu munculnya stretch mark. Kurangnya asupan vitamin, mineral, dan lemak sehat juga dapat mengurangi kemampuan kulit untuk meregang dan memperbaiki dirinya sendiri. 

Ketika Mama mengonsumsi makanan tinggi gula, tubuh akan menghasilkan lebih banyak hormon insulin. Ini dapat membuat kulit lebih rentan terhadap robekan dan menyebabkan stretch mark.

Cara mengatasinya: Mama disarankan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi, seperti buah-buahan segar, sayuran hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Pastikan juga untuk menghindari konsumsi gula berlebihan dan lemak jenuh.

Demikianlah ulasan lengkap terkait  9 penyebab stretch mark di paha. Dengan mengetahui berbagai penyebab di atas, Mama bisa lebih bijak dalam memilih langkah pencegahan yang tepat.

Editorial Team