Platform E-Commerce Ciptakan Peluang Mata Pencaharian bagi Pedesaan

Partner DFS Lab, Stephen Deng, memaparkan latar belakang mengenai dilaksanakannya studi tersebut. Menurutnya, secara global, ekonomi digital telah mengubah cara orang dalam mencari nafkah. Hal itu pun disebut terjadi di Indonesia.

"Bagaimana mereka mencari pekerjaan, menjual barang dan jasa, dan mencari nafkah Indonesia berada di garis depan dalam transisi ekonomi digital ini," ujarnya dalam Peluncuran Hasil Studi Mata Pencaharian Melalui Platform di Perdesaan di Jakarta, Selasa (25/7/2023).

"Ekonomi digital ini dengan hampir 1 dari 5 orang Indonesia berpartisipasi dalam mata pencaharian digital dengan cara tertentu yang menciptakan ekosistem inovatif dari platform besar dan pemain yang lebih kecil," sambungnya.

Sepanjang penelitian tersebut berjalan, ada banyak hal yang ditemukan. Dari penelitian itu, perkembangan platform ekonomi bagi masyarakat pedesaan saat ini semakin pesat, sehingga dapat memberikan peluang mata pencaharian bagi masyarakat.

Dari penelitian itu diketahui pula bahwa platform e-commerce dan social commerce tidak hanya memfasilitasi peralihan dari pekerjaan lain, tetapi juga menciptakan peluang mata pencaharian baru bagi individu pedesaan yang sebelumnya tak pernah bekerja.

Hal ini tentunya menjadi kesempatan besar bagi para perempuan, pemuda, dan individu yang memiliki tingkat pendidikan rendah.

Menariknya, mata pencaharian melalui platform bahkan sering menjadi sumber utama pendapatan di daerah pedesaan. Hal itu karena platform ekonomi tersebut memberikan penghasilan yang lebih tinggi dan lebih stabil dibandingkan mata pencaharian tradisional.

Founder & Director RISE Indonesia, Caroline Mangowal, dalam paparannya mengenai hasil studi tersebut juga menerangkan kesimpulan awal dari studi tersebut.

Menurutnya, kesimpulan awal dari hasil studi itu menekankan pentingnya platform-platform yang menargetkan pedesaan Indonesia untuk menunjukkan cara bagi pengusaha yang bergabung untuk memformalkan usahanya agar usaha mereka dapat terus tumbuh.

Dia pun menerangkan bahwa kesenjangan gender dalam inklusi keuangan pun bisa diperkecil dengan memberdayakan perempuan di pedesaan untuk mengembangkan usaha melalui platform.

"Dengan memberdayakan perempuan perdesaan untuk mengembangkan usaha melalui platform, terutama dalam sektor social commerce dan e-commerce, kesenjangan gender dalam inklusi keuangan dapat diperkecil," katanya.

Dari sepanjang penelitian berjalan, ditemukan pula bahwa partisipasi dalam platform juga turut meningkatkan kemampuan daya tawar, harga, total penjualan, dan kemampuan untuk membandingkan harga.

Dari hasil studi yang diungkap tersebut, berbagai pihak ternyata memiliki harapan tersendiri. Salah satunya ialah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Industri Kreatif, Airlangga Hartarto.

"Diharapkan, hasil penelitian ini dapat menjadi landasan penting dalam komitmen Pemerintah Indonesia dalam merumuskan kebijakan yang mendukung pertumbuhan usaha kecil dan menengah (UKM) serta mendorong digitalisasi dan inklusi keuangan lebih lanjut di wilayah pedesaan Indonesia," katanya.

Sementara itu, Brooke Patterson selaku Indonesia Country Lead the Bill & Melinda Gates Foundation berharap studi tersebut bisa menjadi kontribusi nyata untuk memahami peran platform digital dalam mengembangkan ekonomi dan inklusi keuangan di pedesaan.

Sambungnya, dia juga berharap temuan dari hasil studi tersebut bisa memberikan implikasi yang besar bagi para pengambil kebijakan, penyedia layanan, dan donor yang berupaya meningkatkan inklusi di periferi pedesaan ekosistem platform Indonesia.

Jadi, itulah rangkuman informasi seputar platform e-commerce ciptakan peluang mata pencaharian bagi pedesaan. Bila diamati, platform digital seperti e-commerce ternyata memiliki peran yang cukup besar dalam menciptakan mata pencaharian di desa Indonesia.