Gen Z sudah terbiasa dengan internet dan alat-alat teknologi yang canggih. Hasilnya, generasi Z inilah yang paling dominan sebagai pengguna media sosial.
Dari banyaknya platform media sosial yang tersedia, namun hanya media sosial tertentu yang diminati para generasi Z ini. Menurut hasil survei Meta ada tiga poin utama yang mempengaruhi hal tersebut, yaitu:
1. Gen Z menginginkan platform menyatukan koneksi dan hiburan di satu tempat
Sebenarnya hiburan bisa dari berbagai medium. Namum bagi Gen Z, penting adanya sebuah hiburan di satu platform yang sama untuk terkoneksi dengan orang lain. Mereka tidak mau media sosial yang pasif, melainkan platform yang aktif dan bisa berbagi keseruan dengan circle atau orang-orang terdekatnya.
Jadi, mereka bisa menikmati hiburan yang sedang dinikmati temannya dan sebaliknya. Hal ini bisa dilakukan dengan membagikan konten melalui direct message (DM), mention username pada kolom komentar hingga membagikan ulang melalui cerita (Instagram story). Sementara koneksi dengan orang lain bisa melalui komentar atau fitur perpesanan yang tersedia, misalnya direct message.
2. Adanya kegiatan atau seruan aksi sosial
Bagi kaum Gen Z, media sosial harus bisa digunakan sebagai wadah untuk mendekatkan kesenjangan sosial, aksi sosial dan aksi nyata lainnya. Dimana kegiatan tersebut mengandung nilai kebermanfaatan bagi banyak orang.
Revie Sylviana mengemukakan ada lima aksi sosial yang banyak diperbincangkan Gen Z di Instagram sepanjang 2022, antara lain:
- Isu lingkungan dan sustainability yang dipelopori oleh kreator @andrewkalweit.
- Ajakan menjadi diri sendiri (self love) yang dipelopori oleh Umay Shahab dan Yura Yunita.
- Pemberdayaan perempuan (women empowerment) digaungkan oleh Kalis dan Pevita Pearce.
- Aksi sosial untuk komunitas, yaitu aksi Dikta memotong rambut panjangnya untuk disumbangkan sekaligus sebagai bentuk dukungan kepada para penderita kanker.
- Kesehatan mental yang disuarakan oleh Marshanda.
3. Adanya fitur personalisasi identitas digital
Fitur ini membuat Gen Z bisa menyesuaikan hal-hal yang ada di media sosial berdasarkan apa yang mereka sukai. Identitas diri ini misalnya avatar yang ada di Instagram sebagai karakter digital.