Hal ini juga disebutkan dalam wawancara Rosiana Silalahi dengan ahli nutrisi terkenal, dr. Tan Shot Yen. Dalam acara Kamar Rosi pada 9 Maret 2021 lalu itu, dr. Tan Shot Yen menyebut salah satu masalah orang Indonesia adalah hanya takut terhadap minyak dalam gorengan.
Padahal senyawa yang dihasilkan pada proses pemanasan tinggi terhadap karbohidrat atau protein itu yang harusnya jadi perhatian.
"Kita biasanya takut dengan minyaknya, tapi nggak ngeri dengan efek dari pemanasan suhu tinggi. Ini akan menghasilkan akrilamida dan polisiklik aromatik hidrokarbon, apa itu? Itu adalah senyawa dari karbohidrat dan protein yang terpapar suhu tinggi. Memberikan sensasi renyah dan sebagainya. ," ujar dr. Tan Shot Yen.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa seandainya orang Indonesia banyak yang lebih paham soal porsi makan sehat, harusnya kita tidak perlu khawatir soal diet sampai harus memilih makanan.
"Jadi saya ingin memperkenalkan kalau seandainya kita kembali ke pola makan orang Indonesia yng benar kita nggak perlu diet. Ini sesuatu yang dianut di luar negeri. Indonesia punya ini lho, ini konsep pembagian secara visul bahan makanan," pungkasnya.
Ia pun menjelaskan bagaimana orang Indonesia seharusnya bisa membagi piring setiap makan dengan sehat. Ia menyebutkan ada porsi untuk sayur dan buah, lauk-pauk dan makanan pokok (karbohidrat).
"Jangan terlau pusingin soal minyak dan air fryer-nya. Karena makanan sehat itu fitrah yang bisa diterapkan di segala bangsa. Tanpa membedakan status. Banyangkan kalau misalnya mau makan sehat tapi harus beli air fryer dulu. Mohon diingat untuk jadi sehat itu nggak perlu mahal," tutur dr. Tan Shot Yen.
Itulah tadi informasi mengenai menggoreng makanan dengan air fryer yang kerap dibilang sehat. Memang dari beberapa penelitian, air fryer bisa mengurangi risiko dari senyawa penyebab kanker.
Namun, jangan sampai juga terlena untuk terus mengonsumsi gorengan dengan air fryer ini. Tetap saja, menurut dr. Tan pola makan sehat dan seimbang adalah jawaban tubuh bisa lebih baik lagi.