Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Instagram.com/hendysetiono
Instagram.com/hendysetiono

Belakangan ini, nama Hendy Setiono ramai dibicarakan di X. Bukan tanpa alasan, sosok di balik kesuksesan Kebab Turki Baba Rafi ini punya perjalanan bisnis yang luar biasa. 

Melihat perjuangannya penuh dengan lika-liku, mulai dari berjualan di pinggir jalan, hingga membangun bisnis bernilai miliaran rupiah. Dari nekat keluar kuliah, sampai jatuh bangun merintis bisnis, perjalanan Hendy akhirnya mengantarkannya pada kesuksesan.

Bagaimana perjalanan hidupnya? Berikut ulasan lengkapnya yang telah Popmama.com rangkum mengenai profil dan biodata Hendy Setiono, pemilik kebab Baba Rafi. Scroll informasinya di sini!

1. Biodata Hendy Setiono, bos Baba Rafi yang sedang disorot

Instagram.com/hendysetiono

Hendy Setiono, pendiri Kebab Turki Baba Rafi, kembali jadi sorotan usai namanya ramai dibahas di X. Perjalanannya membangun bisnis dari nol hingga mendunia pun semakin menarik perhatian publik. 

  • Nama lengkap: Hendy Setiono
  • Tempat, tanggal lahir: Surabaya, 30 Maret 1983
  • Orangtua: Ir. H. Bambang Sudiono dan Endah Setijowati
  • Pendidikan: SD: Bontang dan Amerika Serikat, SMP: Bontang, SMA: SMAN 5 Surabaya, Kuliah: Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya (tidak selesai)
  • Pasangan: Menikah muda
  • Anak: Rafi Darmawan, Reva Audrey Zahifa, Ready Enterprise

2. Perjalanan karier Hendy Setiono, dari satu gerobak menuju ribuan gerai

Instagram.com/hendysetiono

Awal mula bisnis kebab Hendy Setiono berawal dari kunjungannya ke Qatar pada tahun 2003. Saat itu, ia mencicipi kebab khas Timur Tengah dan terpikir untuk membawa konsep tersebut ke Indonesia. 

Dengan modal Rp4 juta yang ia pinjam dari adik perempuannya, Hendy memulai bisnis Kebab Turki Baba Rafi dengan sebuah gerobak kecil di kawasan Nginden Semolo, Surabaya. Dalam merintis bisnisnya, Hendy tidak sendirian. 

Bersama rekannya, Hasan Baraja, ia melakukan berbagai modifikasi agar kebab yang dijual lebih sesuai dengan lidah masyarakat Indonesia. Beberapa perubahan yang mereka lakukan adalah mengurangi aroma cengkeh dan lada, serta menyesuaikan ukuran kebab agar lebih pas untuk dikonsumsi sebagai camilan.

Perjuangan awalnya tidak mudah. Hendy sempat mengalami berbagai kendala, seperti karyawan yang membawa kabur uang dagangan hingga harus berjualan sendiri demi mempertahankan usahanya. Namun, dengan tekad kuat, usahanya mulai berkembang pesat. 

Pada tahun 2005, ia memutuskan untuk mewaralabakan bisnisnya dengan mendirikan PT Baba Rafi Indonesia. Saat ini, jaringan Kebab Turki Baba Rafi telah memiliki lebih dari 1.000 gerai yang tersebar di Indonesia, Malaysia, dan Filipina. 

3. Hendy juga aktif di bisnis, organisasi, dan pemberdayaan UMKM

Instagram.com/hendysetiono

Tidak hanya sukses dengan Baba Rafi, Hendy Setiono juga aktif dalam berbagai bisnis dan organisasi. Pada tahun 2019, ia mendirikan Hendy Setiono Foundation (HSF), yang fokus pada pemberdayaan UMKM dan pedagang kaki lima melalui program mentoring dan Gerobak Masyarakat (GERMAS).

Di bidang organisasi, Hendy menjabat sebagai Pengurus Pusat BPP HIPMI sejak 2019 dan Wakil Ketua Umum UMKM Kadin Surabaya pada 2024. Ia juga terlibat dalam berbagai forum bisnis global dan sering diundang sebagai pembicara dalam seminar franchise, ekonomi, dan kewirausahaan di lebih dari 12 negara.

4. Selain berkarier di dunia Bisnis, Hendy juga mengelola program sosial Prabowo-Gibran

Instagram.com/hendysetiono

Selain sukses di dunia bisnis, Hendy Setiono juga menapaki karier di dunia politik. Pada tahun 2024, ia menjabat sebagai Deputi Hubungan Internasional & Ekonomi di Relawan Pengusaha Nasional (REPNAS) Indonesia Maju. 

Dalam perannya, ia bertugas memperkuat hubungan ekonomi dan kerja sama internasional. Selain itu, ia juga menjadi Koordinator Fanta Berbagi di Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran (2023-2024), di mana ia mengelola berbagai program sosial.

Jadi, demikianlah profil dan biodata Hendy Setiono, pemilik kebab Baba Rafi. Kisahnya menjadi inspirasi bagi banyak pengusaha muda untuk tidak takut bermimpi besar. 

Editorial Team