Rasulullah saw. pernah menyampaikan mengenai beberapa ibadah yang dianjurkan di malam Nisfu Syaban, berdasarkan riwayat Muawiyah bin Abdullah bin Ja'far. Berikut adalah isinya:
"Apabila tiba malam Nisfu Syaban, maka salatlah pada malam hari dan berpuasalah pada siang harinya. Sesungguhnya Allah turun ke langit dunia hingga terbit fajar. Dia berfirman, 'Adakah yang memohon ampunan kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuninya. Adakah yang meminta rezeki, niscaya Aku akan memberinya. Adakah yang sedang ditimpa ujian, niscaya Aku akan menyelamatkannya,' dan seterusnya hingga fajar terbit." (H.R. Ibnu Majah).
Berdasarkan hadits tersebut, hukum puasa Nisfu Syaban adalah sunah. Dengan mengerjakannya, umat Islam akan memperoleh pahala, sedangkan jika ditinggalkan, tidak akan mendapatkan dosa.
Namun, sebagian kalangan umat Islam berpendapat bahwa hadits ini tergolong lemah, berdasarkan pandangan beberapa ulama. Selain itu, terdapat banyak riwayat lain yang mendukung hadits tersebut, salah satunya adalah hadits berikut:
"Allah senantiasa memperhatikan makhluk-Nya pada malam Nisfu Syaban, dan Dia akan mengampuni hamba-hamba-Nya kecuali dua: hamba yang saling bermusuhan dan yang membunuh." (HR. Ahmad).
Jadi, itu dia ulasan lengkap terkait puasa Nisfu Syaban berapa hari? Jawabannya hanya satu hari, yakni pada tanggal 15 Syaban. Namun, bagi yang ingin mendapatkan lebih banyak keberkahan, dianjurkan untuk memperbanyak amalan sunnah di bulan ini.