Hari AIDS Sedunia, Kenali Gejala HIV-AIDS pada Laki-laki dan Perempuan

Ada beberapa gejala khusus yang biasa muncul pada HIV positif laki-laki dan perempuan

1 Desember 2021

Hari AIDS Sedunia, Kenali Gejala HIV-AIDS Laki-laki Perempuan
Pexels/klaus-nielsen

Hari AIDS sedunia diperingati setiap tanggal 1 Desember. Di tahun 2021 ini diperingati pada Rabu, (1/12/2021). Ada beberapa fakta mengenai Hari AIDS sedunia dan gejala HIV-AIDS secara lengkap pada laki-laki dan perempuan.

Dari data Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat pada tahun 2020 sebanyak 37,7 juta warga dunia mengidap HIV-AIDS. Penderita HIV-AIDS yang berujung meninggal dunia di tahun 2020 sebanyak 680 ribu jiwa.

Oleh karenanya, pengetahuan mengenai HIV-AIDS perlu diperkaya agar kita bisa mencegah tertularnya penyakit ini. Salah satunya adalah mengetahui gejala HIV-AIDS pada laki-laki dan perempuan.

HIV-AIDS lebih sering menular lewat hubungan seks tanpa kondom (melalui kelamin, anal, maupun seks oral). Selain itu penyakit ini juga bisa menular lewat penggunaan jarum suntik yang terkontaminasi darah orang yang terinfeksi HIV.

HIV-AIDS juga bisa menular lewat ibu hamil yang terinfeksi HIV dan mengandung atau menyusui. Sangat berisiko untuk menularkan HIV kepada bayinya.

Berikut Popmama.com rangkum informasi peringatan Hari AIDS Sedunia serta mengenali gejala HIV-AIDS pada laki-laki dan perempuan.

1. Sejarah Hari AIDS Sedunia, diperingati sejak 1988

1. Sejarah Hari AIDS Sedunia, diperingati sejak 1988
Freepik/Jcomp

Setiap tanggal 1 Desember menjadi hari peringatan Hari AIDS Sedunia. Peringatan ini digagas saat Pertemuan Menteri Kesehatan Sedunia mengenai Program-program untuk Pencegahan AIDS pada tahun 1988.

Peringatan tersebut juga ditujukan demi menumbuhkan kesadaran terhadap wabah AIDS di seluruh dunia yang disebabkan oleh penyebaran virus HIV.

Acquired Immune Deficiency Syndrome atau AIDS adalah kumpulan gejala penyakit akibat kerusakan sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV). 

Hingga sekarang belum ditemukan adanya vaksin atau obat yang efektif sebagai pencegahan penyakit yang dapat menimbulkan berbagai infeksi oportunistik penyebab kematian ini, sehingga hingga saat ini HIV/AIDS masih menjadi keresahan di seluruh dunia. 

Editors' Pick

2. Gejala HIV-AIDS pada laki-laki

2. Gejala HIV-AIDS laki-laki
Pexels/klaus-nielsen

Perlu diingat jika setiap orang memiliki gejala khusus yang berbeda. Dikutip dari WebMD ada beberapa ciri-ciri gejala HIV-AIDS pada laki-laki.

Berikut adalah beberapa diantaranya:

  • Hipogonadisme adalah keadaan ketika testis tidak menghasilkan hormon testosteron dengan cukup. Ketika seseorang terkena hipogonadisme, maka dorongan seks akan melemah. Pada laki-laki, gejala ini timbul dengan beberapa gejala lanjutan yakni disfungsi ereksi, depresi, kelelahan, luka pada penis, kurangnya pertumbuhan rambut di tubuh dan wajah dan infertilitas.
  • Prostatitis adalah pembengkakan prostat dan kelenjar kecil di bawah kantung kemih. Dalam banyak kasus, prostatitis ini seperti gejala pada penyakit menular seksual lain seperti gonore atau klamidia. Gejala yang terasa dari prostatitis yakni nyeri terbakar ketika buang air kecil. Selain itu, prostatitis akan memunculkan gejala-gejala lain misalnya nyeri saat ejakulasi, air kencing menjadi keruh atau berdarah, nyeri pada kantung kemih, nyeri pada testis, nyeri pada penis, nyeri pada skrotum, nyeri pada rektum, nyeri punggung bawah, perut, hingga selangkangan.

3. Gejala HIV-AIDS pada perempuan

3. Gejala HIV-AIDS perempuan
Freepik/jcomp

Dikutip dari Healthline, ada beberapa gejala HIV-AIDS pada perempuan secara khusus. Misalnya adalah perubahan pada menstruasi dan radang panggul.

  • Pada perempuan yang memiliki HIV-AIDS, siklus menstruasi bisa mengalami perubahan. Menstruasi ini mungkin lebih ringan atau lebih berat dari biasanya, atau mungkin tidak ada menstruasi sama sekali. Perempuan dengan HIV-positif juga dilaporkan bisa mengalami gejala pramenstruasi yang lebih parah.
  • Selanjutnya adalah pelvic inflammatory disease (PID) atau penyakit radang panggul adalah infeksi pada rahim, saluran tuba, dan ovarium. PID pada perempuan HIV-positif mungkin lebih sulit diobati. Selain itu, bagi perempuan dengan PID ini gejala dapat berlangsung lebih lama dari biasanya atau kembali lebih sering.

4. Gejala umum HIV-AID di tahap awal hingga akhir

4. Gejala umum HIV-AID tahap awal hingga akhir
Pexels/shvetsa

Pada gejala tahap awal, karena AIDS adalah virus maka bisa menyebabkan seseorang terkena flu hingga berbulan-bulan. Ini patut diwaspadai.

Sebagai gejala awal dari flu tidak hadir sendiri, ada gejala lain yakni:

  • demam,
  • sakit kepala,
  • kelelahan,
  • sakit tenggorokan
  • ruam kulit,
  • pembengkakan kelenjar getah bening,
  • diare,
  • keringat malam,
  • sakit otot atau persendian, dan
  • bisul di mulut.

Gejala HIV-AIDS di tahap awal ini disebut juga gejala primer. Seseorang yang positif HIV-AID dan merasakan gejala ini lebih mungkin menularkan virus kepada orang lain.

Gejala terakhir pengidap HIV-AIDS adalah ketika justru penderita tidak bergejala lagi. Virus akan menyebar dalam tingkat yang lebih lambat. Tahap ini disebut latensi kronis atau klinis. Jika tanpa pengobatan, gejala ini bisa berlangsung selama 10 hingga 15 tahun.

Itulah tadi informasi mengenai Hari AIDS Sedunia agar kenali gejala HIV-AIDS pada laki-laki dan perempuan. Semoga ini menjadi informasi tambahan untuk Mama dan Papa.

Baca juga:

The Latest