Heboh Bahaya Telur Infertil, Pamerintah Jamin dengan Sertifikat Ini

Sertifikat sah keamaan produk telur dengan Nomor Kontrol Veteriner (NKV)

15 Juni 2020

Heboh Bahaya Telur Infertil, Pamerintah Jamin Sertifikat Ini
Freepik

Beberapa waktu lalu, masyarakat sempat dihebohkan dengan ditemukannya telur infertil di pasar-pasar tradisional.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Dirjen PKH Kementan) I Ketut Diarmita menjelaskan bahwa pemerintah jamin keamanan dan kualitas telur yang ada di pasaran. 

Ia memaparkan ada sertifikat yang harus dimiliki oleh semua unit usaha produk hewan termasuk unit usaha budidaya ayam petelur dan unit usaha pengumpulan, pengemasan dan pelabelan telur konsumsi.

Ketut menegaskan, pemberian NKV ini diprioritaskan terlebih dahulu terhadap produsen telur, unit usaha atau perusahaan telur yang berskala bisnis dan melayani kebutuhan telur untuk publik.

Bagaimana caranya agar Mama mendapatkan telur yang aman dan sehat untuk keluarga? Ternyata ada beberapa hal yang perlu Mama perhatikan. Berikut Popmama.com rangkum informasinya.

1. Pemberian sertifikat NKV untuk jamin keamanan

1. Pemberian sertifikat NKV jamin keamanan
thefreshmancook.com

Lewat Ketut, pemerintah menjamin keamanan dan kesehatan telur menerbitkan. Nomor Kontrol Veteriner (NKV).

"Sertifikat NKV adalah sertifikat sebagai bukti tertulis yang sah, telah dipenuhinya persyaratan higiene dan sanitasi sebagai jaminan keamanan produk hewan pada unit usaha produk," jelas Ketut dalam keterangan yang diterima Popmama.com, Senin (15/6/2020).

Ketut menyebut, NKV ini wajib dimiliki oleh semua unit usaha produk hewan termasuk unit usaha budidaya ayam petelur dan unit usaha pengumpulan, pengemasan dan pelabelan telur konsumsi sesuai dengan Permentan No. 11 Tahun 2020 tentang Sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner pada unit usaha produk hewan. 

"Setiap produk hewan yang diedarkan untuk konsumsi, wajib berasal dari unit usaha yang memiliki NKV," tegas Ketut.

2. Ada sanksi bagi pedagang yang tidak memiliki NKV

2. Ada sanksi bagi pedagang tidak memiliki NKV
Freepik

Ketut mengungkapkan, akan ada sanksi tertentu bagi bagi unit usaha yang tidak mengajukan sertifikasi NKV atau unit usaha yang belum memenuhi persyaratan teknis (dalam pembinaan maksimal 5 tahun).

"Ada sanksi administrasi berupa Peringatan Tertulis dan atau Penghentian sementara dari kegiatan produksi hingga pencabutan izin usaha. Kami semua memahami bahwa persyaratan NKV adalah persyaratan yang ideal yang harus dipenuhi oleh produsen telur untuk menjamin bahwa telur tersebut aman di konsumsi oleh publik," jelasnya.

Untuk itu, penegakan persyaratan NKV ini  akan dilaksanakan secara bertahap dan memiliki skala prioritas.

3. Dengan berbagai risiko, sebaiknya hindari membeli telur infertil

3. berbagai risiko, sebaik hindari membeli telur infertil
pixabay.com

Banyak pendapat mengatakan bahwa mengonsumsi telur infertil berbahaya bagi kesehatan. Hal ini dijelaskan oleh Ketut bahwa potensi risiko kesehatan bagi masyarakat apabila mengkonsumsi telur infertil dari breeding farm ini.

"Karena adanya residu fumigasi dari formaldehid dan ikut terkonsumsi serta masuk dalam saluran pencernaan manusia," tuturnya. 

Telur infertil atau biasa disebut juga telur HE (hatched egg) seharusnya tidak dijual sebagai telur konsumsi. Telur jenis ini sebaiknya dimusnahkan karena sangat rentan menjadi tampat tumbuh jamur dan bakteri sehingga menyebabkan telur cepat membusuk.

"Konsumen diharapkan cerdas, tidak tergiur dengan harga yang murah. Belilah telur yang memang diperuntukan untuk konsumsi dan berlabel NKV, karena telah dijamin keamanan dan kualitasnya oleh pemerintah," pungkas Ketut.

Itulah tadi informasi soal telur infertil yang bisa Mama ketahui. Kini, diharapkan Mama semakin bijak untuk memilih telur yang sehat untuk dikonsumsi keluarga ya!

Baca juga:

The Latest