Mutasi Virus Corona N439K Dikhawatirkan Ada Kemungkinan Kebal Vaksin

Mutasi baru virus ini juga disebut lebih mudah menginfeksi seseorang

15 Maret 2021

Mutasi Virus Corona N439K Dikhawatirkan Ada Kemungkinan Kebal Vaksin
Unsplash/enginakyurt

Setelah heboh dengan kemunculan mutasi baru virus corona B117, kini masyarakat dikhawatirkan dengan mutasi N439K. Sebelumnya, disebutkan virus mutasi N439K lebih cepat menginfeksi ke tubuh seseorang. Meski begitu, kemungkinan lain dari mutasi baru ini masih perlu diteliti.

Dikutip dari berbagai sumber, Ahmad Utomo, seorang ahli biologi molekuler Indonesia mengatakan kalau varian virus baru ini memang relatif lebih mudah menginfeksi dan ada kemungkinan bisa kebal dari antibodi vaksin Covid-19 yang ada saat ini. 

Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Soebandrio sebelumnya juga menjelaskan sempat khawatir karena menemukan adanya 48 kasus mutasi virus baru N439K di Indonesia. Kasus tersebut ditakutkan memengaruhi efektivitas dan kemanjuran vaksin virus corona yang diproduksi sampai saat ini.

Berikut Popmama.com rangkum informasi selengkapnya mengenai mutasi baru virus corona N439K.

1. Setiap vaksin yang beredar setidaknya bisa sebagian melindungi dari mutasi baru

1. Setiap vaksin beredar setidak bisa sebagian melindungi dari mutasi baru
Freepik

Dikutip dari website WHO, vaksin Covid-19 saat ini sedang dalam pengembangan atau telah disetujui diharapkan dapat memberikan sebagian perlindungan terhadap varian virus baru karena vaksin ini menimbulkan respons kekebalan yang luas yang melibatkan berbagai antibodi dan sel.

Oleh karena itu, perubahan atau mutasi pada virus tidak boleh membuat vaksin benar-benar tidak efektif. Jika salah satu vaksin terbukti kurang efektif terhadap satu atau lebih varian, maka harus segara mengubah komposisi vaksin itu untuk melindungi terhadap varian virus yang baru. 

WHO bekerja sama dengan para peneliti, pejabat kesehatan, dan ilmuwan untuk memahami bagaimana setiap varian baru virus Covid-19 memengaruhi terhadap efektivitas vaksin.

 Dengan melakukan penelitian yang lebih luas lagi, masyarakat dunia juga perlu melakukan segala cara yang bisa menghentikan penyebaran virus untuk mencegah mutasi sehingga dapat mengurangi dampak dari efektivitas vaksin yang ada. 

2. Mutasi N439K kemungkinan lebih cepat menginfeksi, tapi tidak lebih ganas akibatnya bagi tubuh

2. Mutasi N439K kemungkinan lebih cepat menginfeksi, tapi tidak lebih ganas akibat bagi tubuh
Freepik/KamranAydinov

Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Soebandrio menyebut jika karakteristik mutasi baru virus Covid-19 ini lebih menginfeksi seseorang dan memiliki daya ikat reseptor yang lebih besar. Karena hasil ini, ia sempat khawatir akan mempengaruhi efektivitas vaksin Covid-19 yang sudah ada.

Meski begitu, terkait kecepatan penularan pihaknya belum menemukan studi yang terkait. Ia hanya bisa menjelaskan jika mutasi baru virus corona N439K memang punya kemungkinan lebih cepat menginveksi seseorang. 

Namun, berdasarkan tingkat keparahan infeksi mutasi N439K ini tak jauh berbeda dari mutasi Covid-19 yang lainnya. Belum ada bukti yang menyebut jika virus ini mengakibatkan tingkat keparahan yang lebih bagi penderitanya. Kesimpulan yang bisa dijelaskan saat ini hanya lebih mudah menginveksi tubuh dan ada kemungkinan bisa lepas dari antibodi pasca vaksinasi Covid-19.

Kondisi setiap individu disebutkan oleh Amin sangat memengaruhi virus Covid-19 di dalam tubuh. Sebab, setiap varian virus corona memberikan efek berbeda-beda sesuai dengan daya imun yang dimiliki orang tersebut. 

3. Mencegah keluarga tertular mutasi baru virus corona N439K

3. Mencegah keluarga tertular mutasi baru virus corona N439K
Freepik/jcomp

Mutasi virus yang berasal dari Skotlandia ini dikatakan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) sudah ada 48 orang Indonesia yang terjangkit. Sifat dari N439K ini adalah resisten. Artinya, bisa tidak berpengaruh dengan adanya antibodi dalam tubuh manusia. Baik itu antibodi dari tubuh orang yang telah terinfeksi, maupun antibodi yang telah disuntikkan ke tubuh melalui vaksinasi.

Meski begitu, di Indonesia yang saat ini baru memulai vaksinasi tidak perlu panik berlebihan. Dikutip dari New York Times, ada beberapa cara yang bisa diantisipasi agar melidungi diri dan keluarga dari berbagai mutasi baru virus corona, yakni:

  • Mengenakan masker berkualitas terbaik ketika keluar rumah. Lebih baik lagi mengenakan masker sesuai anjuran terbaru WHO.
  • Mendapatkan vaksinasi Covid-19 sesuai jadwal. Vaksin adalah salah satu cara agar diri memiliki proteksi dari virus baru itu. Meskipun tidak sepenuhnya melindungi, peran vaksin tetap besar dalam mencegah penularan dan transmisi virus dari orang ke orang.
  • Mengurangi waktu berada di luar rumah. Misalnya, ketika berbelanja biasanya 30-45 menit maka lebih disiplinlah dengan hanya menghabiskan waktu 15-20 menit saja di luar rumah. 
  • Menjauhi kerumumnan sebisa mungkin.
  • Menjaga jarak ketika sedang mengantre suatu hal.
  • Beralihlah ke pengantaran online jika memungkinkan.
  • Hindari menghadiri acara terutama indoor dengan orang-orang yang bukan dari keluarga satu rumah.
  • Jika harus bepergian ke luar pulau/ negeri pertimbangkan kenaikan jumlah kasus dan penanganan di negara/tempat tersebut.

Itulah tadi informasi mengenai mutasi baru virus corona N439K yang ternyata ada kemungkinan bisa kebal vaksin. Semoga saja yang dikhawatirkan ini tidak terjadi ya, Ma. Semoga program vaksinasi bisa lebih cepat berjalan agar semua kalangan bisa mendapatkannya. 

Baca juga:

The Latest