Tak Tahan 10 Tahun Disiksa, Istri Sewa Pembunuh untuk Habisi Suaminya

Istri inisial 'DS' dendam hingga nekat sewa pembunuh bayaran Rp 100 juta untuk habisi suaminya

26 November 2020

Tak Tahan 10 Tahun Disiksa, Istri Sewa Pembunuh Habisi Suaminya
Pixabay/HannahJoe7

Dendam seorang istri berinisial DS (32) kepada suaminya, LH (32) sudah tak tertahankan. Hidup berumah tangga selama 10 tahun, DS mengaku kerap disiksa oleh sang Suami. Karena hal itu, DS pun ingin balas dendam dan memberi pelajaran kepadanya.

Dikutip dari berbagai sumber, Kapolrestro Jakarta Timur Kombes Arie Ardian Rishadi mengatakan bahwa DS nekat menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi suaminya. Namun, LH berhasil selamat dan kini ada di RS Polri Keramat Jati.

Bagaimana kejadian istri sewa pembunuh bayaran di Jakarta untuk menghabisi nyawa suaminya ini? Berikut Popmama.com rangkum informasinya.

1. Motif dendam karena kerap disiksa suami

1. Motif dendam karena kerap disiksa suami
Freepik/teksomolika

DS sudah berumah tangga dengan suaminya kurang lebih 10 tahun. Selama itu pula, DS mengaku kerap diperlakukan kasar oleh LH.

Karena sudah tak tahan, DS pun ingin melampiaskan dendamnya dan memberi LH pelajaran setimpal. 

DS mengaku pernah dipukul, dicambuk dengan ikat pinggang, hingga dilempar menggunakan gelas selama berumah tangga.

Editors' Pick

2. Membuat skenario LH seakan dirampok

2. Membuat skenario LH seakan dirampok
Freepik

Dua orang pembunuh bayaran disewa DS dengan niat menghabisi LH. Kejadian pun direka seolah LH mengalami perampokan. Ketika polisi menyelidiki, di tubuh LH mengalami luka bacok di wajah dan tangan. Kejadian ini terjadi ketika LH sedang tidur. 

Kejanggalan ditemukan karena LH tak seperti korban perampokan yang biasanya melakuakn perlawanan dari pelaku. Akhirnya diketahui kalau otak dibalik kejadian itu adalah DS, sang Istri dari LH.

3. Pembunuh bayaran diberi Rp 100 juta

3. Pembunuh bayaran diberi Rp 100 juta
Freeimages/clyde steven

Pembunuhan berencana ini bermula saat DS bercerita kepada adiknya mengenai LH yang kerap melakukan tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Dari sana, keduanya mendapat ide dan berencana menghabisi nyawa LH lewat pembunuh bayaran. GG (20), sang Adik juga ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.

Dua pelaku pembunuhan tersebut adalah FFN (16) dan RS (17). Keduanya yang masih anak-anak tergiur tawaran untuk membunuh karena akan diberi uang sebesar Rp 100 juta. Keempat pelaku ini sudah diamankan dan ditahan.

Karena kasus tersebut, keempat pelaku akan dijerat Pasal 170 KUHP tentang Pengeroyokan dan 353 KUHP tentang Penganiayaan secara berencana dengan ancaman 7 tahun penjara.

    4. Tanda-tanda hubungan akan mengarah kepada kekerasan

    4. Tanda-tanda hubungan akan mengarah kepada kekerasan
    Freepik/Pixabay

    Dikutip dari Very Well Mind, menurut Koalisi Nasional Melawan Kekerasan Dalam Rumah Tangga Amerika Serikat, hampir 20 orang per menit dilecehkan secara fisik oleh pasangannya. Pelecehan ini tak memandang jenis kelamin, tapi perempuan menjadi yang paling terkena dampaknya. Karena 1 dari 4 perempuan bisa mengalami kekerasan.

    Sebelum hubungan semakin jauh, ternyata ada tanda-tanda yang bisa dikenali apakah hubungan Mama dengan pasangan bisa mengarah kepada kekerasan fisik yang lebih parah nantinya.  Penelitian awal dari The Buffalo Newlywed Study ini mengungkap potensi kekerasan rumah tangga, konflik perkawinan pada pasangan suami istri dalam tiga tahun pertama pernikahan.

    Berikut adalah ciri-cirinya:

    • Sering bertengkar atau sudah ada kekerasan pada tahun pertama pernikahan, maka prediksi akan lebih banyak kekerasan terjadi dalam dua tahun ke depan.
    • Seringnya mengonsumsi alkohol sebelum menikah mempengaruhi kekerasan yang akan terjadi pada tahun pertama pernikahan. Frekuensi minum beralkohol baik suami dan istri selama tahun pertama bisa mempengaruhi banyaknya kekerasan yang akan terjadi pada tahun kedua dan ketiga.
    • Pasangan yang jarang berdebat atau memiliki konflik verbal pada tahun pertama pernikahan, jauh lebih kecil kemungkinannya mengalami kekerasan di tahun-tahun berikutnya, terlepas dari sering minum minuman beralkohol.
    • Studi yang dipimpin oleh Todd K. Shackelford menemukan bahwa perilaku retensi suami bisa menjadi pertanda bahaya dan menandakan kemungkinan kekerasan di masa depan. Perilaku tersebut yakni selalu menelepon dan memastikan pasangannya berada di mana, secara tak terduga mengecek langsung keadaan pasangan, manipulasi emosional, tidak memberikan pasangan ruang sendiri, mengancam akan berselingkuh atau membalas perbuatan salah pasangan, selalu curiga dengan hal-hal yang dilakukan oleh pasangan di belakangnya. 

    5. Hotline aduan kekerasan terhadap perempuan

    5. Hotline aduan kekerasan terhadap perempuan
    Freepik

    Untuk berjaga-jaga jika Mama mengalami atau melihat tindak kekerasan yang dialami oleh perempuan, maka nomor-nomor di bawah bisa langsung disimpan ya! Nomor dan kontak ini untuk skala nasional.

    Komnas Perempuan

    Tel: 02180605399
    Email: mail@komnasperempuan.go.id 

    Yayasan Pulih

    Tel: (021) 78842580 atau 08118436633
    Email: pulihcounseling@gmail.com

    LBH APIK

    Hotline 081388822669 (WA only)
    Tel: 021 87797289
    Email: lbh.apik@gmail.com

    P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak)

    Hotline 081317617622 - 082125751234
    Website: www.kemenpppa.go.id

    SAFENET (untuk kasus kekerasan berbasis gender online/KGBO)

    Email: info@safenet.or.id
    Web : www.safenet.or.id

    Itulah tadi informasi mengenai istri sewa pembunuh bayaran di Jakarta untuk menghabisi suaminya. Semoga kejadian ini tidak terulang lagi ya, Ma. Kedua belah pihak juga semoga bisa menyelesaikan semuanya dengan baik sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

    Baca juga:

    The Latest