Tips Jualan Untung di Bulan Ramadan Lewat TikTok

Tak hanya soal hard sell, harus ada konten hiburan yang menarik penonton

2 Februari 2023

Tips Jualan Untung Bulan Ramadan Lewat TikTok
Popmama.com/Putri Syifa N

Masyarakat Indonesia di tahun 2023 ini menyambut euforia bulan Ramadan kembali seperti sebelum pandemi Covid-19. Hal itu bisa terjadi seiring dengan dihapuskannya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh pemerintah di awal tahun ini.

Oleh karena ini bulan suci Ramadan tahun ini diperkirakan akan berlangsung lebih meriah. Kemeriahan ini menjadi kesempatan bagi banyak merek termasuk pengusaha rumahan untuk berinteraksi dengan target audiens dalam berbagai kegiatan.

"Diungkap oleh TikTok bahwa 67 persen pengguna TikTok berbelanja lebih banyak selama periode tersebut. Untuk membantu brand memanfaatkan momen-momen tersebut dengan maksimal," ujar Sitaresti Astarini, Head of Business Marketing, TikTok Indonesia, Selasa (31/1/2023).

TikTok meluncurkan studi bertajuk "Ramadan 2023 with TikTok: Winning Hearts and Carts" yang berisi beragam tren konten dan tren perilaku pengguna TikTok yang memiliki semangat belanja tinggi selama Ramadan.

Ini untuk membantu para pengusaha rumahan bisa untung banyak alias cuan di bulan Ramadan 2023 ini.

Berikut Popmama.com rangkum tips cuan di bulan Ramadan Lewat TikTok.

1. Perubahan kondisi Ramadan membawa semangat positif masyarakat untuk berbelanja

1. Perubahan kondisi Ramadan membawa semangat positif masyarakat berbelanja
Popmama.com/Putri Syifa N

Setelah 2 tahun sebelumnya bulan Ramadan dirayakan di rumah saja, di tahun 2023 ini euforia kesenangan itu perlahan akan kembali. Namun, perilaku masyarakat yang terbiasa online tetap terbawa hingga sekarang.

Menurut Kantar, perusahaan konsultasi berbasis data dan insight, melihat bahwa masyarakat menjadi lebih kritis dalam berbelanja. Perusahaan itu menyebut

"Masyarakat kini memiliki pilihan yang lebih banyak dalam berbelanja, bisa offline dan online. Belum lagi kegiatan mudik dan berpergian turut mempengaruhi titik konsumsi masyarakat, sehingga tidak lagi hanya terpusat di kota-kota besar," pungkas Corina Fajriyani, Senior Marketing Manager, Kantar Worldpanel Division.

Selain itu, adanya kenaikan harga juga membuat konsumen menjadi lebih cermat dalam mengatur pengeluaran untuk kebutuhan pokok dan kebutuhan lainnya pasca pandemi kemarin.

Kondisi dinamis inilah yang menjadi latar belakang dilakukannya studi Ramadan 2023 with TikTok: Winning Hearts and Carts, guna membantu banyak merek dalam merumuskan dan memaksimalkan strategi pemasaran mereka.

Editors' Pick

2. Pesatnya perkembangan teknologi membuat konsumen bisa memilih lebih banyak kategori belanja

2. Pesat perkembangan teknologi membuat konsumen bisa memilih lebih banyak kategori belanja
Popmama.com/Putri Syifa N

Berkat pesatnya perkembangan teknologi, konsumen menjadi semakin kritis dalam mencari sumber inspirasi dan informasi tambahan untuk membantu pengambilan keputusan.

Ini membuat merek ditantang untuk menjadi lebih jeli dalam memanfaatkan euforia Ramadan untuk menyajikan konten promosi yang relevan, informatif, serta menghibur demi memenangkan hati para calon konsumen.

"Merek dapat melakukan strategi pemasaran berbasis konten yang menyeluruh, mulai dari meningkatkan awareness hingga menyediakan titik pembelian. Tentunya ini semua perlu dibalut dengan pendekatan Shoppertainment yang mengutamakan konten hiburan dan kreatif, untuk nantinya mendorong konversi atau pembelian produk," pungkas Sitaresti.

3. Tips berjualan di TikTok agar semakin cuan!

3. Tips berjualan TikTok agar semakin cuan
Popmama.com/Putri Syifa N

Selain di momen persiapan Ramadan, dari hasil survey menyebutkan pengguna TikTok  aktif merayakan bulan suci dengan mengunggah konten di platform tersebut bahkan hingga hari Lebaran.

Dari sini berbagai merek bisa memanfaatkan kesempatan untuk terhubung atau berinteraksi dengan pengguna di tiap tahapannya, bahkan dari sebelum Ramadan dimulai.

Hampir sebagian pengguna akan menghabiskan lebih banyak waktu saat waktu ngabuburit. Di hari raya sendiri ada sebanyak 74 persen responden berencana untuk membuat konten kebersamaan dengan keluarga dan teman, serta hampir seluruh responden akan menampilkan video perayaan hari besar mereka di TikTok.

Hiburan dan inspirasi menjadi faktor utama bagi mereka dalam mencari konten di TikTok.

Kebutuhan pengguna TikTok akan konten yang menghibur dan inspiratif ini dapat dimanfaatkan oleh brand dengan pendekatan Shoppertainment, yaitu mengutamakan konten hiburan terlebih dahulu, baru mendorong pembelian.

"Konten yang bersifat storytelling, autentik, menyajikan tren atau rekomendasi, dan yang terpenting, tidak memaksa pembelian atau hardsell, menjadi faktor penentu dalam mendorong pengguna untuk melakukan konversi atau pembelian. Tentunya, pengguna perlu juga dilengkapi dengan informasi yang jelas serta poin konversi yang mudah diakses," lanjut Sitaresti.

4. Jualan bukan hanya soal barang, tetapi juga konten!

4. Jualan bukan ha soal barang, tetapi juga konten
Pexels/cottonbro studio

Saat ini perilaku yang tersisa selama pandemi dengan  masifnya belanja online masih terbawa sampai sekarang. Namun, seiring kehidupan yang kembali normal sebelum pandemi pun akan memengaruhi.

Sehingga perilaku masyarakat berbelanja akan saling melengkapi antara offline dan online.

"Jadi sajikan konten yang relevan dengan target audiens. Lalu ada entertainment value, tidak melulu menari atau komedi. Kontennya juga ada value of information. Jangan lupa juga untuk memberikan experience berbelanja yang mudah. Terakhir, value mereknya tidak hanya sesuai dengan budget tapi ada isu sosial yang dibawa," tuturnya.

Itulah tadi tips cuan di bulan Ramadan Lewat TikTok. Yuk, jangan lewatkan kesempatan ini untuk dapat untung besar berjualan di bulan Ramadan!

Baca juga:

The Latest