Tips Tenang dan Tidak Emosi Menghadapi Tingkah Anak di Rumah

Jangan sampai terbawa amarah hingga menyesal karena memarahi anak

26 Juli 2021

Tips Tenang Tidak Emosi Menghadapi Tingkah Anak Rumah
Pexels/ketut-subiyanto

Pandemi yang berkepanjangan di rumah membuat orangtua bertambah stresnya. Bagi yang bekerja di rumah, tekanan seolah datang dari berbagai sudut. Belum lagi kadang kita harus dihadapkan dengan tingkah anak yang rewel setiap hari.

Diungkapkan oleh Psikolog Anak, Fathya Artha Utami bahwa sebagai orang tua perlu saling berkompromi setiap hari atas peran dan tugas yang dijalani. Tentukan mana yang menjadi prioritas dan kapan saatnya perlu fokus ke keluarga.

"Pandemi mendorong lebih banyak orang tua bekerja dari rumah sehingga menjaga produktivitas sambil mengasuh anak bisa menjadi tantangan tersendiri,” ujarnya dalam Webinar Hari Anak Tokopedia, Kamis (22/7/2021).

Oleh karenanya, Fathya memberikan tips yang bisa diterapkan untuk menjaga fokus kita bekerja dan mengurus anak di rumah. 

Berikut Popmama.com rangkum informasi tips tenang dan tidak emosi menghadapi tingkah anak di rumah.

1. Rasakan emosi orangtua, jangan terdorong dan terpantik oleh amarah sesaat

1. Rasakan emosi orangtua, jangan terdorong terpantik oleh amarah sesaat
Freepik

Anak-anak cenderung mengalami kesulitan mengendalikan tingkah dan emosinya karena memang belum matang. Namun, sebagai orangtua kita juga kadang terpancing emosinya saat mendengar anak rewel nih. Kenapa ya? 

"Kok bisa ya? Karena sebetulnya otak kita belum terlalu lihai membedakan antara real danger dan false danger. Seringkali ancaman dalam hari-hari kita ini justru datang dari anak yang numpain air, atau sebagainya. Itu dipersepsi sebagai ancaman, kalau sudah gitu membuat kita bereaksi tanpa berpikir," tutur Fathya.

Ketika hal itu terjadi reaksi orangtua bisa tidak terkendali. Sehingga yang perlu orangtua lakukan pertama adalah mempersepsikan kepada otak bahwa apa yang dilakukan anak adalah bukan ancaman bagi kita.

Editors' Pick

2. Berhenti sejenak, sadari dan memberi respons penuh intensi

2. Berhenti sejenak, sadari memberi respons penuh intensi
Freepik/valuavitaly

Ketika orangtua sedang emosi saat anak bertingkah ada baiknya berhenti sejenak dulu untuk menyadari emosi yang keluar. Lalu baru memberikan respons kepada anak dengan penuh intensi.

"Sehingga jangan sampai apa yang kita berikan respons menyesal setelahnya. Its ok untuk mengambil jeda. Jadi sebelum marah, pause dulu untuk meyadari apa yang sebenarnya aku rasakan," tutur Fathya.

Menyadari emosi kita pun akan lebih aware dengan penyebab dari kemarahan kita sebagai orangtua. Full karena anak atau karena pengaruh lain, misalnya pekerjaan kantor atau pekerjaan rumah.

"Karena sekarang yang perlu disadari juga oleh orangtua, batasan untuk kerja, jadi Papa/Mama itu kabur. Jadi marah ke anak ini bisa jadi karena memang beneran marah ke dia atau memang badan lagi capek," pungkas Fathya.

3. Tips cepat untuk mengendalikan emosi bagi orangtua di rumah

3. Tips cepat mengendalikan emosi bagi orangtua rumah
Dok. Tokopedia

Orangtua memang dianggap lebih lihai dalam mengenali setiap emosi yang dirasakan. Namun, ketika amarah memuncak kepada anak dan salah ambil keputusan, jangan sampai menyesal di akhir ya.

Fathya menuturkan, tolak ukur besar-kecilnya emosi ini bergantung setiap orang. Namun, untuk melatih agar semakin terbiasa untuk mengendalikan emosi perlu dilatih setiap hari nih.

Berikut tips cepat mengendalikan emosi a la Fathya Artha Utami untuk orangtua:

  • Mengatur napas dengan teknik 4-7-8, artinya mengatur napas secara perlahan dengan menarik udara dari hidung dan hembuskan lewat mulut secara perlahan.
  • Minum air atau mengubah posisi saat itu.
  • Mengambil jeda untuk mengenali perasaan yang ada.
  • Mencium wewangian yang menenangkan. 
  • Untuk jangka panjang, dibutuhkan latihan dan kegiatan rutin merawat diri (self care). 

"Ketika kita mengenali dan memberi nama emosi kita, akan lebih mudah mengendalikan tindakan yang akan kita lakukan," ungkap Fathya.

4. Mengetahui ciri-ciri anak yang sedang stres

4. Mengetahui ciri-ciri anak sedang stres
Freepik/master1305

Menurut Fathya, banyak anak mengalami stres karena tekanan yang terjadi di rumah selama pandemi. Sebab, banyaknya perubahan perilaku dan emosional.

"Serta adanya keluhan fisik pada anak adalah beberapa ciri stres yang bisa dialami anak-anak," jelasnya. 

Kepekaan orang tua untuk mendeteksi perilaku stres pada anak sangat dibutuhkan demi menjaga kesehatan mental keluarga. Salag satu caranya dengan mengomunikasikan emosi dengan anak secara jujur agar kita tahu kebutuhan mereka.

Dengan mengomunikasikan secara jujur, orangtua dan anak akan dapat menyusun strategi untuk saling menenangkan emosi yang dirasakan. Pahami juga bahwa semua emosi yang dirasakan itu benar dan diterima.

Itulah tadi tips tenang dan tidak emosi menghadapi tingkah anak di rumah. Wah, bisa langsung dicoba nih. Yuk, saling semangat untuk menjaga keluarga tetap sehat mental di rumah!

Baca juga:

The Latest