Di pandemi gelombang kedua, makin banyak orang yang terinfeksi virus corona, salah satunya Raffi Ahmad. Namun ia bercerita bahwa dirinya hanya sakit selama 2 hari saja.
Hal ini diungkapkan oleh Raffi saat menjadi bintang tamu di acara podcast Ivan Gunawan. Melalui kanal Youtube Ivan Gunawan, terungkap bagaimana cerita mengenai Raffi yang terinfeksi corona.
Seperti apa ceritanya? Popmama.com akan menjabarkannya untuk Mama.
Biasanya, seseorang yang terkena Covid-19 memiliki masa infeksi sekitar 2 minggu atau lebih. Namun tidak halnya seperti yang dikatakan oleh Raffi.
Ayah dari Rafathar itu mengaku cukup bingung lantaran ia hanya merasa terinfeksi 2 hari saja.
"Pas dites, gue pernah positif, beneran. Tapi aneh, cuma dua hari," ujarnya seperti dikutip dari Youtube Ivan Gunawan.
Ia juga mengaku tidak ada meriang dan batuk pun hanya sedikit saja. Setelah sehari dites positif, ia mengaku esoknya sudah baik seperti sedia kala.
"Mungkin karena gue sudah dua kali vaksin. Alhamdulillah, antibodinya kuat. Tapi kata dokter, vitamin D gue juga bagus," lanjutnya.
Hal ini ditanggapi oleh jubir Kemenkes bidang vaksinasi Covid-19, dr Siti Nadia Tarmizi. Menurutnya, yang dimaksud sembuh adalah tidak merasakan gejala.
Bagaimanapun, dr Siti melanjutkan, gejala pada orang yang divaksin akan lebih cepat hilang dibanding pada mereka yang belum. Ini disebabkan karena ada efek proteksi dari vaksin.
Meski merasa sudah sehat dan tidak ada gejala sama sekali, namun Raffi tidak ingin terlalu percaya diri. Ia mengungkap tetap melakukan isoman dengan pisah rumah dari anak dan istrinya.
"Gue mah enggak ada apa-apa, cuma gue biasa aja. Tapi karena si Nagita lagi hamil, gue pisah rumah," katanya.
Ia juga memberikan jeda untuk segala aktivitas yang dilakukannya. Selama isoman, ia tidak melakukan syuting dan pekerjaan lainnya.
Apa yang dialami Raffi Ahmad termasuk orang yang terinfeksi virus corona dengan gejala ringan atau tanpa gejala sama sekali.
Bukan berarti bisa langsung pergi ke luar, namun diperlukan isoman dengan jangka waktu tertentu.
Menurut dr Siti, pasien kelompok ini bisa isolasi selama 10 hari tambah 3 hari bebas gejala. Setelah itu dan jika tidak ada gejala sama sekali, maka tidak perlu PCR dan bisa dinyatakan sembuh.
Kamu bisa meminta surat keterangan selesai isoman dari puskesmas asal.
Jadi, meski tidak ada gejala, tetaplah bersabar untuk isolasi mandiri sampai waktunya selesai, ya!