Pentingnya Literasi Keuangan untuk Dukung Perempuan Berbisnis

Dengan literasi keuangan yang baik, Mama jadi punya kesempatan besar untuk mengembangkan bisnis!

24 Juni 2022

Penting Literasi Keuangan Dukung Perempuan Berbisnis
Freepik/rawpixel.com

Saat ini masyarakat memang sedang berusaha bangkit dari dampak pandemi Covid-19, tidak terkecuali bagi perempuan pelaku UMKM.

Berdasarkan data terakhir Kementerian Koperasi dan UKM, Indonesia memiliki lebih dari 64 juta UMKM yang menyumbang 60% dari PDB nasional. Dimana sekitar 60% UMKM dimiliki dan dikelola oleh perempuan.

Namun faktanya, untuk bisa bangkit dari dampak pandemi Covid-19 khususnya dalam sektor bisnis, tentu tidaklah mudah. Tak jarang para Mama banyak yang terjebak dan lebih memilih solusi pembiayaan instan yang berisiko, atau biasa kita sebut dengan pinjaman online ilegal.

Karenanya, Sandiaga Uno selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI mengingatkan pentingnya literasi keuangan untuk dukung perempuan berbisnis. Hal ini disampaikan Sandiaga secara virtual, dalam acara Peluncuran Program Literasi Keuangan #ibuberbagibijak 2022 pada Kamis (23/6).

Dalam kesempatan yang sama, PT Visa Worldwide Indonesia juga meluncurkan program kampanye #ibuberbagibijak 2022. Program yang akan berlangsung di Bali ini, bertujuan untuk memberdayakan pelaku usaha perempuan, agar memiliki keterampilan manajemen keuangan yang lebih baik khususnya dalam mengembangkan bisnis mereka.

Berikut Popmama.com rangkum informasi selengkapnya.

1. Sandiaga Uno ingatkan pentingnya literasi keuangan untuk dukung perempuan berbisnis

1. Sandiaga Uno ingatkan penting literasi keuangan dukung perempuan berbisnis
dok. PT Visa Worldwide Indonesia

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno mengatakan bahwa, tingkat kemampuan sumber daya manusia khususnya mengenai literasi keuangan perlu ditingkatkan.

Sebab hal inilah yang akan membuka kesempatan bagi tiap pelaku usaha untuk bisa mengakses pasar yang lebih luas. Tidak terkecuali akses untuk pasar ekspor.

 “Masalah pelatihan, perizinan, pemasaran, dan juga pembukuan keuangan yang baik menjadi salah satu tantangan. Perlu kita tingkatkan kemampuan sumber daya manusia, khususnya literasi keuangan atau financial literacy,” jelas Sandiaga Uno.

2. Pelaku bisnis perlu mengelola keuangan dan paham terhadap berbagai produk keuangan

2. Pelaku bisnis perlu mengelola keuangan paham terhadap berbagai produk keuangan
Freepik/pressfoto

Dalam mengembangkan bisnis, selain bicara soal produk dan pemasaran, Mama juga harus pintar dan paham mengenai pengelolaan keuangan. 

Selain itu, satu hal yang nggak kalah penting adalah meningkatkan pengetahuan terhadap berbagai produk keuangan yang tersedia, termasuk layanan kredit atau pembiayaan dari entitas yang legal di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Pemahaman ini penting untuk menghindari jebakan pinjaman online ilegal yang memungut bunga sangat tinggi, disertai dengan perilaku sebagian penagih hutang yang kadang meresahkan. Edukasi ini juga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman terhadap risiko penipuan yang marak terjadi, seperti bukti transfer palsu, yang merugikan pelaku UMKM,” ungkap Sarjito, Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan.

3. Pastikan juga Mama mendapatkan pembiayaan keuangan yang legal dan memiliki izin dari OJK

3. Pastikan juga Mama mendapatkan pembiayaan keuangan legal memiliki izin dari OJK
Freepik/yanalya

Masih dalam kesempatan yang sama, Sarjito menjelaskan bahwa saat ini banyak sekali para Mama pelaku UMKM yang melakukan pembiayaan yang tidak ilegal.

Misalnya saja terjebak oleh rentenir atau pinjaman online yang tidak berizin dari OJK. Padahal menurutnya, sebagian besar dari pelaku UMKM tersebut mungkin saja memiliki usaha dengan tingkat pertumbuhan yang bagus.

Oleh karena itu, OJK berusaha memberikan alternatif untuk para pelaku UMKM perempuan, agar terhindar dari jeratan pembiayaan yang tidak legal.

“Hindari pinjaman online yang ilegal. Pastikan bahwa Ibu-Ibu semua dan pelaku UMKM perempuan itu, kalau pinjam ke yang berizin dari OJK. Bisa dicek di website OJK, bisa di telepon 157, bisa di Wa ke 081157157157,” jelas Sarjito.

Dengan demikian, baik pemerintah, otoritas, dan masyarakat diharapkan bisa saling bekerja sama dalam membantu meningkatkan pemahaman terkait literasi keuangan.

Sehingga para perempuan pelaku usaha di Indonesia, bisa lebih paham mengenai pengelolaan keuangan dan bisa mengembangkan bisnisnya dengan lebih baik.

Baca juga:

The Latest