5 Rekomendasi Film Indonesia tentang Perjuangan Guru

Film yang diangkat dari novel yang berjudul Laskar Pelangi karya Andrea Hirata ini sukses pada masanya. Bahkan menjadi film keempat dengan penonton terbanyak yaitu 4,6 juta penonton. Film ini dilatar belakangi kehidupan masyarakat yang ada di Belitung, Indonesia.

Laskar Pelangi menceritakan tentang dua orang guru dan sepuluh muridnya dengan karakter masing-masing. Mereka semua berusaha untuk mempertahankan sekolah agar tidak ditutup. Berbagai cara mereka lakukan agar sekolah dibuka dan proses belajar mengajar bisa tetap dilakukan.

Perjuangan guru dan para murid di film Laskar Pelangi ini seolah ingin memperlihatkan ke penonton untuk selalu semangat. Keterbatasan bukanlah halangan besar untuk menuntut pendidikan. 

Selain itu, film ini juga menceritakan tentang persahabatan para yang begitu mengharukan. 

Film Negeri 5 Menara menceritakan Alif, seorang siswa yang ingin masuk ke kampus impiannya. Hanya saja, Alif harus menunda semua keinginannya tersebut karena orangtuanya meminta ia untuk masuk ke Pondok Pesantren. 

Ketika masuk ke Pondok Pesantren, kehidupan Alif berubah apalagi saat bertemu dengan lima sahabatnya yang bernama Raja, Said, Dulmajid, Atang dan Baso. Hubungan mereka semakin dekat setelah mendapatkan hukuman atas kenakalannya masing-masing. 

Film ini pun memberikan motivasi tersendiri terkait dengan pendidikan untuk para penontonnya. Seorang guru memotivasi Alif dan teman-temannya untuk bersemangat menempuh pendidikan setinggi-tingginya.

Akhirnya Alif dan kelima sahabatnya bermimpi untuk menaklukan dunia di mulai dari tanah Inonesia, Eropa, Amerika, Asia hingga Afrika. Mereka bertekad untuk bisa bermanfaat bagi orang banyak.

Film Tanah Surga Katanya ini diperankan oleh Bu Astuti (Astri Nurdin) dan Anwar (Ringgo Agus Rahman) yang rilis pada tahun 2012 lalu. Mereka berperan sebagai seorang guru dan dokter yang ditugaskan di daerah Kalimantan. Ketika bertugas, kedua karakter ini menyadari bahwa di daerah tersebut sangat minimnya pendidikan dan rasa nasionalisme.

Minimnya ketidaktahuan anak-anak tentang Indonesia dan lebih mengetahui tentang negara tetangga, yakni Malaysia. Hal inilah yang membuat Bu Astuti dan Anwar merasa miris akan nasib bangsa Indonesia.

Demi memperbaiki itu semua, Bu Astuti dan Anwar berusaha untuk melakukan segala cara termasuk menjadi pengajar anak-anak yang ada di Kalimantan. Ini semua dilakukan demi membangkitkan rasa nasionalisme dan memberikan pendidikan yang layak kepada mereka.

Film yang diperankan oleh Prisia Nasution ini mengangkat kisah nyata dari perempuan yang bernama Butet Manurung. Ia bekerja di sebuah lembaga konservasi di Jambi dan seiring berjalannya waktu menemukan apa yang diinginkannya selama ini, yakni mengajar. 

Film ini memperlihatkan tekad dan semangat seorang pengajar yang benar-benar mendedikasikan dirinya untuk pendidikan. Dengan sepenuh hati, Butet Manurung memberikan berbagai pelajaran baru untuk anak-anak di sana. 

Butet Manurung pun harus melawan adat daerah suku setempat dan mengubah pandangan orangtua di sana yang tidak mementingkan pendidikan. 

Laudya Cynthia Bella di dalam film Aisyah Biarkan Kami Bersaudara ini memerankan seorang guru di Nusa Tenggara Timur. Ada banyak tantangan yang dijalani oleh Aisyah selama menjadi seorang guru.  

Perlu Mama ketahui bahwa film ini sarat akan pesan, apalagi Aisyah yang seorang guru beragama Islam harus mengajar di Nusa Tenggara Timur dengan mayoritas beragama Katolik.  

Ada berbagai tantangan yang dihadapi oleh Aisyah dengan ikhlas, salah satunya ada seorang siswa yang tidak ingin masuk  hanya karena guru pengajarnya beragama muslim. Selain mengajarkan tentang perjuangan seorang guru, film ini juga mengajarkan untuk saling menghargai apapun perbedaannya.

Rasa toleransi dan saling menghargai benar-benar ditanamkan di film Aisyah Biarkan Kami Bersaudara.

Nah, itulah beberapa rekomendasi film Indonesia yang menceritakan perjuangan seorang guru. Mama bisa mengajak anak-anak menonton film ini bersama, sehingga mereka bisa lebih menghargai perjuangan seorang guru.