Bermain merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi anak. Di masa kanak-kanak, bermain bukan hanya untuk rekreasi, tetapi juga menjadi kesempatan anak untuk mengeksplorasi lingkungan sekitarnya dan berinteraksi dengan orang lain.
Anak yang dilarang bermain ternyata berpengaruh pada proses perkembangan psikososialnya. Bahkan menurut World Health Organization (WHO), anak di bawah usia lima tahun harus banyak bermain, cukup tidur dan belum waktunya memiliki screen time yang akan menghambat aktivitas fisiknya.
Anjuran ini erat kaitannya dengan fakta yang ditemukan oleh WHO.
Anak yang jarang aktif terlibat dalam permainan fisik, berisiko tinggi mengidap obesitas atau kelebihan berat badan.
Hal ini berisiko menimbulkan masalah kesehatan kronis di masa depan sehingga tindakan pencegahan perlu dilakukan sejak dini.
Lalu, bagaimana menerapkan waktu bermain yang tepat agar tidak kurang apalagi kebablasan?
Nah, berikut ini Popmama.com merangkum rekomendasi dari WHO dan AAP yang perlu diketahui orangtua:
