Sleep Call membawa konsep cerita yang segar ke dalam perfilman Indonesia, namun, seperti banyak karya seni lainnya, film ini juga memiliki kekurangan.
Meskipun konsepnya menarik, ada beberapa aspek yang mungkin memunculkan pertanyaan di benak penonton.Salah satunya adalah penggunaan alegori Rama dan Sinta di bagian ending yang seakan ingin mempertegas karakter perempuan.
Namun, akhirnya, hal ini terasa ironis karena karakter Dina, yang dibangun sebagai korban, tidak mendapatkan perkembangan karakter yang progresif. Hal ini bisa menjadi titik tumpu perdebatan tentang apakah ending film ini seharusnya lebih mendalam atau memiliki makna yang lebih jelas.
Film ini juga menghadirkan unsur teknis yang luar biasa, mulai dari editing yang presisi hingga sinematografi yang memukau. Setiap adegan dirancang dengan cermat, menciptakan atmosfer yang mendalam dan memikat.
Nah itu tadi review film Sleep Call, film unik berbalut thriller psikologis. Film ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga sebuah karya seni yang memancing pemirsa untuk merenungkan isu-isu sosial yang relevan.
Dengan akting yang memukau, alur cerita yang intens, dan penggunaan elemen komedi gelap yang cerdas, Sleep Call adalah film yang wajib ditonton bagi mereka yang mencari pengalaman sinematik yang mendalam dan berbeda.
Film ini membawa harapan cerah bagi masa depan perfilman Indonesia yang semakin berkembang dan bervariasi.