Oseltamivir: Kegunaan, Dosis, dan Efek Samping

Obat ini masuk dalam golongan obat keras sehingga untuk menggunakannya harus sesuai resep dokter

30 November 2021

Oseltamivir Kegunaan, Dosis, Efek Samping
Freepik/iyashenko

Apakah itu obat Oseltamivir? Oseltamivir adalah obat yang masuk dalam golongan antivirus. Oseltamivir digunakan untuk mengatasi gejala yang muncul akibat influenza, seperti hidung tersumbat, batuk, radang tenggorokan, demam, radang tenggorokan, hingga lemas dan kelelahan.

Oseltamivir juga dapat digunakan untuk mengatasi infeksi virus influenza tipe A (misalnya, flu burung) dan influenza tipe B. Obat ini masuk dalam golongan obat keras sehingga untuk menggunakannya harus sesuai resep dari dokter.

Namun, sebelum menggunakannya, sebaiknya kamu mengetahui dulu kegunaan, dosis dan efek samping dari oseltamivir supaya meminimalkan efek samping serta interaksi yang mungkin timbul saat kamu mengonsumsinya bersamaan dengan jenis obat-obatan lainnya.

Nah, berikut ini Popmama.com sudah merangkum informasi mengenai obat oseltamivir dari berbagai sumber. Yuk, simak informasinya!

1. Kegunaan obat Oseltamivir

1. Kegunaan obat Oseltamivir
commons.wikimedia.org

Oseltamivir digunakan untuk mengatasi infeksi virus influenza tipe A (misalnya, flu burung) dan tipe B. Gejala-gejala seperti batuk, hidung tersumbat, radang tenggorokan, demam, hingga lemas dan kelelahan bisa diatasi dalam waktu lebih cepat atau dipangkas sebanyak satu hingga dua hari dengan mengonsumsi oseltamivir.

Oseltamivir juga dikonsumsi untuk mencegah flu pada pasien yang baru terpapar oleh virus influenza, dari penderita atau lingkungan yang sedang terjangkit virus ini.

Namun, perlu diingat bahwa influenza berbeda dengan pilek biasa sehingga obat ini tidak bisa mengobati pilek biasa. Pemakaian oseltamivir, kriteria diagnosisnya, hanya digunakan jika ada kecurigaan ko-infeksi dengan influenza.

Oseltamivir tergolong dalam obat antivirus yang bekerja dengan cara menghentikan aktivitas virus untuk berkembang.

Sampai saat ini, penelitian menunjukkan bahwa obat ini tidak efektif untuk mengatasi infeksi virus Corona atau Covid-19. Adapun, lima organisasi profesi telah merekomendasikan oseltamivir tidak lagi menjadi standar perawatan pasien Covid-19 dan hanya diberikan jika pasien ternyata juga terinfeksi virus influenza.

Organisasi yang terlibat adalah Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (Perki), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (Papdi), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (Perdatin), dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Editors' Pick

2. Dosis dan aturan penggunaan Oseltamivir

2. Dosis aturan penggunaan Oseltamivir
Pexels/JESHOOTS.com

Obat oseltamivir tersedia dalam bentuk kapsul dan suspensi (cair).

Jika oseltamivir digunakan untuk mengobati gejala flu, biasanya diminum dua kali sehari, yakni pagi dan sore selama 5 hari. Sementara itu, jika oseltamivir digunakan untuk mencegah flu, biasanya diminum sekali sehari setidaknya 10 hari atau hingga 6 minggu.

Jangan lupa untuk membaca petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan dan ikutilah saran dokter sebelum mengonsumsi oseltamivir. Jangan menambahkan atau mengurangi dosis obat tanpa seizin atau sepengetahuan dokter.

Untuk mengurangi risiko sakit maag setelah konsumsi obat, oseltamivir bisa dikonsumsi saat makan. Obat ini akan bekerja dengan efektif jika diminum dalam dua hari setelah terpapar virus influenza.

Jika kamu kesulitan menelan kapsul secara utuh, diperbolehkan membuka kapsul menjadi dua. Campurkan isi kapsul dengan makanan manis seperti kue, sirop coklat, atau sari gula jawa. Aduk campuran tersebut hingga merata sebelum kamu mengonsumsinya.

Usahakan mengonsumsi oseltamivir pada jam yang sama setiap harinya supaya kamu mendapatkan hasil yang maksimal.

Lalu, jika kamu lupa mengonsumsi oseltamivir disarankan untuk segera melakukannya begitu ingat, jika jeda dengan jadwal pemakaian berikutnya tidak terlalu dekat. Jika jedanya sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.

3. Efek samping pemakaian Oseltamivir

3. Efek samping pemakaian Oseltamivir
Womandays.com

Selain manfaat yang diberikan, setiap obat juga menimbulkan efek samping bagi orang yang mengonsumsnya. Sejumlah efek samping yang dapat terjadi setelah mengonsumsi oseltamivir, yakni:

  • Sakit kepala
  • Merasa tidak enak badan
  • Batuk dan hidung tersumbat (khususnya pada anak-anak)
  • Sakit perut
  • Diare
  • Mual dan muntah
  • Sulit tidur

4. Interaksi Oseltamivir dengan jenis obat lainnya

4. Interaksi Oseltamivir jenis obat lainnya
Pexels/Nataliya Vaitkevich

Hindari mengonsumsi obat oseltamivir bersama pemberian vaksin influenza. Pemakaian keduanya secara bersamaan berpotensi menghambat kerja vaksin influenza.

Berikan jeda minimal dua hari setelah mengakhiri konsumsi oseltamivir, sebelum vaksin flu diberikan.

Konsultasikan juga kepada dokter jika sedang mengosumsi oseltamivir bersamaan obat-obatan berikut ini yang dapat menyebabkan interaksi obat tidak diinginkan:

  • Amoxicillin, karena bisa menurunkan efektivitas kedua obat.
  • Probenecid, karena bisa meningkatkan kadar oseltamivir di dalam darah.

5. Peringatan sebelum mengonsumsi Oseltamivir

5. Peringatan sebelum mengonsumsi Oseltamivir
Freepik

Oseltamivir hanya boleh digunakan dengan resep dokter. Sebelum menggunakan obat ini, perhatikan beberapa hal berikut:

  • Jika kamu punya alergi dengan obat ini, jangan mengonsumsinya. Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah mengonsumsi obat ini, segera periksa ke dokter.
  • Oseltamivir bukan terapi untuk menggantikan vaksin flu. Pemberian vaksinasi influenza sangat diutamakan sebagai pencegahan terhadap flu.
  • Hati-hati sebelum mengonsumsi oseltamivir jika memiliki penyakit jantung, penyakit liver, gangguan fungsi ginjal, gangguan saluran pernapasan, penyakit paru-paru kronis, kondisi yang menyebabkan pembengkakan atau kelainan pada otak, gangguan sistem kekebalan tubuh, gangguan metabolisme gula (kelainan genetika), sindrom Steven-Johnson, atau baru mendapatkan vaksin flu hidung kurang dari dua minggu.
  • Beri tahu dokter jika kamu sedang menggunakan obat lain, termasuk obat herbal atau suplemen.  
  • Jika kondisimu sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan dan akan mengonsumsi obat ini sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dahulu.

Nah, itulah informasi mengenai obat oseltamivir. Untuk mendapatkan manfaatnya secara maksimal, pastikan kamu menggunakan obat ini sesuai dengan dosis yang telah ditentukan.

Jika kondisimu tidak membaik atau malah menimbulkan efek samping, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter. 

Baca Juga:

The Latest