Akibat Kebijakan Donald Trump, Seribu Anak Terpisah dari Keluarganya

Pemerintah Amerika Serikat kini telah pertemukan beberapa anak dengan keluarganya

4 Februari 2023

Akibat Kebijakan Donald Trump, Seribu Anak Terpisah dari Keluarganya
Instagram.com/realdonaldtrump

Gugus tugas yang dibentuk oleh pemerintah presiden Amerika Serikat saat ini, Presiden Joe Biden dilaporkan telah menyatukan sekitar 689 anak dengan keluarganya. Hal ini dikatakan oleh pemerintah AS pada hari Kamis (2/2/2023).

Amerika Serikat di era kepemimpinan Donald Trump mengeluarkan kebijakan "pemisahan keluarga" secara paksa yang dikritik secara luas. Kebijakan tersebut mengizinkan para petugas AS mengambil anak-anak migran dari keluarga mereka di perbatasan bagian selatan.

Sebelumnya, ada 2.176 anak lainnya yang dihubungkan kembali dengan kerabat mereka sebelum gugus tugas dibentuk, di mana lembaga kemanusiaan seperti American Civil Liberties Union (ACLU) turut membantu juga.

Berikut rangkuman Popmama.com terkait seribu anak terpisah dari keluarganya akibat kebijakan Donald Trump

1. Terkait kebijakan Donald Trump “pemisahan keluarga”

1. Terkait kebijakan Donald Trump “pemisahan keluarga”
Unsplash/Library Of Congress

Ribuan keluarga migran dari Amerika Tengah, terpecah di bawah kebijakan Trump. Kebijakan ini diterapkan pada musim semi 2018. Kebijakan ini bermaksud untuk menghukum semua individu yang melintasi perbatasan secara ilegal.

Landasan pemikiran kebijakan ini adalah anak-anak tidak dapat dipenjara bersama anggota keluarganya, sehingga mereka dipisahkan dari kerabatnya serta ditahan oleh Health and Human Services. Kebijakan tersebut dikritik karena dianggap tidak manusiawi oleh para pimpinan partai politik dan agama.

Alhasil Donald Trump menghentikan praktik tersebut pada Juni 2018 lalu.

2. Ada sekitar 998 anak yang belum bertemu dengan keluarga mereka

2. Ada sekitar 998 anak belum bertemu keluarga mereka
Instagram.com/realdonaldtrump

Diketahui ada sekitar 998 anak yang masih belum bertemu keluarganya akibat kebijakan “pemisahan keluarga”.

Departemen Keamanan Dalam Negeri AS menjelaskan, ada sekitar 3.881 anak yang diambil dari keluarga mereka sepanjang tahun 2017-2021. Mereka mengaku optimis jumlah anak yang dipertemukan akan meningkat. Pemerintah setempat akan terus bekerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang ditimbulkan di era Trump.

3. Presiden Joe Biden berusaha mengakhiri kebijakan tersebut

3. Presiden Joe Biden berusaha mengakhiri kebijakan tersebut
Instagram.com/joebiden

Presiden Joe Biden menyebut pemisahan keluarga sebagai tragedi kemanusiaan dan menyebut kebijakan ini akan menjadi perhatian selama dirinya menjadi presiden. Pemerintahan Biden diketahui telah mencoba untuk mengakhiri program tersebut.

Tetapi anggota parlemen dari Partai Republik mendesak kebijakan ini tetap berlaku. Pada Desember 2022, Mahkamah Agung AS meninjau kebijakan tersebut dan akan mendengarkan berbagai pandangan pada tahun ini, Februari 2023.

Pemerintahan Biden mengumumkan rencana pada Januari 2023 lalu untuk segera menolak pencari suaka dari Kuba, Haiti, dan Nikaragua yang tiba di perbatasan.

Hal ini ia upayakan walau sedang berada di bawah tekanan dari Partai Republik dengan kondisi saat ini pun jumlah penyeberangan perbatasan melonjak. Sebelumnya, kebijakan serupa telah diterapkan untuk para pencari suaka dari Venezuela.

Walau begitu, pemerintahan Biden mengatakan akan menerima hingga 30 ribu orang per bulan dari keempat negara tersebut melalui sistem aplikasi yang memerlukan pemeriksaan latar belakang dan sponsor yang berbasis di AS.

Itulah rangkuman tentang permasalahan yang diakibatkan kebijakan “pemisahan keluarga” saat kepemimpinan Donald Trump yang membuat banyak anak di AS terpisah dengan keluarganya. Semoga kebijakan seperti ini tidak kembali terjadi, ya. 

Baca juga:

The Latest