Meski memiliki banyak manfaat, ternyata ada pula dampak negatif yang bisa kamu dapatkan jika terlalu sering melakukan perawatan ratus.
Berikut diantaranya:
Uap yang dihasilkan ramuan ratus memiliki suhu panas, sehingga luka bakar tingkat dua adalah salah satu potensi risiko yang harus diperhitungkan sejak awal.
Bukaan vagina berada tepat sejajar dengan kandung kemih dan anus, sehingga luka bakar parah dari penguapan yang terlalu panas dan dekat bisa merusak jaringan kulit di sekitar tiga bukaan ini dan menyebabkan banyak masalah lainnya.
Selain itu, panas yang diakibatkan oleh penguapan juga dapat memicu pertumbuhan ragi dan jamur dan peningkatan aliran darah ke vagina akibat panas tersebut membuat vagina mudah terasa gatal.
Untuk membersihkan vagina, sebenarnya tak perlu perawatan yang muluk-muluk karena vagina memiliki sistem pembersihan mandiri.
Layaknya douching, upaya 'cuci gudang' untuk membersihkan vagina dengan penguapan malah dapat mengeringkan ekosistem dalam vagina, sehingga mengganggu keseimbangan koloni bakteri baik yang hidup di dalamnya.
Bakteri baik yang hidup dalam vagina semua saling bekerja sama untuk memastikan bahwa partikel asing dari dunia luar tidak akan bisa masuk terlalu jauh ke dalam vagina menuju organ dalam.
Vagina dilumasi dengan cairan berminyak. Air, produk dari uap rebusan, tidak bersifat melembabkan untuk sel. Sebaliknya, air malah dapat membilas minyak alami dari kulit vagina sehingga membuat vagina jadi lebih kering dan rentan terhadap luka dan iritasi.
Oleh karena itu, infeksi jamur kandida (jenis jamur yang tumbuh subur di kondisi hangat dan lembap) dan bacterial vaginosis merupakan risiko pasti dari ratus wangi. Bacterial vaginosis telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penularan HIV.
Nah, itulah ketiga informasi penting terkait ratus vagina yang wajib kamu ketahui.
Semoga bermanfaat!