5 Fakta Manapose pada Laki-Laki, Apa Perbedaannya dengan Perempuan?

Manapouse pada laki-laki disebut dengan andropause

10 Agustus 2020

5 Fakta Manapose Laki-Laki, Apa Perbedaan Perempuan
Freepik/cookie_studio

Tak hanya berlaku pada perempuan saja, menopause juga ternyata dialami oleh laki-laki. Kondisi tersebut dikenal sebagai andropause.

Berbeda dengan perempuan yang ketika memasuki masa menopause, hormon estrogen seketika menurun drastis, maka pada laki-laki penurunan hormon terjadi secara gradual.

Dilansir laman Mayo Clinic, mulai usia 30 tahun, kadar testosteron menurun setidaknya satu persen per tahunnya. Jadi, fase ini bisa dianggap sebagai suatu proses. Hormon testosteron yang kian menurun ternyata dapat ditunjukkan dengan tanda-tanda fisik maupun psikologis.

Nah, ingin tahu seperti apa kondisi laki-laki yang memasuki fase 'menopause'? Lalu, apa sih penyebabnya? Untuk mengetahui lebih dalam lagi, berikut Popmama.com telah merangkum 5 fakta menariknya.

1. Perbedaan menopause pada laki-laki dan perempuan

1. Perbedaan menopause laki-laki perempuan
Freepik/master1305

Seiring bertambahnya usia, laki-laki dan perempuan sama-sama akan mengalami penurunan produksi hormon seks di tubuh. Namun, proses yang dilalui laki-laki dan perempuan sangatlah berbeda.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, secara medis, manapouse pada laki-laki disebut dengan istilah andropause, atau Androgen Decline in the Aging Male (ADAM).

Memasuki usia menopause, perempuan akan kehilangan kemampuannya untuk bereproduksi, namun tidak demikian halnya pada laki-laki. Untuk itu, berikut beberapa hal yang membedakan antara menopause pada laki-laki dan perempuan:

  • Produksi hormon

Produksi hormon seks pada laki-laki, terutama testosteron, menurun secara bertahap, yang dimulai sejak usia 30 tahun. Sementara itu pada perempuan, produksi hormon estrogen akan turun secara drastis begitu memasuki usia 40 tahun.

  • Produksi sperma dan sel telur

Meski produksi testosteron menurun, produksi sperma tidak akan berhenti. Sebaliknya, memasuki usia menopause, produksi sel telur pada perempuan akan benar-benar terhenti.

  • Semua perempuan pasti menopause, namun laki-laki tidak

Memasuki usia tertentu, perempuan pasti akan mengalami menopuse. Namun, hanya sekitar 2% laki-laki yang mengalami gejala-gejala seperti menopause, saat mulai memasuki usia tua.

Editors' Pick

2. Tanda-tanda 'menopause' pada laki-laki

2. Tanda-tanda 'menopause' laki-laki
Pixabay/derneuemann

Saat seorang laki-laki mengalami penurunan produksi testosteron, ada banyak gejala yang akan muncul, baik secara fisik, mental, maupun seksual.

Berikut ini tanda-tanda menopause pada laki-laki yang perlu dikenali:

  • Disfungsi ereksi
  • Gairah seksual menjadi berkurang
  • Infertilitas atau gangguan kesuburan
  • Lemak tubuh semakin menumpuk
  • Kepadatan tulang berkurang
  • Lemas, tubuh terasa tidak berenergi
  • Dada atau payudara membesar (ginekomastia)
  • Massa otot berkurang
  • Sering merasa sedih, bahkan depresi
  • Berkurangnya motivasi dalam menjalani kehidupan sehari-hari
  • Sulit berkonsenterasi
  • Turunnya kepercayaan diri
  • Insomnia

Selain tanda-tanda di atas, kamu juga mungkin akan mengalami kerontokan rambut-rambut di badan, berkurangnya ukuran testis, dada menjadi bengkak, dan sering merasa kepanasan tiba-tiba.

3. Penyebab manapouse pada laki-laki

3. Penyebab manapouse laki-laki
Freepik/katemangostar

Disfungsi ereksi yang juga bisa menandakan seorang laki-laki terkena menopause, disebabkan oleh gangguan di pembuluh darah maupun saraf.

Beberapa laki-laki juga mengalami krisis paruh baya, yang membuat khawatir berlebihan terhadap karier dan pencapaian mereka di usia tersebut.

Kondisi ini bisa menjadi pemicu depresi, yang juga merupakan penyebab utama munculnya gejala fisik menopause pada laki-laki. Selain itu, ada beberapa faktor risiko tertentu yang dipercaya dapat meningkatkan kemungkinan laki-laki mengalami menopause. Berikut diantaranya:

  • Kurang olahraga
  • Kebiasaan merokok
  • Sering minum alkohol
  • Stres
  • Gangguan kecemasan
  • Kurang tidur

4. Gejala menopause pada laki-laki bisa diatasi

4. Gejala menopause laki-laki bisa diatasi
Freepik/free picture

Sebenarnya, jika tanda-tanda menopause pada laki-laki tersebut tidak terlalu mengganggu kegiatan sehari-hari, maka tidak diperlukan perawatan tertentu.

Namun, jika dirasa mengganggu, kamu dapat memeriksakan kondisi ini ke dokter. Sebelum memulai perawatan, dokter akan mengambil sampel darah untuk diperiksa, guna mengetahui kadar testosteron di tubuh.

Perawatan yang paling umum untuk kondisi ini umumnya adalah mengubah pola hidup menjadi lebih sehat. Mengonsumsi makanan sehat, olahraga teratur, tidur yang cukup, serta meredakan stres, dianggap dapat membantu mengembalikan produksi testosteron.

Jika kondisi ini menyebabkan depresi, dokter juga akan meresepkan obat antidepresan, serta menyarankan sesi terapi.

5. Kenapa tidak semua laki-laki mengalami menopause?

5. Kenapa tidak semua laki-laki mengalami menopause
Freepik/master1305

Saat laki-laki memasuki usia 30 tahun, secara perlahan, produksi testosteron akan mulai menurun. Namun, gejala menopause yang muncul pada laki-laki sebenarnya tidak hanya dipengaruhi oleh hormon.

Pasalnya, tidak semua laki-laki mengalami menopause. Meski demikian, penurunan produksi hormon testosteron terjadi pada semua laki-laki. Menopause pada laki-laki sebenarnya adalah kondisi yang kompleks.

Kondisi ini, juga erat kaitannya dengan riwayat penyakit lain seperti penyakit jantung, obesitas, diabetes tipe 2, dan tekanan darah tinggi. Pada laki-laki yang mengalaminya, gejala yang muncul pun bisa berbeda-beda.

Hal di atas menggambarkan bahwa hormon bukanlah satu-satunya faktor yang memengaruhi menopause pada laki-laki.

Nah, itulah kelima fakta mengenai manapouse pada laki-laki atau biasa disebut dengan andropause. Berkonsultasi dengan dokter mengenai kondisi ini, memang bukan hal mudah.

Masih banyak laki-laki yang menganggap, berkonsultasi ke dokter seputar kehidupan seksual adalah hal yang memalukan. Namun, langkah inilah yang paling efektif untuk membantu mengembalikan kebahagiaan bersama pasangan.

Sehingga, cobalah untuk ubah pemikiran tersebut perlahan-lahan, demi mencapai hidup yang lebih sehat dan bahagia.

Baca juga:

The Latest