Cintanya Ditolak, Pelatih Futsal Perkosa Sang Murid Hingga 6 Kali!

Pelaku bahkan mengancam akan menyebarkan kabar bahwa korban sudah tak perawan

29 Januari 2020

Cinta Ditolak, Pelatih Futsal Perkosa Sang Murid Hingga 6 Kali
Pexels/Pixabay

Kabar menyedihkan datang dari seorang siswi SMP asal Kabupaten Tangerang yang menjadi korban nafsu bejat pelatih futsalnya sendiri.

Korban yang namanya disembunyikan ini diduga telah diperkosa RDS hingga 6 kali.

Atas peristiwa pahit yang menimpa siswi malang tersebut, keluarga korban dan Kepala Bidang Pendampingan Anak pada Lembaga Perlindungan Anak Kabupaten Tangerang, Hari Santoso, mendesak pihak kepolisian terutama di wilayah hukum Polresta Tangerang yang sudah menerima laporan dan sudah melakukan pengejaran untuk secepatnya membekuk pelaku. 

Menurut kakak korban yang berinisial DS, sang Adik diancam oleh RDS bahwa ia akan membocorkan rahasia tersebut kepada teman-temannya. RDS mengancam akan menyebarkan informasi bahwa dirinya sudah tidak perawan lagi.

“Dia (pelaku) mengancam akan membocorkan keadaan adik saya sudah tidak perawan lagi ke teman-temannya, setelah memaksa melayani nafsu bejatnya,” jelas DS saat ditemui di kediamannya di Kabupaten Tangerang, Selasa (28/1/2020).

Sebelumnya kepada keluarga, siswi malang tersebut mengungkapkan dirinya sudah 6 kali diperkosa oleh pelatih futsalnya. Pertama kali pada Kamis (16/1/2020) sekitar pukul 11.00 WIB di rumah pelaku.

Karena diancam pelaku, peristiwa yang tidak diinginkan korban tersebut berlangsung berulang kali. RDS sendiri melancarkan aksi bejatnya setelah siswi tersebut menolak perasaan yang disampaikannya.

DS menduga, karena sakit hati RDS dengan tipu dayanya malah berupaya melampiaskan nafsu bejatnya, di rumah saat kondisi sedang sepi.

“Nggak tahu karena apa adik saya nggak curiga jadi nurut aja ngikuti kemauan pelaku. Mau saja dijemput sama pelaku untuk main ke rumahnya. Di situlah terjadi pertama kali pemerkosaan,” terang DS.

Sang Adik yang ketakutan dan kesakitan tak mampu melakukan perlawanan, apalagi tamparan dan pukulan juga melayang ke tubuh korban. Tak hanya itu, pelaku pun terus menakut-nakuti korban dengan ancaman. 

Selaku Kepala Bidang Pendampingan Anak pada Lembaga Perlindungan Anak Kabupaten Tangerang, Hari Santoso mengakui bahwa pihaknya sudah melakukan pendampingan terhadap Mawar.

Menurutnya, DS dan pihak keluarga sudah membuat surat laporan tindakan pemerkosaan ke salah satu Polsek di Kabupaten Tangerang.

“Kami mendampingi korban soal pengurusan hukum dan pidana, serta akan melakukan trauma healing kepadanya,” ujar Hari.

Ia menambahkan, korban yang masih duduk di kelas 3 SMP itu kini mengalami trauma yang sangat berat hingga tak mau lagi bersekolah karena malu dan takut.

“Kami mendapatkan informasi, RDS yang kabur saat ini dalam pengejaran polisi,” tutup Hari.

Saat ini, kasus kekerasan seksual termasuk perkosaan semakin meningkat di Indonesia setiap tahunnya.

Bahkan, menurut Komnas Perempuan, kurang lebih ada 8 perempuan yang diperkosa setiap harinya di Indonesia. Selain merusak mental, kasus pemerkosaan juga dapat merusak kondisi fisik korban.

Agar lebih jelas, berikut Popmama.com telah merangkum beberapa efek buruk yang terjadi pada kondisi fisik korban perkosaan.

1. Korban perkosaan dapat mengalami anorexia hingga bulimia

1. Korban perkosaan dapat mengalami anorexia hingga bulimia
Freepik/Jcomp

Kekerasan seksual dapat memengaruhi korbannya dalam berbagai cara, termasuk persepsi diri terhadap tubuh dan otonomi pengendalian diri dalam kebiasaan makan.

Pada umumnya, ada tiga tipe gangguan makan, yaitu anorexia nervosa, bulimia nervosa, dan binge eating. Namun, masih mungkin bagi korban untuk mengalami gangguan pola makan di luar dari ketiga kondisi tersebut.

Dilansir dari Medical Daily, bulimia dan anoreksia umum ditemukan pada perempuan dewasa yang mengalami kekerasan seksual saat anak-anak.

Dalam sebuah studi dari University of Melbourne, peneliti juga menelaah keterkaitan antara kekerasan seksual saat kanak-kanak (sebelum usia 16 tahun) dan awal dari timbulnya gangguan makan pada perempuan.

Terhitung ada 1.936 partisipan yang terlibat dalam penelitian berkelanjutan selama 11 tahun. Penelitain dilakukan pada perempuan berusia rata-rata 15-24 tahun. 

Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa mereka yang mengalami dua atau lebih serangan seksual memiliki peningkatan hampir lima kali lipat sindrom bulimia, daripada mereka yang hanya mengalami satu kali kekerasan seksual.

Baca juga:

Editors' Pick

2. Korban perkosaan dapat mengalami hypoactive sexual desire disorder

2. Korban perkosaan dapat mengalami hypoactive sexual desire disorder
Freepik/Maksymiv_yura

Hypoactivesexualdesire disorder (IDD/HSDD) adalah kondisi medis yang menandakan hasrat seksual rendah. Kondisi ini juga umum disebut apatisme seksual atau keengganan seksual.

Kondisi HSDD dibagi menjadi dua kondisi, yakni kondisi primer dan kondisi sekunder. Kondisi primer adalah jika seorang individu tidak pernah mengalami atau memiliki hasrat seksual, dan jarang terlibat dalam hubungan seksual atau tidak memulai dan tidak merespon terhadap rangsangan seksual dari pasangannya.

Sedangkan kondisi sekunder adalah saat orang tersebut memiliki gairah seksual yang normal dan sehat pada awalnya, namun kemudian menjadi tidak tertarik sama sekali dan tidak acuh akibat faktor penyebab lain, misalnya dimunculkan dalam bentuk trauma nyata akibat dari pelecehan seksual.

Hubungan seks, untuk para korban kasus kejahatan seksual, dapat menjadi sebuah pelatuk yang mengingatkan mereka terhadap peristiwa tersebut dan memunculkan kilas balik serta mimpi buruk.

Maka dari itu, mereka memilih untuk tidak terlibat dan pada akhirnya kehilangan nafsu seksual seluruhnya.

3. Dyspareunia merupakan dampak dari perkosaan

3. Dyspareunia merupakan dampak dari perkosaan
Freepik/jcomp

Dyspareunia adalah nyeri yang dirasakan selama atau setelah berhubungan seksual. Kondisi ini dapat menyerang laki-laki namun lebih sering ditemukan pada perempuan.

Perempuan yang memiliki dyspareunia akan mengalami rasa sakit dalam vagina, klitoris, labia (bibir vagina), atau rasa sakit yang parah saat penetrasi semakin dalam.

Dyspareunia disebabkan oleh beragam kondisi, salah satunya termasuk trauma dari riwayat kekerasan seksual.

4. Vaginismus disebabkan oleh kasus perkosaan

4. Vaginismus disebabkan oleh kasus perkosaan
Freepik/Maksymiv_yura

Ketika seorang perempuan memiliki vaginismus, otot-otot vaginanya meremas atau mengejang dengan sendirinya saat sesuatu memasuki dirinya.

Hal ini dapat sedikit terasa tidak nyaman atau sangat menyakitkan. Seks yang menyakitkan sering menjadi pertanda awal seorang perempuan mengidap vaginismus.

Rasa sakit yang dialami hanya terjadi saat penetrasi. Biasanya akan menghilang setelah penarikan, namun tidak selalu.

Perempuan yang memiliki kondisi ini menggambarkan rasa sakitnya sebagai sensasi robekan atau seperti laki-laki menghantam dinding. Dokter tidak tahu persis apa yang menyebabkan vaginismus.

Namun, dugaan biasanya terkait dengan kecemasan atau ketakutan ekstrim untuk berhubungan seks, termasuk dari trauma riwayat kekerasan seksual. 

Baca juga:

5. Perkosaan dapat menyebabkan diabetes tipe 2

5. Perkosaan dapat menyebabkan diabetes tipe 2
Freepik/free photo

Orang yang mengalami segala bentuk pelecehan seksual saat masih anak-anak memiliki risiko penyakit jantung dan diabetes.

Dalam sebuah penelitian terbitan The American Journal of Preventive Medicine, peneliti menyelidiki hubungan antara pelecehan seksual yang dialami oleh remaja dan diabetes tipe 2.

Temuan melaporkan 34 persen dari 67,853 partisipan perempuan yang melaporkan mengidap diabetes tipe 2 pernah mengalami kekerasan seksual.

Itulah beberapa fakta terkait kasus perkosaan yang dilakukan pelatih futsal pada muridnya sendiri.

Semoga dapat menjadi pelajaran bagi kita semua.

Baca juga:

The Latest