Seram! Ini 7 Penyakit Penyebab Kematian Terbanyak Pada Balita

Cegah sebelum terlambat!

20 Mei 2018

Seram Ini 7 Penyakit Penyebab Kematian Terbanyak Balita
Unsplash/greg ortega

Virus dan bakteri saat ini semakin mengganas dan sangat cepat penyebarannya. Mirisnya lagi, hal tersebut dapat dengan mudah ditemukan di tempat-tempat umum, dimana banyak anak-anak disekitarnya.

Halte bus, stasiun kereta api, toilet umum, dan area publik lainnya termasuk beberapa tempat yang menyimpan begitu banyak virus dan bakteri berbahaya.

Mungkin, orang dewasa yang memiliki sistem imun yang lebih kuat, tidak akan semudah itu tertular virus yang berada disekitar lingkungannya.

Lain halnya dengan anak-anak yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum terbentuk dengan baik.

Sakit ringan hingga kematian bisa saja terjadi pada anak jika penyebaran virus tersebut tidak dapat dihentikan atau setidaknya dicegah.

Berbicara mengenai hal tersebut, kali ini Popmama.com akan memberikan 7 informasi mengenai penyebab kematian terbanyak pada balita akibat virus dan bakteri di sekitarnya.

Tetap waspada Ma!

1. Pneumonia

1. Pneumonia
Flickr.com/ryan boren

Menurut penelitian, setiap tahunnya hampir 2 juta anak di seluruh dunia meninggal dunia dengan sia-sia akibat pneumonia.

Pneumonia bisa disebut juga dengan infeksi paru-paru. Kondisi seperti ini terjadi akibat paparan virus dan bakteri yang terhirup pada anak.

Penyakit berbahaya yang satu ini, rentan terjadi pada balita, bahkan bayi. Maka dari itu sebelum terlambat, cegahlah secepatnya!

Pastikan Si Kecil mendapatkan asupan gizi yang cukup, jangan biarkan ia menghirup udara kotor baik dari asap knalpot, asap rokok, bahkan polusi udara.

Pneumonia rentan terjadi pada anak yang memiliki gangguan pernapasan sejak lahir, seperti asma atau gangguan genetika lainnya.

Demam dan batuk, mudah lelah, sulit bernafas dengan lega, mudah marah dan rewel, dan selera makan menurun merupakan beberapa gejala yang ditimbulkan jika anak mama mengidap pneumonia.

Jika hal tersebut terjadi, jangan biarkan terlalu lama. Segeralah periksakan ke dokter, agar Si Kecil mendapatkan penanganan yang optimal.

2. Diare

2. Diare
Pixabay/pinkpig

Penyakit yang satu ini adalah penyakit yang paling sering dialami oleh para bayi dan balita. Diare terjadi akibat kesalahan dalam sistem pencernaan, sehingga tinja yang keluar menjadi lebih encer dari biasanya.

Penyebab diare pastinya bermula dari asupan makanan dan minuman yang tidak bersih. Bakteri dan virus mungkin saja menghinggapi makanan dan minuman Si Kecil sehingga berdampak pada kesehatan pencernaanya.

Jika Mama menemukan Si Kecil buang air lebih dari 3 kali, encer, dan tubuhnya terasa lemas, maka jangan tunda lebih lama lagi. Segera periksakan ke dokter, karena bisa saja ia mengidap diare.

Jangan anggap remeh penyakit yang satu ini ya, Ma!

Editors' Pick

3. Meningitis

3. Meningitis
Pexels/pixabay

Istilah medis untuk infeksi radang pada selaput pelindung saraf otak dan tulang belakang adalah meningitis. Lagi-lagi, meningitis terjadi akibat bakteri dan virus yang berkecamuk di dalam tubuh.

Udara dan sentuhan merupakan media bagi virus dan bakteri ini untuk menyebarkan penyakit meningitis. Maka dari itu, sebisa mungkin jaga lingkungan Si Kecil dengan baik dengan rutin membersihkannya dengan produk antiseptik.

Pada umumnya, meningitis memiliki gejala seperti flu, namun lebih berat. Maka dari itu, jika Mama merasa Si Kecil mengalami flu yang tidak biasa, jangan ragu untuk membawanya ke dokter ya.

Jangan sepelekan apalagi menunda pengobatannya, karena virus meningitis bisa meyebar dengan cepat dalam hitungan jam. Jika dibiarkan terlalu lama, kematianlah akibatnya.

4. Demam berdarah dengue

4. Demam berdarah dengue
Unsplash/manlake gabriel

Diketahui bahwa Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyebab kematian terbanyak di Asia, khususnya di Negara kita tercinta, Indonesia.

Penyakit mematikan satu ini dibawa oleh nyamuk betina Aedes Aegepty yang memiliki virus. Jika anak digigit oleh nyamuk tersebut, maka dalam 4-7 hari saja ia dapat dengan mudah terserang penyakit DBD.

Demam tinggi hingga 40 derajat celcius, nyeri pada bagian bagian belakang mata, nyeri pada tulang, otot dan sendi, sakit kepala, mual dan muntah, serta pembengkakan kelenjar merupan beberapa gejala yang dirasakan oleh penderita DBD.

Jika sudah begitu, lekas bawa Si Kecil ke dokter. Jangan lupa juga untuk memberikannya parasetamol dari dokter secara rutin, mengompres dahinya untuk menurunkan panas serta memberikannya banyak cairan agar tidak mengalami dehidrasi.

5. Campak

5. Campak
Flickr.com/fimb

Masa balita dan anak-anak memang paling rentan mengalami campak. Penyakit yang satu ini dapat tertular dengan mudah melalui udara yang dihirup saat penderita penyakit campak sedang bersin ataupun batuk.

Gejala awal yang akan dirasakan pada anak yang mengalami campak adalah flu, batuk, pilek, demam, dan dilanjutkan dengan timbulnya bercak-bercak merah di sekujur tubuhnya.

Anak yang mengalami penayakit campak memerlukan asupan nutrisi yang cukup melalui pola makan 4 sehat 5 sempurna. Selain itu, hindari makanan yang digoreng dan minuman dingin untuk sementara waktu.

Hal penting lainnya yang perlu Mama lakukan adalah dengan mengimunisasinya agar penyakit tersebut tidak lagi menyerang tubuhnya di kemudian hari.

6. Tubercolosis (TBC)

6. Tubercolosis (TBC)
todaysparent.com

Tuberculosis atau yang biasa disebut dengan TBC adalah penyakit yang menyerang paru-paru anak. Diperkirakan, anak berusia 0-14 tahun terserang penyakit TB lebih mudah.

Anak yang menderita TBC terlihat dari bobot tubuhnya yang menurun secara drastis, lesu, batuk selama 3 minggu atau lebih, demam, dan keringat dingin di malam hari.

Jika hal tersebut sudah terjadi pada anak, jangan pernah tunda untuk berobat ke dokter ya Ma. Penyakit yang satu ini sangatlah mematikan, maka dari itu berikanlah penanganan sebaik mungkin pada Si Kecil jika ia mengalami beberapa gejala diatas.

7. Malaria

7. Malaria
Pixabay/41330

Penyakit terakhir yang paling banyak memakan korban anak-anak adalah malaria. Penyakit yang satu ini disebabkan oleh parasit Plasmodium Falciparum yang menyerupai gejala keracunan pada darah akibat gigitan nyamuk. 

Simtom alam yang anak alami saat menderita penyakit malaria adalah badan lemas, sering mengantuk, serta nafsu makan yang berkurang. Setalah itu, anak juga akan mengalami fase demam, nafas yang tidak teratur, hingga mata dan tubuh yang menguning.

Bahaya jika hal tersebut dibiarkan terlalu lama! Maka dari itu, segera larikan anak ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang optimal.

Itulah 7 penyebab kematian pada balita yang diakibatkan oleh virus dan bakteri dari lingkungan sekitar. Sekarang sudah tahu kan Ma begitu banyak bahaya yang mengancam kesehatan Si Kecil?

Maka dari itu, mulai sekarang prioritaskan kesehatannya terlebih dahulu. Sehat itu mahal lho!

The Latest