Ribuan Babi di Sumut Mati Terjangkit Virus, Masih Amankah Dikonsumsi?

Tetap waspada meski demam babi tak menular ke manusia!

13 Desember 2019

Ribuan Babi Sumut Mati Terjangkit Virus, Masih Amankah Dikonsumsi
Unsplash/Waldemar Brandt

Hingga 11 Desember 2019, jumlah babi mati di Sumatera Utara (Sumut) akibat virus hog cholera atau kolera babi atau demam babi Afrika sudah mencapai 27.070 ekor di 16 kabupaten.

Matinya puluhan ribu babi itu terjadi sangat cepat. Dalam satu hari, angka kematian yang terlapor rata-rata 1.000-2.000 ekor per hari.

Akibatnya, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumatera Utara pun menyiapkan ribuan vaksin khusus.

Selain vaksin, penyediaan desinfektan dan pelaksanaan karantina juga dilakukan. Hal ini tentunya bertujuan untuk mencegah virus menjangkiti hewan ternak yang masih sehat.

Seperti yang kita ketahui, hewan ternak adalah salah satu sumber makanan yang paling banyak dikonsumsi oleh manusia. Sementara itu, infeksi virus ini dapat menyebabkan kematian bagi hewan ternak yang terjangkit.

Lantas, apakah daging ternak yang terjangkit kolera babi aman untuk dikonsumsi?

Untuk lebih jelasnya, berikut Popmama.com telah merangkum 3 fakta pentingnya.

1. Apa itu hog cholera atau demam babi Afrika?

1. Apa itu hog cholera atau demam babi Afrika
Freepik/ Kjpargeter

Hog cholera atau kolera babi juga dikenal dengan nama virus african swine fever (ASF) atau demam babi Afrika. Ternak yang terjangkit virus ini, dapat menulari ternak lainnya yang sehat.

Selain menular, penyakit ini dapat menyebabkan kematian pada ternak karena merusak sistem kekebalan tubuh ternak.

Virus ini menyerang babi tanpa mengenal usia dan penularannya, dan dapat terjadi baik dari kontak langsung maupun tidak langsung.

Infeksi virus ini juga dapat terjadi sebelum ternak mengalami gejala dari penyakitnya. Meskipun ternak babi sudah pulih atau sembuh dari penyakit tersebut, penularan akan terus terjadi kepada ternak lain yang belum divaksin. 

2. Pemerintah menegaskan bahwa demam babi Afrika atau hog colera tidak menular ke manusia

2. Pemerintah menegaskan bahwa demam babi Afrika atau hog colera tidak menular ke manusia
Freepik/ Vh-studio

Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Anung Sugihantoni menegaskan virus hog cholera atau kolera babi dan virus african swine fever (ASF) atau demam babi Afrika tidak menular dari hewan ke manusia.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Anung saat ditemui awak media pada Senin (11/11/19) yang lalu.

"Kolera babi dan african swine fever sejauh ini tidak menular dari hewan ke manusia. Itu prinsipnya, tapi kejadian di Sumatera Utara itu yang kita pikirkan adalah justru pembuangan bangkai di sungai yang angka pengguna air tanah di sekitar sungai cukup tinggi," jelas Anung di Jakarta, Senin (11/11).

3. Cara mengolah daging babi agar aman dikonsumsi oleh manusia

3. Cara mengolah daging babi agar aman dikonsumsi oleh manusia
Freepik/freephoto

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, penularan virus kolera babi hanya terjadi pada babi, sehingga manusia tidak akan tertular.

Oleh sebab itu, daging ternak yang terjangkit virus ini tetap aman untuk dikonsumsi. Namun, kamu tetap harus memerhatikan bagaimana proses penyajiannya.

Meskipun dagingnya aman untuk dikonsumsi, daging yang tidak dimasak dengan baik tentu dapat menimbulkan berbagai macam gejala medis, seperti diare atau muntah-muntah.

Hal ini umumnya disebabkan oleh daging yang dihinggapi berbagai kuman, atau bakteri salmonella.

Maka dari itu, daging harus dimasak sampai matang untuk menjamin bahwa bakteri dan kuman penyebab berbagai penyakit hilang.

Nah, agar tak salah dalam mengolah daging babi, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Pilih daging yang segar

Langkah pertama, pilihlah daging babi yang benar-benar segar. Sebaiknya, hindari membeli daging yang sudah diolah atau dikemas.

Kecuali, kamu tahu prosesnya memang baik dan higienis. Jika ingin lebih aman, belilah daging yang punya sertifikat organik.

Cara ini bisa membuatmu terhindar dari risiko kanker atau terkena infeksi dari cacing pita.

  • Simpan daging babi dengan benar

Daging babi mentah harus disimpan di dalam suhu 4 derajat celcius sesaat setelah membelinya. Kalau kamu baru memasak lima hari kemudian, bekukan pada suhu -17 derajat celcius.

Daging babi beku aman dikonsumsi hingga tiga bulan ke depan. Ingat, jangan pernah membekukan daging yang sudah keluar dari freezer.

  • Suhu terbaik mengolah daging babi

Daging babi bisa dimasak dengan cara dikukus, dipanggang, atau digoreng. Namun, diperlukan suhu ideal saat mengolahnya, yakni antara 62-71 derajat celcius.

Daging bisa matang sempurna dan dapat membunuh bakteri berbahaya. Jangan terlalu matang saat memasaknya, daging bisa mengandung lebih banyak senyawa penyebab kanker.

  • Langsung dihabiskan

Ketika olahan daging babi sudah matang, sebaiknya langsung menyantapnya hingga habis di hari itu juga. Jangan menyimpan olahan daging babi terlalu lama apalagi jika disantapnya di hari berbeda.

Dikhawatirkan, bakteri baru akan menjangkit dalam daging babi yang justru menimbulkan masalah bagi kesehatan.

Nah, itulah beberapa informasi penting terkait kasus hog cholera atau demam babi Afrika yang sedang marak dibicarakan akhir-akhir ini.

Meski tak menular pada manusia, ada baiknya kamu tetap waspada, ya!

Baca juga:

The Latest