Adegan Sadis Sinetron Jadi Inspirasi Aulia Kesuma Bunuh Suami & Anak

KPI sebut kini lebih mengawasi sinetron azab di televisi

4 September 2019

Adegan Sadis Sinetron Jadi Inspirasi Aulia Kesuma Bunuh Suami & Anak
idntimes.com

Inilah pengakuan Aulia Kesuma, otak pembunuhan suaminya, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anak tirinya, M Adi Pradana alias Dana (23).

Dalam wawancara di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (3/9/2019), Aulia Kesuma blak-blakan soal aksi pembunuhan yang dilakukannya.

Ia juga mengungkapkan bahwa kini ia merasa lega setelah membunuh suami dan anak tirinya demi melunasi hutang.

Aulia pun mengaku, pembunuhan yang ia lakukan terinspirasi dari adegan sinetron yang ia lihat di televisi.

Mengetahui pernyataan dari Aulia kesuma, Wakil Ketua KPI, Mulyo Hadi Purnomo pun angkat bicara terkait adegan sinetron yang menjadi inspirasi Aulia melakukan pembunuhan.

Agar lebih jelas, berikut Popmama.com telah merangkum beberapa informasi pentingnya.

Terinspirasi dari Adegan di Sinetron

Terinspirasi dari Adegan Sinetron
idntimes.com

Aulia Kesuma yang telah menjadi pelaku pembunuhan, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili dan anak tirinya, Adi Pradana alias Dana mengaku terinspirasi dari adegan sinetron saat ingin menghilangkan jejak.

Dalam menghilangkan jejak, Aulia berencana membuang jenazah Pupung dan Dana ke dalam jurang usai dibakar di dalam mobil.

Namun rencana itu gagal, hal ini dikarenakan keponakan Aulia bernama Giovani Kelvin (25) yang ikut membunuh kedua korban, tersambar api dari mobil yang terbakar.

"Kita tuh mungkin karena terlalu banyak nonton film sinetron kali ya," kata Aulia Kesuma.

Namun Aulia Kesuma mengaku tak ada niat sama sekali ia membawa jenazah suami dan anak tirinya ke Cidahu, Sukabumi.

"Karena kepanikan-kepanikan yang terjadi sama saya. Itu pun dalam perjalanan yang sesungguhnya kita nggak tahu arah. Kita nggak ada tujuan untuk ke Cidahu," ucapnya.

Aulia Kesuma mengungkapkan tak berencana membakar mobil hingga meledak. Aulia Kesuma dan Kelvin berencana mendorong mobil tersebut ke jurang.

"Jadi memang awalnya saya ingin apinya kecil, nyala, setelah itu, mobilnya didorong ke jurang," beber Aulia Kesuma.

Ternyata api tersebut sangat besar sehingga membuat mobil yang berisi jenazah Edi dan Dana meledak. Hal ini juga membuat Kelvin mengalami luka bakar akibat percikan api mobil tersebut. 

"Saya tadinya tidak menduga kalau mobil itu akan meledak seperti itu. Sampai Kelvin terkena luka bakar," ujar Aulia Kesuma.

Sebelum kejadian ini, Aulia sudah memiliki niat sadis membunuh suaminya karena masalah utang yang membelitnya. Dari mulai ingin menghabisi nyawa suaminya dengan menggunakan dukun santet, membeli senjata puluhan juta rupiah, hingga akhirnya menggunakan jasa pembunuh bayaran. 

Aksi KPI Mengenai Kasus Aulia Kesuma

Aksi KPI Mengenai Kasus Aulia Kesuma
idntimes.com

Merespons aksi Aulia yang terinspirasi sinetron, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mengaku akan memberi sanksi ke seluruh sinetron yang menampilkan adegan pembunuhan sadis.

"Penggambaran kesadisan seperti itu kok tidak ada ya, tapi kalau sampai ada adegan yang seperti itu sudah pasti akan mendapat sanksi dari kami," jelas Wakil Ketua KPI, Mulyo Hadi Purnomo, saat dihubungi awak media pada Selasa (3/9) malam.

Mulyo memastikan KPI selalu mempertimbangkan setiap adegan dari sinetron. Sebab, setiap adegan dalam sinetron pasti akan berimbas pada psikologis penontonnya. 

"Pasti akan menindak, jangan sampai ada kekerasan sadis, Misal ada adegan perkelahian seperti itu juga, kami akan mempertimbangkan apakah ini kena sanksi atau tidak. Jika sampai kemudian ada adegan harus berantem kita juga memperhitungkan apakah ini akan memengaruhi psikologis penonton, terutama remaja dan anak-anak," terangnya.

"Kalau sudah pengambilan gambar yang salah dengan menampilkan dua orang yang sedang melakukan kekerasan pasti akan kami sanksi," imbuhnya.

Terkait sinetron-sinetron bertema azab yang kerap menampilkan adegan berlebihan, Mulyo mengatakan, KPI telah mengawasinya.

Menurut Mulyo, sinetron seperti ini bisa memberikan dampak pembodohan publik.

"Sinetron-sinetron azab kita juga sudah sangat memperhatikan karena hal-hal yang berkaitan mistis, horor, dan supranatural itu menjadi perhatian kami, karena ada kecenderungan simplifikasi cerita, sehingga kesannya pembodohan terhadap publik. Ini yang menjadi perhatian kita. Kalau kami menemukan itu tentu akan diberikan sanksi," pungkasnya.

Nah, itulah beberapa informasi penting terkait kasus pembunuhan yang dilakukan Aulia Kesuma pada suami dan anak tirinya.

Semoga dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua dan pihak KPI pun dapat lebih menindak tegas tayangan-tayangan yang tidak mendidik dan memiliki unsur kekerasan.

Baca juga:

The Latest