Picryl/Public Domain Pictures
Setelah SN meninggal, warganet mengulik informasi kemungkinan sang Siswi adalah korban bullying. Dugaan pertama ini diungkap oleh akun twitter @digeeembok yang menagnkap tulisan story di WhatsApp ayah SN.
Tangkapan itu mengungkap tulisan, "Please Hentikan Bulying Anak! Jaman gue dulu sekolah, bulying dilakukan secara phisik, berantem, dikeroyok, digas ddl. Semua Phisik. Paleng bebekas dua hari ilang dah. Sekarang bulying di sekolah dilakukan secara verbal. Dan banyak banget motif dan caranya. Malah lebih gawat lagi abis ngebuly trus diviralin."
Indikasi SN bunuh diri karena dibully kemudian menjadi trending topic nomor 1 di Twitter sejak Jumat lalu.
Pihak keluarga sendiri, tidak memberikan penjelasan mengenai pernyataan itu.
Namun, akun tersebut juga mengungkapkan bahwa pada hari peristiwa SN melompat, ia pergi ke ruang UKS karena sakit kepala. SN beristirahat di ruangan sampai ia terkejut karena jam sekolah telah berakhir dan ia tidak bisa menemukan tasnya yang disita sekolah. Tas itu disita sekolah karena hingga jam pelajaran berakhir, SN tidak kembali ke ruangan sementara rekan-rekannya tidak memberitahu guru bahwa SN sakit.
SN kemudian menulis pesan kepada teman-temannya, "Kalian semua kan tdk suka aku. Sampai tdk ada yg kasih tau guru kalo aku sakit tidur di UKS. Tenang aja, nanti jam 15.30 aku sudah ngga ada kok untuk selamanya."