Kesadaran akan pentingnya melestarikan lingkungan hidup semakin meningkat. Kini, banyak perusahaan multinasional yang menggaungkan sustainability alias keberlanjutan.
Intinya, mereka ingin menunjukan tanggung jawab kepada Bumi dengan membuat program pengelolaan limbah efek dari produk mereka. Di industri makanan dan minuman, sampah plastik adalah isu utama. Plastik, memang banyak digunakan sebagai kemasan atau alat pelengkap produk.
Terkait isu tersebut, produsen susu Frisian Flag Indonesia (FFI) mengganti sedotan plastik dengan sedotan kertas.
Berdasarkan perhitungan mereka, sampah plastik bisa dikurangi hingga 10 ton dalam setahun dengan penggunaan sedotan kertas ini.
Belum semua produk memakai sedotan kertas, saat ini baru susu UHT Purefarm varian low fat (rendah lemak) rasa Belgian Chocolate, French Vanilla dan Californian Strawberry, ukuran 225 ml, yang memakai sedotan kertas.
Pada kemasan susu ini, sedotan kertas masih dibungkus dengan plastik untuk menjaga kebersihannya. Uniknya, ada petunjuk penggunaan sedotan kertas ini pada kemasan plastiknya. Tertulis bahwa sedotan kertas ini untuk mengurangi plastik; sedotan ini tidak boleh digigit, dikunyah, atau ditelan; dan konsumsi bagi anak usia 6 tahun ke bawah harus di bawah pengawasan orangtua.
Sedotan kertas untuk minuman kemasan memang belum banyak dipakai, namun Mama harus mulai membiasakan diri. Apalagi Mama Millennial menjadi target untuk menjadi agen perubahan perilaku masyarakat yang lebih peduli gizi dan kelestarian Bumi.
Karena menjadi hal baru, Mama perlu tahu beberapa hal mengenai sedotan kertas yang dipakai oleh produk ini. Apakah benar lebih aman untuk lingkungan dan kesehatan? Yuk, simak bareng Popmama.com.
