Banyak di antara kita mungkin yang sudah pernah mendengar nama Yayoi Kusama. Ya, belakangan ini karyanya yang sangat khas sedang dipamerkan di Museum Macan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Tapi tidak sedikit juga orang yang belum tahu, bahkan belum sekalipun mendengar nama besar Yayoi Kusama. Jika kamu salah satunya, yuk baca terus ulasan Popmama.com tentang kisah Yayoi Kusama dan karyanya yang dipamerkan di Jakarta.
Bukan guratan abstrak, seorang seniman Yayoi Kusama terkenal karena karyanya yang selalu dekat dengan motif polkadot, jaring dan labu. Ini adalah hal yang sudah banyak diketahui orang.
Beruntung sekali, Museum Macam telah mendatangkan lebih dari 130 karya Yayoi Kusama ke Indonesia. Sejak Mei hingga 12 September 2018 mendatang masing-masing karya Yayoi ini bisa kamu lihat dan pelajari di sana. Yayoi berkarya sudah hampir 70 tahun lamanya.
Apa yang membuatnya sangat konsisten dengan motif polakdot?
Inilah cerita dibalik karya hebat Yayoi Kusama. Sejak kecil dirinya sering dibayang-bayangi halusinasi. Beragam bentuk halusinasi menghampirinya dan motif polkadot itulah yang kerap datang.
Gambaran aneh yang membayangi pikirannya selalu seperti itu. Demi mengekspresikan halusinasi yang dilihatnya, ia mengekspresikan penyakit mental tersebut dengan cara menggambarnya.
Trauma, ini adalah kondisi yang mengerikan. Lebih dari sekedar rasa takut. Yayoi Kusama mungkin kurang beruntung. Ia mengalami trauma terhadap seks.
Apa yang membuatnya menjadi trauma pada seks?
Yayoi Kusama pernah menjadi saksi mata tingkah laku tidak terpuji ayahnya yang kerap 'menggilai perempuan'.
Yayoi Kusama adalah seniman asal Jepang, demi menjadi seniman sungguhan maka ia pindah ke US sejak tahun 1957. Yayoi Kusama kemudian menetap di New York.
Alasan yang membuat keinginannya bulat untuk menjadi seniman bukanlah hal biasa. Ia mengalami konflik keluarga yang luar biasa dan ini yang mendorongnya untuk pindah ke US.