Seekor cacing berukuran 8 sentimeter ditemukan hidup di otak seorang perempuan di Australia. Para peneliti menjelaskan ini merupakan pertama kalinya parasit tersebut ditemukan pada manusia.
Profesor Kedokteran Australian National University, Sanjaya Senanayake menyebut ini merupakan temuan yang tak terduga.
Oleh sebab itu, berikut Popmama.com telah rangkum informasi tentang cacing hidup ada di otak manusia secara lebih detail. Simak informasinya, yuk!
Cacing merah sepanjang 8 sentimeter terlihat masih hidup dan menggeliat saat ditarik dari otak pasien. Para ilmuwan meyakini bahwa cacing itu kemungkinan sudah berada di otak pasien bahkan sejak dua bulan sebelum diekstraksi.
"Dia (dokter bedah) dan semua orang di ruang operasi mendapat kejutan besar ketika mengambil beberapa alat untuk menemukan kelainan, dan kelainan itu ternyata adalah cacing merah muda berukuran 8 sentimeter yang menggeliat dan hidup," kata peneliti Australian National University.
Lebih lanjut, cacing gelang biasanya ditemukan pada ular piton karpet, yang umum ditemukan di Australia. Ular tidak berbisa tersebut diperkirakan menyebarkan parasit melalui kotoran ke rumput atau tanaman yang disentuh oleh pasien di negara bagian New South Wales, Australia.
Di samping itu, tim peneliti menduga larva atau parasit remaja, juga terdapat di organ lain tubuh perempuan tersebut, termasuk paru-paru dan hati.
Dari kasus ini, Senanayake mengingatkan akan bahaya penyakit dan infeksi yang ditularkan dari hewan ke manusia (zoonosis).
"Infeksi baru ini muncul dan sebagian besar berasal dari dunia hewan dan memasuki dunia manusia, dan ini adalah salah satu dari infeksi tersebut, dan ini menunjukkan seiring dengan bertambahnya populasi manusia, kita semakin mendekat dan melanggar habitat hewan," ingatnya.
Itulah tadi fakta tentang cacing hidup ditemukan berada di dalam otak manusia. Semoga kasus seperti ini tidak terulang kembali, ya.