BPOM Beberkan Efek Kecanduan Obat Keras Tramadol
Tramadol merupakan obat keras, inilah efek penggunaan tramadol
25 Agustus 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menguraikan efek penggunaan tramadol sebagai obat yang digunakan untuk mengatasi nyeri sedang sampai berat. Namun, penggunaan obat ini tetap perlu pengawasan dari dokter.
Tramadol diklasifikasikan sebagai obat keras menurut Peraturan BPOM Nomor 10 Tahun 2019 Tentang Pedoman Pengelolaan Obat-obat Tertentu yang Sering Disalahgunakan. Jadi, obat ini tak boleh diberikan tanpa resep dokter.
Untuk informasi selengkapnya, yuk simak terus informasi dari Popmama.com mengenai BPOM beberkan efek kecanduan obat keras tramadol di bawah ini!
Editors' Pick
1. Dosis penggunaan harian dan efek samping obat tramadol
Dosis penggunaan harian yang direkomendasikan adalah antara 50-100 mg setiap 4-6 jam atau maksimal 400 mg per harinya. Beberapa efek samping yang bisa dirasakan seseorang usai menggunakan obat tramadol adalah rasa mual dan ingin muntah, konstipasi, dan rasa mengantuk.
Namun, apa jadinya jika obat ini dikonsumsi secara berlebihan? Efek sampingnya dapat menyebabkan depresi napas, hipotensi, dan kaku pada otot.
Ada juga efek samping lain yang diungkapkan BPOM adalah rasa tidak nyaman di perut, diare, dan hipertensi okasional hingga parestesia dan anafilaksis.
"Penggunaan tramadol pada anak-anak tidak direkomendasikan. Beberapa referensi menyebutkan bahwa tramadol tidak direkomendasikan untuk digunakan pada anak kurang dari 12 tahun," ucap Humas BPOM, Sabtu (12/8/23).
2. Jangka panjang obat tramadol
Bila digunakan terus-menerus dalam jangka panjang, toleransi tubuh seseorang pada tramadol bisa menyebabkan kebutuhan dosis lebih besar untuk merasakan efek penghilang rasa sakit. Efek tersebut disebut BPOM, ada ketergantungan fisik.
"Tubuh pengguna merasa membutuhkan tramadol agar dapat berfungsi dengan baik. Jika pengguna berhenti menggunakan tramadol, mereka dapat sakit secara fisik karena timbul sindrom putus obat, sehingga hal ini harus ditangani dengan tepat oleh dokter," ucap Humas BPOM.
Hal lainnya adalah menurunnya fungsi kognitif dan melemahnya kondisi tubuh akibat efek obat tramadol yang terlalu berlebihan.