Provinsi Tertinggi dan Terendah Jumlah Kasus Covid-19 di Indonesia

Dunia belum aman dari virus corona, tetap patuhi protokol kesehatan sangat penting!

10 Agustus 2020

Provinsi Tertinggi Terendah Jumlah Kasus Covid-19 Indonesia
wikimedia.org

Sudah beberapa bulan terakhir ini Indonesia berjuang untuk melawan pandemi Covid-19.

Berbagai upaya pencegahan penyebaran pun telah dilakukan. Akan tetapi, angka pertumbuhan kasus baru terus bertambah.

Sejak diberlakukannya new normal pun angka penambahan penderita Covid-19 terus bertambah. Bahkan, angka penambahan kasus semakin meningkat di beberapa daerah.

Kasus penambahan penderita Covid-19 banyak terjadi setelah banyak perkantoran yang kembali beraktivitas. Oleh karena itu, banyak ditemukan kluster baru di area perkantoran.

Akan tetapi, angka penambahan pasien baru tidak terjadi di semua daerah. Ada beberapa provinsi di Indonesia yang memiliki lonjakan pasien baru dan ada provinsi yang rendah penambahan kasusnya.

Agar Mama menjadi lebih waspada terhadap apa yang sedang terjadi saat ini, Popmama.com telah rangkumkan beberapa provinsi tertinggi dan terendah jumlah kasus Covid-19 di Indonesia. Simak informasi berikut ini ya, Ma!

Provinsi dengan Kasus Tertinggi di Indonesia

Provinsi Kasus Tertinggi Indonesia
IDN Times/Sunariyah

Ada beberapa daerah di Indonesia yang memiliki angka pertumbuhan kasus cukup tinggi. Berdasarkan data terakhir pada 10 Agustus 2020, berikut ini 5 provinsi tertinggi kasus Covid-19.

1. DKI Jakarta

Provinsi DKI Jakarta menjadi provinsi dengan tingkat kasus Covid-19 tertinggi nomor satu di Indonesia.

Terdapat total 26.162 kasus positif dengan tingkat kesembuhan mencapai 16.446 orang. Sedangkan ada 932 orang yang meninggal dunia.

2. Jawa Timur

Sejak mendekati momen lebaran, tingkat kasus positif Covid-19 meningkat pesat di provinsi Jawa Timur. Data terakhir menunjukan total kasus positif mencapai 25.626.

Jumlah penderita Covid-19 yang sembuh berjumlah 18.417 dan meninggal 1.894 orang.

3. Jawa Tengah

Jawa Tengah menempati posisi ketiga sebagai provinsi tertinggi ditemukan kasus Covid-19.

Total ada 10.679 kasus positif dengan kesembuhan 6.787 dan meninggal 728.

4. Sulawesi Selatan

Provinsi tertinggi kasus Covid-19 nomor empat adalah Sulawesi Selatan dengan total kasus 10.531 orang. Tercatat sudah ada 7.266 sembuh dan 335 meninggal.

5. Jawa Barat

Posisi ke-5 ditempati Jawa Barat dengan total kasus positif 7.599. Sudah ada 4.444 orang yang berhasil sembuh dan 228 orang meninggal dunia.

Provinsi dengan Kasus Terendah di Indonesia

Provinsi Kasus Terendah Indonesia
IDN Times/Fitria Madia

Selain 5 provinsi tertinggi kasus Covid-19 di atas, ada 5 provinsi lainnya yang menjadi provinsi terendah kasus positif. Tidak seperti 5 provinsi tertinggi di atas, jumlah kasus positif di 5 provinsi terendah ini memiliki jumlah kasus positif yang sangat jauh lebih rendah.

1. Nusa Tenggara Timur

Provinsi daerah timur Indonesia ini menjadi provinsi dengan tingkat jumlah positif yang paling rendah.

Ditemukan hanya 152 orang yang berstatus positif, sudah ada 189 orang yang sembuh dan 1 orang meninggal dunia.

2. Kepulauan Bangka Belitung

Kepulauan Bangka Belitung menempati posisi kedua sebagai provinsi terendah kasus positif Covid-19.

Terdapat 203 kasus positif dengan jumlah kesembuhan 195 orang dan 7 orang meninggal.

3. Jambi

Jambi juga menjadi provinsi terendah jumlah positif Covid-19 ketiga setelah Kepulauan Bangka Belitung.

Ada total 210 orang kasus positif dengan 118 orang sembuh dan 4 orang meninggal.

4. Sulawesi Tengah

Berbeda dengan Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah termasuk kedalam provinsi terendah ke empat dengan jumlah kasus positif 216 orang.

Ada 195 orang yang telah berhasil sembuh dan 7 orang meninggal.

5. Bengkulu

Bengkulu menduduki posisi ke lima setelah Sulawesi Selatan sebagai provinsi terendah kasus positif. Ada 253 orang yang positif dengan 149 orang yang telah sembuh dan 22 orang yang meninggal.

Melihat penambahan jumlah kasus positif yang masih terjadi di Indonesia, diharapkan masyarakat Indonesia tetap mematuhi protokol kesehatan.

Walaupun sudah memasuki masa new normal bukan berarti kita sudah bisa beraktivitas bebas seperti sebelum pandemi. Tetapi, harus ada penyesuaian diri untuk tetap menjaga jarak dan membatasi aktivitas di luar rumah.

Baca juga:

The Latest