Skripsi Dono Warkop Disorot Pasca Kasus Penganiayaan Anak Pejabat

Diketahui, mendiang Dono Warkop merupakan alumni kampus Universitas Indonesia (UI) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik jurusan Sosiologi. Bahkan, seusai menjadi mahasiswa, Dono menjadi dosen di kampus yang sama untuk jurusan Sosiologi.

Nah, beberapa waktu belakangan skripsi Dono Warkop saat ingin mencapai gelar sarjana di UI menjadi viral setelah diunggah oleh sebuah akun TikTok, @imalsi pada hari Minggu (12/2/2023).

Video tersebut berjudul "Intip skripsi Dono Warkop. Tentang privilege anak orang kaya". Hingga kini, video tersebut sudah disaksikan lebih dari 3 juta kali dan disukai oleh lebih dari 303 ribu pengguna TikTok.

Skripsi Dono Warkop berjudul "Hubungan Status Sosial Ekonomi Keluarga dengan Prestasi Murid di Sekolah". Studi kasusnya dilakukan di SMP Delanggu. 

Di halaman depan, dituliskan bahwa skripsi Dono tersebut dibuat pada tahun 1978 untuk mencapai gelar Sarjana Sosiologi (S.Sos).

Ada momen romantis pada skripsi Dono. Ia mengucapkan ucapan terima kasih untuk keluarga dan sang kekasih yang akhirnya menjadi istrinya yaitu Titi Kusumawardani.

"Untuk ayah, ibu beserta keluarga dan untuk seorang gafis yang bernama Titi Kusumawardani," tulis Dono. 

So sweet, ya.

Nah, kali ini kita akan membahas topik skripsi Dono Warkop yang dinilai relate dengan kasus viral penganiayaan yang dilakukan seorang anak pejabat di Indonesia.

Skripsi Dono Warkop dianggap relate dengan kehidupan masa sekarang, yang mana faktor "orang dalam" dan darah keturunan menjadi keuntungan bagi sebagian orang. Pada cuplikan video TikTok tersebut, ditampilkan kesimpulan bahwa pendidikan orangtua yang baik memiliki pengaruh terhadap pendidikan anaknya. Sebab, orangtua yang demikian mempunyai pandangan terhadap masa depan anak- anak.

"Pendidikan orangtua yang baik cenderung mempunyai pengaruh terhadap pendidikan anaknya, sebab orangtua yang demikian mempunyai pandangan terhadap masa depan anaknya," tulis Dono Warkop pada skripsinya.

Nah, netizen yang melihat unggahan tersebut memberikan komentar bahwa fenomena tersebut termasuk privilege atau hak istimewa yang dimiliki seseorang. Terlebih bagi mereka yang status sosialnya lebih tinggi dibanding orang lain.

"Benar-benar valid dan relevan 100 persen kok. Salam dari saya yang tak mempunyai privilege apa pun dari orangtua," tulis seorang netizen.

Itulah rangkuman informasi mengenai skripsi Dono Warkop yang disorot pasca kasus penganiayaan seorang anak pejabat pajak di Jakarta. Skripsinya pun disorot karena membahas tentang keberuntungan orang yang memiliki orangtua dengan status sosial tinggi.